Advertisement

Belasan Burung Hantu Dilepas di Gunungkidul untuk Memangsa Tikus

David Kurniawan
Senin, 20 Juni 2022 - 19:37 WIB
Budi Cahyana
Belasan Burung Hantu Dilepas di Gunungkidul untuk Memangsa Tikus Ilustrasi burung hantu - allaboutbirds.org

Advertisement

Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL – Dinas Pertanian dan Pangan Gunungkidul melepas15 ekor burung hantu Tyto Alba di Kalurahan Banaran, Playen.

Ini adalah upaya mengendalikan hama tikus yang sering mengganggu lahan pertanian milik warga.

Advertisement

BACA JUGA: Mantan Striker Timnas, Jhonny van Beukering Kini Jadi Satpam Klub Striptis

Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Gunungkidul, Rismiyadi mengatakan, serangan tikus sekarang masih terkendali.

“Potensi serangan tetap ada, tapi masih di bawah ambang batas sehingga masuk kategori aman,” kata Rismiyadi kepada wartawan, Senin (20/6/2022).

Meski demikian, ia mengakui upaya penanggulangan tetap dilakukan. Selain menugaskan regu pengendali hama untuk pengawasan, jawatannya juga melakukan upaya preventif. Salah satunya dengan pelepasan burung hantu Tyto Alba. Predator ini menjadi musuh alami tikus sehingga bisa menekan populasi tikus di lahan pertanian.

Rismiyadi menjelaskan program ini masih percontohan dan baru dilaksanakan di satu lokasi, yakni di wilayah Kalurahan Banaran, Playen. Sejak awal tahun hingga sekarang sudah ada 15 ekor Tyto Alba yang dilepasliarkan.

“Mudah-mudahan efektif dan bisa menekan populasi tikus,” katanya.

Selain melepas belasan ekor burung hantu, juga ada upaya membuatkan rumah untuk bersarang. Total ada sepuluh rumah burung hantu yang dibuat dan dipasang di Banaran.

Tyto Alba ini unik karena jalur yang dilewati seperti pesawat. Jadi jalur yang dilewati setiap harinya sama sehingga dibuatkan rumah untuk bersarang dan berkembangbiak,” katanya.

Rismiyadi menambahkan program ini akan terus dikembangkan. Selain dilepaskan di Kalurahan Banaran, burung hantu juga dilepas di lokasi lain.

BACA JUGA: Mantap! Grup Kasidah asal Semarang Nasida Ria Manggung di Jerman, Bawakan Lagu Perdamaian

Koordinator Pengendali Organisme Pengganggu Tanaman (POPT), Dinas Pertanian dan Pangan Gunungkidul, Jayadi, mengatakan tikus masih menjadi ancaman karena beberapa wilayah di tahun lalu ada serangan. “Tahun lalu ada laporan di Kalurahan Dengok,” kata Jayadi beberapa waktu lalu.

Ia mengungkapkan, burung hantu baru dilepas pertama kali. “Harapannya dengan adanya musuh alami, populasi tikus bisa terkendali,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Lowongan Kerja: Kemensos Buka 40.800 Formasi ASN 2024, Cek di Sini!

News
| Sabtu, 20 April 2024, 16:27 WIB

Advertisement

alt

Kota Isfahan Bukan Hanya Pusat Nuklir Iran tetapi juga Situs Warisan Budaya Dunia

Wisata
| Jum'at, 19 April 2024, 20:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement