Advertisement
Forpi Temukan Dugaan Kecurangan PPDB SMP Jalur Zonasi di Jogja
Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA--Forum Pemantau Independen (Forpi) Jogja menemukan indikasi kecurangan dalam proses peneriman peserta didik baru (PPDB) jenjang SMP di Kota Jogja.
Dugaan kecurangan itu antara lain, adanya siswa yang pindah domisili ke dekat lokasi sekolah, meski belum sampai setahun seperti yang disyaratkan dalam PPDB. Tujuannya agar yang bersangkutan lolos PPDB jalur zonasi. Jalur ini memprioritaskan calon siswa yang lokasi tempat tinggalnya paling dekat dengan sekolah. Temuan tersebut hasil dari kunjungan Forpi ke berbagai SMP.
Advertisement
“Kami menemukan di KK [kartu keluarga] tertulis dikeluarkan pada tanggal 27 Desember 2021. Seharusnya menurut aturan [PPDB], KK dikeluarkan paling singkat satu tahun untuk PPDB,” jelas Anggota Forpi Baharudin Kamba, Selasa (14/6/2022).
Sebelumnya, Forpi mengunjungi SMPN 5, SMPN 8 dan SMPN 10 Jogja. Dalam kunjungan tersebut Forpi mengambil sampel dokumen siswa yang sudah dinyatakan lolos sementara.
BACA JUGA: Hore! Jokowi Putuskan Harga Tiket Candi Borobudur Batal Naik, Kuota Dibatasi
Baharudin menjelaskan temuan lainnya adalah jarak terdekat siswa yang sudah dinyatakan lolos sementara hanya 13 meter dari sekolah. “Ini kami temukan di SMPN 8 Jogja, untuk itu kami minta Disdukcapil menelusuri lebih lanjut apakah benar domisilinya di situ,” ujarnya.
Di SMPN 5 Jogja, kata Baharudin, ada peserta didik yang sudah dinyatakan lolos sementara jarak rumahnya 500 meter dengan sekolah. “Padahal nilai ujian mereka tergolong rendah, bahkan ada yang total nilainya hanya 80,” katanya.
Untuk itu Baharudin mengingatkan orang tua peserta didik untuk tidak memaksakan memasukan anaknya ke sekolah favorit. “Kecuali dalam perjalanan proses belajar mengajar nantinya siswa tersebut tekun, rajin dan disiplin dalam belajar.” ujarnya.
Penjelasan yang diterima Baharudin dari SMPN 8 Jogja telah melakukan kunjungan ke rumah calon peserta didik sejak tahun lalu dan akan dilakukan lagi. “Temuan mereka [SMPN 8 Jogja] memang ada yang setelah dicek ternyata tempat tinggalnya di Gunungkidul dan Kulonprogo,” jelasnya.
Baharudin mengapresiasi langkah pengecekan dengan kunjungan rumah tersebut. “Itu bentuk kepedulian sekolah dengan calon siswanya,” tandasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
- Jangan Sepelekan, Kesalahan saat Keramas Bisa Berdampak Buruk bagi Kesehatan
- Kembali Pimpin DPD KAI Jateng, Advokat Solo Ini Siap Beri Bantuan Hukum Gratis
- Tak Hanya Adu Cepat, Lomba Traktor di Klaten Jadi Ajang Curhat Petani
- Diutamakan Pakai QRIS, Transaksi Tiket Masuk Balekambang Solo Jadi Tantangan
Berita Pilihan
Advertisement
Muncul Penolakan Terhadap Ridwan Kamil di Jakarta, Begini Respons Ketua Tim Pemenangan
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Kembangkan UMKM Lokal, KPRI Kota Jogja Resmikan Mini Market Wiwara 7
- Rekomendasi Roti Sisir Enak di Jogja
- Tok! Tim Komunikasi Politik NU Sleman Sepakat Dukung Kustini-Sukamto di Pilkada 2024
- Sapma PP DIY Berkomitmen Bantu Warga DIY, Jaga Persatuan dan Keberagaman
- Jadwal KRL Jogja Solo Terbaru, Berangkat dari Stasiun Tugu Jogja hingga Jebres Minggu 8 September 2024
Advertisement
Advertisement