Advertisement

Lahan Nganggur YIA Akhirnya Bisa Hasilkan Puluhan Ton Semangka

Anisatul Umah
Jum'at, 03 Juni 2022 - 14:37 WIB
Arief Junianto
Lahan Nganggur YIA Akhirnya Bisa Hasilkan Puluhan Ton Semangka Suasana panen perdana semangka di lahan nganggur YIA, Jumat (3/6/2022). - Harian Jogja/Anisatul Umah

Advertisement

Harianjogja.com, KULONPROGO--Lahan nganggur Yogyakarta International Airport (YIA) ternyata bisa produktif. Terbukti, di lahan seluas 110 hektare tersebut puluhan ton semangka bisa dipanen.

Panen semangka perdana di lahan nganggur YIA dilakukan pada Jumat (3/6/2022). Pemandangan panen cukup unik, karena saat memetik semangka bisa sambil melihat pesawat terbang saat take off dan landing.

Advertisement

Pelaksana Tugas Sementara (PTS) General Manager YIA, Agus Pandu Purnama mengatakan di YIA setidaknya ada 110 hektar lahan nganggur. Lahan nganggur ini mulanya ditumbuhi rumput yang membuat pemandangan tampak kurang bagus.

BACA JUGA: Kulonprogo Akan Uji Coba Bus Sekolah Tahun Depan

Akhirnya pihak bandara mencoba berdiskusi dengan kelompok tani dan disepakati untuk memanfaatkan lahan nganggur untuk kegiatan pertanian. Di tahap awal, lahan nganggur yang dimanfaatkan untuk pertanian seluas 12 hektare.

Dia menjelaskan lahan-lahan nganggur ini ke depan akan dibangun untuk mengejar target 20 juta penumpang per tahun. Namun untuk proses pembangunannya butuh waktu cukup lama, bahkan bisa sampai 20 tahun.

"Lahan-lahan ini kan idle [menganggur], sehingga kami punya ide kolaborasi dengan penduduk sekitar, masyarakat sekitar, dan para kelompok tani mereka kami panggil," ujarnya saat melakukan panen perdana di YIA, Jumat.

Menurutnya, petani yang mengolah lahan ini adalah petani-petani yang dulu memiliki lahan tersebut. Sehingga mereka sudah paham betul dengan kondisi lahan tersebut.

BACA JUGA: Pemerintah Restui Penambahan Jam Belajar, Begini Respons Sekolah di Kulonprogo

Dari 12 hektare, kata Pandu, pada panen perdana ini bisa menghasilkan 20 ton dari lahan sisi timur dan dua pekan lagi akan panen kembali di sebelah barat diperkirakan akan menghasilkan 35 ton. Sehingga total panen perdana ini bisa mencapai 55 ton.

"Hasil buah di sini premium karena beda penanganannya. Bahkan nanti seluruhnya akan ada label atau cap menggunakan YIA," jelasnya.

Lebih lanjut Pandu menjelaskan, petani tidak menyewa lahan ini. Namun dilakukan sharing atau bagi hasil dengan persentase 40% untuk YIA dan 60% untuk petani. Akan tetapi 40% yang didapatkan YIA akan dikembalikan lagi ke petani untuk membersihkan lahan yang lain.

"Luas 110 hektare tidak dimanfaatkan semuanya, karena ada 85 [hektare] akan dimanfaatkan untuk Airport City. Dan pengembangannya bertahap," paparnya.

Penjabat Bupati Kulonprogo Tri Saktiyana mengatakan 110 hektar lahan ini dimanfaatkan agar tidak ada lahan yang nganggur. Tri menyebut berdasarkan Undang-undang Pokok agraria tidak boleh ada lahan yang ditelantarkan.

"Lahan semangka ini adalah lahan premium sehingga produknya juga premium. Ide ini inovatif dan kreatif. Kami nanti akan minta Dinas Pertanian Kulonprogo memberikan perhatian lebih dalam rangka perbaikan kualitas," tuturnya.

Pengelola Lahan Pertanian YIA, Yunita M. Kristiana mengatakan kendala yang dihadapi saat akan memulai menanam adalah tingginya rumput yang mencapai hampir sepinggang.

"Jadi kami babat alas pertama. Kurang lebih 20 harian prosesnya. Saya awalnya proses pupuk dasar harus tebal karena tanah urug ini dari pegunungan yang murni pasir hanya sekitar dua hektar," ucapnya.

Menurutnya jenis semangka yang ditanam adalah lorek merah berbiji, hitam merah, dan semangka golden. Ke depan akan dicoba menanam semangka tanpa biji.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Sheila on 7 Bikin Konser di Medan, Pertumbuhan Sektor Pariwisata di Sumut Ikut Subur

News
| Kamis, 25 April 2024, 13:07 WIB

Advertisement

alt

Rekomendasi Menyantap Lezatnya Sup Kacang Merah di Jogja

Wisata
| Sabtu, 20 April 2024, 07:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement