Advertisement

Tuding Kontraktor Pelaksana Proyek TPST Transisi Piyungan Bermasalah, Pria Ini Lapor ORI DIY

Lugas Subarkah
Sabtu, 14 Mei 2022 - 05:07 WIB
Arief Junianto
Tuding Kontraktor Pelaksana Proyek TPST Transisi Piyungan Bermasalah, Pria Ini Lapor ORI DIY Sejumlah armada pengangkut sampah lalu lalang di sekitar TPST Piyungan, Rabu (23/12/2020). Setelah ditutup warga beberapa hari terakhir, kini TPST Piyungan dibuka kembali. - Harian Jogja/Ujang Hasanudin

Advertisement

Harianjogja.com, SLEMAN--Pengelolaan TPST Piyungan yang ke depan akan dibangun TPST Transisi dituding bermasalah karena menunjuk kontraktor yang dinilai inkompeten.

Hal ini diungkapkan oleh warga Kapanewon Kalasan, Andry Lesmono Bintoro, yang mengaku memantau proses persiapan pembangunan TPST Piyungan transisi. Atas keresahannya tersebut, ia melaporkan hal ini kepada Ombudsman RI DIY, Jumat (13/5/2022).

Advertisement

“Ada permasalahan dengan kontraktor yang akan membangun. Saya sebagai warga menghindari jangan sampai ada permasalahan lagi. Sudah cukup, sampah menumpuk. Jangan sampai kontraktor yang membangun tempat baru tidak qualified,” ujarnya, Jumat.

BACA JUGA: 5 Truk Sampah Sudah Uzur, DLH Sleman: Meski Tua Tetap Layak Jalan

Dia menuturkan berdasarkan informasi yang ia himpun, kontraktor pemenang tender pengerjaan TPST Transisi ini dalam penggalian batu salah satunya menggunakan peledakan yang nilainya hampir 30% dari Harga Perkiraan Sendiri (HPS).

Menurutnya, metode peledakan harus dilakukan oleh perusahaan peledakan, bukan perusahaan konstruksi. Padahal, kontraktor tersebut tidak pernah mencantumkan perusahaan lain sebagai pendukung, yang artinya akan dikerjakan sendiri.

Persoalan lainnya, Andry mengaku telah melacak jika kontraktor tersebut juga memalsukan personel dan pengalaman kerja personel. “Kalau pengalaman dan personel dipalsu, kualitas pekerjanya bagaimana. Ini peledakan kalau salah yang roboh rumah warga,” ungkapnya.

Ketua ORI DIY, Budhi Masthuri, mengatakan pihaknya akan menindaklanjuti laporan ini dengan meminta klarifikasi pada pihak-pihak terkait paling lambat minggu depan. “Piyungan sedang jadi atensi publik, jangan sampai tindakan yang jadi solusi malah menimbulkan masalah baru,” katanya.

Selain itu, ORI DIY juga akan meninjau lapangan. Hal ini diperlukan karena dalam laporan tersebut ada keterangan penggunaan metode peledakan. “Kalau dekat permukiman penduduk bagaimana resikonya itu harus jadi atensi serius,” ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Respon Ajakan Prabowo, Presiden Ingin Pertemuan Presidential Club Digelar Dua Hari Sekali

News
| Sabtu, 04 Mei 2024, 10:27 WIB

Advertisement

alt

Mencicipi Sapo Tahu, Sesepuh Menu Vegetarian di Jogja

Wisata
| Jum'at, 03 Mei 2024, 10:37 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement