Advertisement
BBPOM DIY: Banyak Pangan Kedaluwarsa Beredar

Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA--Balai Besar Pengawasan Obat dan Makanan (BBPOM) DIY melakukan intensiflkasi pengawasan pangan menjelang ldulfitri tahun ini sejak 28 Maret 2022 lalu.
Berdasarkan rilis yang diterima Harianjogja.com, hingga 21 April 2022, dari total 99 sarana yang diperiksa, sebanyak 23 di antaranya masuk dalam kategori tidak memenuhi ketentuan (TMK).
Advertisement
Selain itu, tercatat pula ada sejumlah produk pangan yang tidak memenuhi syarat edar, yakni 83 pcs dalam kondisi rusak; 96 produk dalam kondisi kedaluwarsa; dan 36 produk tanpa izin edar (TIE).
BACA JUGA: Sultan Memprediksi Pemudik Tahun Ini Bawa Lebih Banyak Uang
Khusus untuk kategori TMK, dari total 23 sarana yang ditemukan, jumlah terbanyak ada di Kabupaten Sleman (11). Sementara di daerah lainnya, yakni Kabupaten Gunungkidul ditemukan empat sarana; Kota Jogja dan Kabupaten Kulonprogo hanya ditemukan 3 sarana; dan Kabupaten Bantul yang ditemukan dua sarana.
Adapun jenis temuan produk pangan terbanyak adalah produk kedaluwarsa antara lain pada produk jamur kaleng, minuman ringan dan bumbu instan, bahan pangan kategori lulak (penyok, cembung) antara lain padi, makanan kaleng berupa susu
kental manis, susu steril, dan ikan dalam kaleng.
Selain itu itu ditemukan produk TIE dengan jenis pangan berupa bumbu dan garam Himalaya. Tindak lanjut terhadap temuan tersebui adalah pemusnahan di tempat oleh pemilik barang dengan disaksikan oleh petugas.
Selain produk pangan secara umum, pengawasan juga dilakukan terhadap parsel yang akan diedarkan, ketentuan pembuat parsel adalah tidak nengedarkan atau memperjualbelikan produk pangan olahan, obat, obat tradisional dan kosmetik TlE, kedaluwarsa, rusak (penyok, kaleng berkarat, cembung, bocor, berubah warna serta mengandung bahan berbahaya). Selain itu, pembuat parsel wajib mencantumkan identitas distribuior/supermarket pembuat parcel.
Khusus untuk sentra makanan takjil, BBPOM DIY telah menerjunkan mobil laboratorium keliling untuk uji cepat bahan berbahaya formalin, boraks, rhodamin B dan methanyl yellow. Sampai saat ini telah dilaksanakan pengawasan di tujuh titik sentra takjil di kabupaten/kota dengan jumlah 1110 sampel yang hasilnya memenuhi syarat.
Kepala BBPOM DIY, Trikoranti Mustikawati mengatakan intensifikasi pengawasan pangan menjelang lduffitri 2022 merupakan salah satu pengawasan post-market yang dilakukan BBPOM di DIY untuk memastikan produk pangan di peredaran aman dan bermutu.
"Komiten kami dalam mengawal keamanan pangan terus dilakukan meski di tengah pandemi. Itulah sebabnya kami tetap mengedepankan penerapan protokol keshatan yang ketat," ucap dia melalui rilis, Senin (25/4/2022).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Advertisement

Wisata Jogja Dekat Malioboro: Ada Pameran, Museum Vredeburg Buka Sampai Malam Akhir Pekan Ini
Advertisement
Berita Populer
- Biskuit Kokola Ajak Anak-Anak TK di Jogja Konsumsi Makanan Higienis
- Tak Diguyur Hujan Lebih dari 2 Bulan, Daerah-Daerah di DIY Ini Berstatus Awas Kekeringan
- Sindikat Penjualan Pertalite Digulung Polisi, Ini Modus dan Total Keuntungan yang Didapat
- Kasus Penjualan Ilegal BBM Subsidi Diungkap, Polresta Jogja: Petugas SPBU Diduga Terima Tips
- Sumbu Filosofi: Rumah yang Menempel Jeron Beteng Akan Direlokasi, Begini Penjelasan Sultan Jogja
Advertisement
Advertisement