Advertisement
Ormas PP Ikut Amankan Jalur Rawan bagi Pemudik, Ini Titik-Titiknya..
Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA--Ormas Pemuda Pancasila DIY ikut ambil bagian dengan membantu aparat mengamankan jalur rawan bagi pemudik. Sejumlah ruas jalur alternatif di DIY diidentifikasi rawan penerangan hingga minim rambu lalu lintas.
Ketua MPW Pemuda Pancasila DIY, Faried Jayen Soepardjan telah menginstruksikan kepada seluruh jajarannya di kabupaten dan kota untuk membantu aparat dalam memberikan rasa aman bagi pemudik. Ia berharap kehadirannya ikut membawa manfaat untuk masyarakat yang tahun ini bisa merasakan bertemu keluarga setelah dua tahun tak bisa mudik akibat pandemi.
Advertisement
"Kami sudah memerintahkan Majelis Pimpinan Cabang untuk berkoordinasi dengan pemangku kebijakan setempat. Anggota siap ditempatkan untuk membantu memberikan rasa aman dan nyaman di jalur-jalur mudik atau jalur wisata," kata Jayen, Sabtu (30/4/2022).
Organisasinya ingin membawa manfaat untuk masyarakat, sekaligus berkontribusi positif untuk masyarakat, bukan sebagai peminta-minta. "Seperti yang dilakukan beberapa oknum yang juga sudah ditindak tegas oleh Ketua Umum kami,” ujarnya.
Baca juga: Titik Macet di Jalan Jogja-Solo yang Perlu Dihindari Saat Mudik Lebaran
Ia telah mencermati data Ditlantas Polda DIY bahwa ada sejumlah titik ruas jalur alternatif yang minim penerangan terutama di wilayah pinggiran. Kondisi ini tentu akan menyulitkan pemudik terutama jika minim rambu lalu lintas. Di sisi lain jalur alternatif perlu dimaksimalkan untuk dilalui guna meminimalisasi terjadinya kepadatan di jalur utama.
"Kami selaku salah satu organisasi masyarakat ingin turun dan membantu mengamankan perjalanan para pemudik khususnya yang melintasi wilayah DIY. Terutama di titik rawan tersebut,” katanya.
Berdasarkan data Ditlantas Polda DIY ada enam jalur keluar masuk DIY dengan beragam tingkat kerawanan. Pertama jalur Sentolo-Nanggulan-Moyudan-Minggir - Jogja yang memiliki jalur panjang namun sempit. Tingkat kerawanan jalur ini yaitu kurangnya lampu penerangan, adanya pasar tumpah, jalur sempit dan jalur padat pemukiman.
Kedua, jalur Klangon-Nanggulan-Ngeplang-Kalibawang-Muntilan-Magelang dengan karakteristik jalur panjang termasuk jalan nasional namun relatif sempit. Adapun kerawanannya antara lain kurangnya penerangan jalan, adanya pasar tumpah dan jalan relatif sempit.
Ketiga jalur Wates-Panjatan-Brosot-Srandakan-Parangtritis-Ringroad-Jogja dengan kerawanan arus lalu lintas padat, tidak terdapat pembatas jalan, pasar tumpah, jalan berkelok, jalur padat pemukiman dan kurang penerangan.
Kemudian jalur keempat yaitu Jogja-Pleret-Imogiri-Panggang-Playen-Wonosari dikenal dengan padat arus lalu lintas, tidak ada pembatas jalan, pasar tumpah, kurang lampu penerangan dan jalan banyak berkelok. Kelima, jalur Sedayu-Pajangan-Pandak-Bantul-Rongroad Selatan-Piyungan-Prambanan, bentuk kerawanan antara lain tidak terdapat pembatas jalan, di wilayah pemukiman dan minim penerangan jalan.
Sedangkan jalur alternatif kenam yaitu Tempel-Turi-Pakem-Ngemplak-Kalasan-Prambanan-Klaten dengan bentuk kerawanan jalan berkelok tanpa pembatasan jalan dan minim penerangan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Pemerintah Pastikan Tidak Impor Bawang Merah Meski Harga Naik
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Putusan MK Soal Sengketa Pilpres, Muncul Aksi Unjuk Rasa di Kantor KPU DIY
- Danais Kembali Dikucurkan untuk Mendukung Program Becak Listrik di 2024
- Heroe Poerwadi Kumpulkan Berkas Pendaftaran Cawali ke DPD Golkar Kota Jogja
- Kereta Api Terlambat, Daops 6 Yogyakarta Minta Maaf
- PENINGKATAN KAPASITAS SDM WISATA: Dispar DIY Gelar Pelatihan Penyelenggaraan Event
Advertisement
Advertisement