Advertisement

Promo November

Buya Syafii 3 Kali Serangan Jantung, Begini Kondisinya Sebelum Meninggal

Abdul Hamied Razak
Jum'at, 27 Mei 2022 - 18:37 WIB
Bhekti Suryani
Buya Syafii 3 Kali Serangan Jantung, Begini Kondisinya Sebelum Meninggal Presiden Joko Widodo bersama Gubernur DIY Sri Sultan HB X dan sejumlah menteri melepas jenazah Ahmad Syafii Maarif di Masjdi Gedhe Kauman, Jogja, Jumat (27/05/2022)-Harian Jogja - Desi Suryanto\\r\\n\\r\\n

Advertisement

Harianjogja.com, SLEMAN- Mantan Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Ahmad Syafii Maarif sempat dirawat di Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Gamping, sebelum dinyatakan meninggal dunia pada pukul 10.15 WIB, Jumat (27/5/2022).

Direktur Utama RS PKU Muhammadiyah Gamping, Ahmad Faesol mengatakan Buya Syafii mendapat perawatan di rumah sakit tersebut sejak 14 Mei lalu akibat serangan jantung. "Kurang lebih sudah 13 hari lalu ditangani tim medis RS PKU Gamping. Kami juga berkoordinasi dengan tim medis kepresidenan," katanya, Jumat.

Advertisement

Dokter spesialis jantung dan pembuluh darah RS PKU Muhammadiyah Gamping, Evita Devi Noor Rahmawati menjelaskan Buya Syafii mengalami serangan jantung yang kedua saat dirawat sejak 14 Mei di RS PKU Muhammadiyah Gamping. Sebelumnya pada Maret lalu, Buya Syafii juga mengalami serangan jantung (pertama) namun saat itu dinyatakan sembuh dan diperbolehkan pulang ke rumah.

Sejak saat itu, lanjut Evita, tim medis dari RS PKU Muhammadiyah berkoordinasi dengan tim medis kepresidenan untuk mengupayakan tindakan kateterisasi terhadap jantung Buya Syafii. Hanya saja berdasarkan hasil pemeriksaan, terlalu banyak sumbatan pada pembuluh darah jantung Syafii dan kondisinya sudah mengeras. "[Dalam kondisi tersebut] tindakan operasi bypass ataupun pemasangan ring sulit dilakukan," kata Evita.

BACA JUGA: PPDB SMA/SMK DIY: Tempat Tinggal Radius 300 Meter dari Sekolah Otomatis Lolos

Pada akhirnya, lanjut Evita, tim medis RS PKU Muhammadiyah Gamping dan tim medis kepresidenan sepakat untuk melakukan proses pengobatan yang optimal terhadap Buya Syafii. Proses pengobatan sempat membuahkan hasil karena kondisi Buya Syafii sempat membaik. "Oksigen sempat dilepas pelan-pelan, sudah mulai mobilisasi, mulai fisioterapi," katanya.

Melihat perkembangan tersebut, tim dokter bahkan berencana mengizinkan Buya Syafii untuk pulang. Hanya saja, pada Kamis (26/5/2022) sore, Buya Syafii mengeluhkan sesak napas dan merasakan nyeri pada bagian dadanya. Buya Syafii ternyata kembali mengalami serangan jantung sehingga dilakukan tindakan penanganan oleh tim medis.

"Setelah ditangani semalaman, tadi pagi beliau menghadapi henti jantung. Selama satu jam, kami lakukan resusitasi jantung dan paru serta pengobatan. Denyut jantung sempat kembali namun beliau kembali mengalami henti jantung 40 menit kemudian setelah resusitasi setelah itu dinyatakan meninggal dunia," ujar Evita.

Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir mendengar kabar Buya Syafii mengalami kritis pada Jumat pagi. Rencana menghadiri kegiatan di Bandung diurungkan, Haedar lebih memilih kembali ke Jogja untuk mendampingi Buya Syafii. "Saya sempat mendampingi Buya sekitar setengah jam sebelum dipanggil Sang Khalik pukul 10.15 WIB. Buya Syafii meninggal dunia pada usia 87 tahun," katanya.

Haedar menyatakan, Buya Syafii sebelumnya dua kali dirawat di RS PKU akibat gangguan jantung. Para dokter baik dari RS PKU Muhammadiyah Gamping maupun tim dokter dari kepresidenan sangat optimal menangani Buya Syafii. "Beliau dikenal sebagai tokoh yang selalu menjunjung tinggi nilai etika moral dan akhlak dalam peradaban dunia baik di internal maupun di eksternal Muhammadiyah," katanya.

Haedar juga mengenal Buya Syafii sebagai tokoh yang humanis bahkan dengan orang-orang kecil juga sebagai tokoh bangsa yang wawasannya inklusif, konsen pada pemikiran maju. "Suara beliau mengajak elit bangsa menjadi negarawan selalu dilakukan. Mohon dimaafkan jika ada kesalahan beliau," katanya.

Jenazah Buya diberangkatkan ke Masjid Gedhe Kauman sekitar pukul 11.00 WIB. Pemakaman dijadwalkan dilakukan setelah salat Ashar di Tempat Pemakaman Husnul Khotimah, Sentolo, Kulonprogo.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja
Indonesia Menuju Ibu Kota Budaya Dunia

Indonesia Menuju Ibu Kota Budaya Dunia

Jogjapolitan | 9 hours ago

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

KPK Tetapkan Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah Jadi Tersangka Pemerasan dan Gratifikasi

News
| Senin, 25 November 2024, 00:57 WIB

Advertisement

alt

Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism

Wisata
| Selasa, 19 November 2024, 08:27 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement