Advertisement
Ini Kronologi Penusukan Seturan, Dipicu Selisih Paham
Ilustrasi. - Freepik
Advertisement
Harianjogja.com, SLEMAN—Menindaklanjuti kasus penusukan yang mengakibatkan dua korban meninggal di perempatan Selokan Matatam, Jalan Seturan, Kalurahan Caturtunggal, Kapanewon Depok, pada Minggu (8/5/2022) dini hari, Polda DIY telah menggelar olah tempat kejadian perkara (TKP) dan memburu pelaku.
Dirreskrimum Polda DIY Kombes Pol Ade Ary Syam Indriadi, menjelaskan sampai saat ini, polisi telah memeriksa sebanyak empat saksi terkait kasus tersebut. "Beberapa CCTV kami dalami. Kemudian korban sudah divisum luar dan visum dalam di rumah sakit Bhayangkara," ujarnya, Senin (9/5/2022).
Advertisement
Dari hasil pemeriksaan para saksi, didapatkan hasil sementara penyebab terjadinya penusukan tersebut adalah adanya selisih paham di TKP antara kelompok korban yang berjumlah lima orang dan kelompok pelaku yang diperkirakan terdiri dari empat sampai lima orang.
"Berselisih paham karena dua kelompok ini bertemu di persimpangan kemudian tidak mau saling mengalah. Terjadi cekcok, kejar-mengejar hingga proses penganiayaan," ungkapnya.
Hasil visum sampai saat ini belum keluar. Namun dari pemeriksaan awal polisi, kedua korban yakni TIP, 29 dan DS, 22, meninggal akibat serangan senjata tajam (sajam) di bagian dada dan punggung. "Sajam yang digunakan belum ditemukan," katanya.
Dari pemeriksaan para saksi, korban dan temàn-temannya waktu kejadian sedang dalam perjalanan pulang seusai acara kumpul-kumpul. Korban DS diantarkan ke rumah sakit JIH oleh temannya, yang kemudian dilaporkan okeh saksi ke Polda DIY.
DS meninggal dalam perawatan di rumah sakit JIH sekira pukul 04.50 WIB. Adapun TIP meninggal saat dalam perjalanan ke rumah sakit. Terkait dugaan pelaku, ia mengaku sudah ada titik terang. Namub polisi masih melakukan pengejaran.
Ia juga mengimbau jika ada masyarakat yang mengetahui dan melihat langsung kejadian tersebut agar menginformasikan ke polisi melalui nomor 110 maupun akun media sosial media Polda DIY. "Mohon dapat diinformasikan," ujarnya. (Lugas Subarkah)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Inilah Negara Paling Awal dan Paling Akhir Rayakan Tahun Baru 2026
Advertisement
Musim Liburan, Wisata Jip Merapi Diserbu hingga 20 Ribu Orang
Advertisement
Berita Populer
- Libur Nataru, Volume Sampah Kulonprogo Naik hingga 10 Persen
- Libur Nataru 2025, Simpang Tempel Jadi Pintu Masuk Tersibuk ke DIY
- Pantai Glagah Ramai saat Nataru, Pelaku Usaha Kuliner Nikmati Kenaikan
- Libur Tahun Baru 2026, Petugas TPR Wisata Bantul Ditambah 3 Kali Lipat
- Pidana Kerja Sosial, Pemkab Gunungkidul Masih Tunggu Juknis
Advertisement
Advertisement



