Advertisement
Banyak Muncul Kelompok Tani "Dadakan", Ini yang Dilakukan Pemkot Jogja
![Banyak Muncul Kelompok Tani](https://img.harianjogja.com/posts/2022/06/02/1102548/asuransi-pertanian.jpg)
Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA--Dinas Pertanian dan Pangan Kota (DPPK) Jogja menyiapkan kelembagaan kelompok tani. Hal ini dilakukan untuk menjaga transparansi dan akuntabilitas penyaluran subsidi sarana produksi (saprodi) pertanian dari pemerintah.
Pembentukan kelembagaan tersebut didasarkan pada Peraturan Wali Kota (Perwal) Jogja No.128/2021.
Advertisement
Kepala DPPK Jogja Suyana menyebut dengan penataan kelembagaan kelompok tani maka pengawasan dapat dilakukan maksimal. "Kalau kelembagaanya punya nomor registrasi dan identitas baku lain kan mempermudah komunikasi, penyaluran bantuan, pembinaan, dan fasilitasi," kata dia, Kamis (2/6/2022).
BACA JUGA: Ini Tujuh Risiko Bencana di Jogja Menurut Kajian UPNVY
Selama ini penggunaan nomor registrasi kelompok tani di Jogja, kata Suyana, belum baku. Hal itu memungkinkan kelompok tani fiktif yang muncul ketika pemerintah menyalurkan subsidi dan bantuan pertanian.
"Kami sering menemukan fenomena kelompok dadakan yang seringkali muncul hanya untuk mengakses bantuan," ujarnya.
Kelompok tani dadakan tersebut, ujar Suyana, menyebabkan intervensi pemerintah untuk meningkatkan kuntitas dan kualitas pertanian jadi tak tepat sasaran.
"Walaupun kelembagaanya nanti baku tapi bukan berarti kami mempersulit petani megakses bantuan pertaniaan dari pemerintah," katanya.
Syarat kelembagaan kelompok tani, jelas Suyana, akan dibikin mudah dipenuhi oleh petani. "Misalnya ada 15 petani berkumpul, membentuk kelompok maka ajukan saja kelembagaannya, nanti kami akan verivikasi dan bantu admisistrasinya," kata dia.
Selain akses bantuan agar tepat sasaran, Suyana berharap dengan adanya kelembagan kelompok tani dapat mempermudah pembinaan pertanian oleh dinasnya. "Pembinaan ini jadi faktor penting untuk meningkatkan sektor pertaniaan yang efektif," ujarnya.
Lahan pertanian yang terbatas di Jogja, kata Suyana, bisa dimaksimalkan dengan pembinaan kelompok tani. "Nanti akan kami ajarkan bagaimana mengelola lahan terbatas tersebut secara efektif," tandasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
![alt](https://img.harianjogja.com/posts/2024/07/27/1182734/palestina-hancur.jpg)
Jerman Bantah Netanyahu yang Menyebut Tak Ada Korban Sipil di Rafah
Advertisement
![alt](https://img.harianjogja.com/posts/2024/07/24/1182437/taman-ablekambang.jpg)
Taman Balekambang Solo Resmi Dibuka Kamis 25 Juli 2024, Segini Tarif Masuk dan Jam Operasionalnya
Advertisement
Berita Populer
- Bawaslu Kulonprogo Ajak IKIP PGRI Wates Jadi Pengawas Partisipatif Pilkada 2024
- Mahasiswi Prodi Keperawatan Anestesiologi Unisa Jogja Meninggal Dalam Kecelakaan
- Sebuah Gudang di Bantul Terbakar, Kerugian Materiil Capai Puluhan Juta
- Palestina Tuding Komite Olimpiade Internasional Terapkan Standar Ganda Terhadap Israel
- Jadwal Layanan SIM di Gunungkidul Jumat-Sabtu 26-27 Juli 2024
Advertisement
Advertisement