Advertisement

OPINI: Ibis Yogyakarta Malioboro Pasca Pandemi Covid-19

Media Digital
Jum'at, 03 Juni 2022 - 09:57 WIB
Bernadheta Dian Saraswati
OPINI: Ibis Yogyakarta Malioboro Pasca Pandemi Covid-19 Nanang SUMARDJONO S.Tr. Par, Mahasiswa Magister Pariwisata STP Trisakti yang menjabat sebagai General Manager ibis Yogyakarta Malioboro - Ist

Advertisement

JOGJA-Sepanjang libur Lebaran dan long weekend, okupansi naik hingga mencapai 90 – 100 persen informasi yang didapatkan dari PHRI DIY, seiring dengan tidak terjadi peningkatan kasus Covid-19. Beberapa aturan baru terkait pandemi Covid-19 yang tidak mewajibkan untuk PCR/ Swab Antigen sebagai syarat perjalanan, dan pelonggaran aturan mudik lebaran memicu melonjaknya tingkat hunian kamar-kamar hotel di Yogyakarta.

Yogyakarta dari tahun ketahun masih menjadi destinasi favorit para pemudik selain mudik ke kampung halaman, banyak masyarakat yang memilih melakukan staycation di sejumlah hotel, sehingga meningkatkan okupansi hotel.

Advertisement

“Pelonggaran kegiatan masyarakat yang tidak wajib pemakaian masker saat aktivitas di luar ruangan telah diputuskan oleh Pemerintah pada pertengahan bulan Mei 2022, dan berimbas tren posistif okupansi hotel diakhir pekan terus meningkat serta menerapkan penambahan kapasitas penerimaan hingga 80%” imbuh Nanang Sumardjono S.Tr.Par – Mahasiswa Magister Pariwisata STP Trisakti yang juga merupakan General Manager ibis Yogyakarta Malioboro.

Kondisi saat ini bagian dari proses transisi pandemi menuju endemic, setelah hampir dua tahun memasuki pandemi, kegiatan bisnis telah mulai kembali positive secara bertahap dan orang-orang ingin kembali bepergian yang merupakan bagian dari tanggung jawab kami sebagai pelaku bisnis perhotelan untuk dapat memenuhi kebutuhan tersebut dengan menyediakan lingkungan yang aman dan membuat para tamu dapat menginap dihotel kami dengan nyaman.

Untuk keamanan dan kenyamanan tamu hotel, ibis Yogyakarta Malioboro tetap berkomitmen untuk menerapkan langkah-langkah ketat dan telah disertifikasi oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif serta protokol (CHSE) dan standar ALLSAFE Accor. Standar ALLSAFE telah dikembangkan dan diperiksa oleh Bureau Veritas, pemimpin dunia dalam pengujian, inspeksi dan sertifikasi kebersihan. Label ALLSAFE mewakili komitmen Accor untuk menegakkan standar tinggi ini di semua hotel dan didukung oleh kepatuhan terhadap hukum dan peraturan setempat.

Dimasa Pandemi ini pelaku industri perhotelan wajib menyikapi dengan beberapa cara yang harus dilakukan antara lain adalah melakukan “Evaluasi dan Analisa” seperti SCOT (Strength, Challenge, Oportunity dan Treat ) dalam mempersiapkan bisnis saat memasuki masa endemic nantinya dan strategi pertumbuhan bisnis kedepannya, dimana diperlukan kreatifitas bagi pelaku bisnis untuk mengeksplorasi kemampuan yang ada sebaik mungkin agar sebuah bisnis tetap bisa bertahan, karena di masa pandemic COVID-19 sangat berpengaruh negative terhadap keberlangsungan industri perhotelan.

Industri perhotelan di Yogyakarta secara keseluruhan mengalami kemunduran, akibat dampak dari pandemi COVID-19 yang berlangsung sekitar 2 tahun dan dianggap sebagai “Disruption”/ mengganggu kestabilan industri pariwisata, perhotelan dan melemahkan perekonomian di segala sektor.

Industri perhotelan dalam menghadapi Disruption ini membuat langkah-langkah yang lebih kreatif dan berinovasi, bagaimana cara tetap bertahan, merubah dan menciptakaan Tatanan baru/ SOP pembaruan untuk mengantisipasi dampak yang akan di timbulkan serta siap menghadapi periode awal endemi.

Dalam menghadapi periode pasca pandemic ini, ibis Yogyakarta Malioboro melakukan beberapa langkah – langkah yang diharapkan tepat untuk dalam kondisi saat ini. Langkah – langkah tersebut adalah challenge, developing idea, creative and innovative, dan multiskilling.

Challenge merupakan tantangan yang dihadapi dalam situasi bisnis yang diluar dugaan serta ketidakpastian, sehingga pelaku bisnis harus mengeksplor dan merencanakan yang harus dilakukan dalam menghadapi hal tersebut. Langkah selanjutnya yaitu Developing Ideas, adalah mengembangkan ide – ide yang diadaptasikan dengan kondisi saat ini dan kedepannya, serta pemikiran diluar kebiasaan sebelumnya. Disrupsi dalam perhotelan menjadikan sebuah persaingan untuk mengeksploitasi kemampuan sehingga mampu mebuat ide baru “self-power and dare to innovative”. Langkah yang ketiga merupakan Creative & Innovative, pelaku bisnis perhotelan harus terus melakukan hal – hal kreatif dan inofatif yang belum pernah ada dan terpikirkan sebelumnya, namun dengan tuntutan perubahan yang signifikan dirasakan, dilihat, dan dinikmati secara langsung. Sebagai contoh, ibis Yogyakarta Malioboro mulai menyelenggarakan event live musiuc di iBar secara rutin setiap hari Rabu hingga Sabtu dari jam 20.00 – 22.30. Langkah terakhir adalah Multiskilling yang merupakan salah satu cara yang paling banyak digunakan oleh pelaku usaha perhotelan untuk meminimalkan biaya operasional, dan memaksimalkan mutu pelayanan (service quality) dan keterampilan lunak (Soft Skill).

Menjelang berakhirnya pademi COVID-19 di Indonesia, karakteristik industry perhotelan juga ikut berubah dikarenakan beberapa hal, yang pertama adalah berorientasi pada kebersihan (hygiene oriented). Hal tersebut merupakan dampak dari COVID-19 yang membuat hampir semua orang lebih memperhatikan hal kebersihan. Hal yang selanjutnya adalah penyesuaian harga (rate adjustment), hal ini masih terus dilakukan untuk menarik minat para traveler agar mau melancong lagi. Hal yang ketiga adalah pasar domestic (domestic market) yang akan berkembang dengan pesat dan sangat berpotensi, meskipun sebelum pandemi kurang dilirik namun disaat pasca pandemi akan menjadi primadona untuk membangkitkan pariwisata Indonesia. Hal yang terakhir adalah program loyalti tamu (Guest Loyalty Program) untuk mempertahankan, mengenali, dan menghadiahi pelanggan baru atau yang sudah ada dengan lebih baik.

Accor sendiri yang merupakan jaringan hotel internasional yang salah satu hotel nya adalah ibis Yogyakarta Malioboro juga memiliki program loyalty untuk para tamu. Menawarkan berbagai keuntungan untuk para anggotanya tanpa berbayar untuk keanggotaan Accor Live Limitless (ALL) dan berbayar seharga mulai dari Rp2.900.000,- untuk AccorPlus. *

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Setelah Lima Hari, 2 Wisatawan yang Berenang di Zona Hahaya Pangandaran Ditemukan Tewas

News
| Rabu, 24 April 2024, 20:07 WIB

Advertisement

alt

Rekomendasi Menyantap Lezatnya Sup Kacang Merah di Jogja

Wisata
| Sabtu, 20 April 2024, 07:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement