Punya Naskah Buku Siap Terbit? Perpusnas Siap Terbitkan secara Cuma-Cuma

Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA--Perpustakaan Nasional (Perpusnas) lewat Perpusnas Press mendorong penulis lokal untuk menyebarluaskan gagasan dan ide ke masyarakat luas dalam bentuk buku.
Penerbitan bisa difasilitasi lewat Perpusnas Press secara gratis untuk mendorong peningkatan literasi dan sebagai titik mula masuk ke industri penerbitan.
Advertisement
BACA JUGA: TelkomClick 2023: Kesiapan Kerja Karyawan dalam Sukseskan Strategi Five Bold Moves di Tahun 2023
Pemimpin Redaksi Perpusnas Press, Edi Wiyono menjelaskan, saat ini pihaknya telah menerbitkan dua ratus judul buku lebih sejak berdiri pada Juli 2019 silam. Jenis buku juga beragam mulai dari fiksi maupun nonfiksi.
Setiap tahunnya, Perpusnas Press menargetkan mampu menerbitkan sebanyak 15-20 judul buku baru untuk mendorong peningkatan literasi dan munculnya penulis lokal baru.
"Awalnya memang kami hanya memfasilitasi buku soal perpustakaan tapi dalam perjalanan ke sini, buku apapun bisa kami terbitan baik fiksi maupun nonfiksi. Tapi memang untuk yang nonfiksi lebih ke ilmiah populer," kata Edy dalam sosialisasi dan promosi Perpusnas Press di Jogja, Kamis (23/6/2022).
Pada tahun ini, pihaknya menyambangi tiga kota yakni Jogja, Padang dan Balikpapan untuk mengenalkan Perpusnas Press.
Penulis Lokal dipilih lantaran akses ke industri penerbitan cenderung sudah dibandingkan sejumlah kota besar lain di Indonesia. Adapun peserta yang disasar yakni komunitas literasi, mahasiswa, media massa, dan juga Dinas Perpustakaan.
Edy menjelaskan, penulis lokal yang ingin menerbitkan bukunya lewat Perpusnas Press bisa mengunggah naskah buku secara daring ke epublishing.perpusnas.go.id.
Redaksi nantinya akan mengoreksi tata penulisan dan berbagai hal lainnya. Tahap ini juga kan melibatkan penulis. Setelah dikoreksi oleh penulis tanpa akhir adalah penentuan penerbitan oleh pihak Perpusnas Press.
"Tetapi kami lebih mendorong bentuknya ke digital nanti bisa diakses dengan ipusnas atau web sipena. Jadi semua masyarakat bisa akses tanpa harus membeli buku," jelasnya.
Hanya saja setelah buku yang diusulkan terbit, Perpusnas Press tidak menyediakan royalti kepada penulis seperti halnya pada penerbitan mayor atau independen lainnya.
Namun begitu, penulis dimungkinkan untuk menerima buku dalam bentuk cetak dan kegiatan promosi buku dalam bentuk bedah buku maupun diskusi.
"Harapan kami memang Perpusnas Press ini bisa jadi titik awal penulis dan bisa jadi jalan mereka untuk masuk ke industri dunia penerbitan," ungkapnya.
Pemimpin Redaksi Harian Jogja, Anton Wahyu Prihartono yang hadir sebagai salah satu narasumber mendorong agar penulis lokal berani mengirimkan karya mereka ke media massa.
Pemuatan karya di media massa bisa jadi awal untuk menjadi penulis serius dan kemudian mengarah ke penerbitan buku.
"Media massa biasanya menerima karya tulis seperti opini, cerpen, analisis atau lain sebagainya. Hal ini bisa dimanfaatkan penulis lokal untuk mengirimkan karyanya. Tema penulisan bisa yang sifatnya tematik atau isi yang hangat saat itu juga," jelas Anton.
BACA JUGA: Finnet Dukung Digitalisasi Sistem Pembayaran Proyek Kereta Cepat Jakarta Bandung
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Rafael Alun Jadi Tersangka Kasus Gratifikasi, KPK Sita Puluhan Tas Mewah
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Tol Tersambung ke YIA, Ini Kata Pemda DIY Soal Tol jogja Cilacap
- Bantul Dilanda Hujan dan Angin Kencang, Sebabkan 25 Titik Bencana
- Resmi! Dapil dan Alokasi Kursi DPRD di DIY untuk Pemilu 2024 Tidak Berubah
- Siap-Siap! Sejumlah Jalan di Sleman Ini Diprediksi Macet Saat Mudik Lebaran
- Selama Ramadan, Minat Vaksin Masyarakat DIY Menurun
Advertisement