Banyak Warganya Kerja di Luar Negeri, Bupati Gunungkidul: Jangan Aneh-Aneh!
Advertisement
Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL–Bupati Gunungkidul Sunaryanta tidak mempermasalahkan adanya warga yang bekerja sebagai pekerja migran di luar negeri. Menurutnya, keputusan tersebut merupakan hak dari masing-masing individu.
“Itu pilihan mau kerja di Gunungkidul, luar daerah atau luar negeri merupakan pilihan masing-masing warga. Jadi, saya tidak mempermasalahkannya,” kata Sunaryanta, Selasa (28/6/2022).
Advertisement
Meski demikian, ia berharap kepada para pekerja migran asal Gunungkidul untuk berhati-hati serta jangan berbuat yang aneh-aneh pada saat bekerja di luar negeri. “Jangan diri dan pendapatan yang diperoleh ditabung karena bisa menjadi modal usaha saat pulang,” katanya.
Menurut Sunaryanta, pemkab terus berupaya memberikan sarana kepada masyarakat agar mudah mendapatkan pekerjaan. Salah satunya melalui penyelenggaraan job fair yang dilaksanakan oleh Dinas Perindustrian Koperasi UKM dan Tenaga Kerja mulai 24-24 Juni lalu di Gedung Kesenian Wonosari.
Baca juga: 30 Warga Gunungkidul Bakal Bekerja di Luar Negeri, Ini Daerah Tujuannya
Ia mencatat ada puluhan perusahaan yang berpartisipasi dengan ribuan lowongan pekerjaan yang disediakan. “Job fair untuk memberikan ruang agar warga mudah mendapatkan pekerjaan. Sebab, dengan bekerja maka angka pengangguran dapat dikurangi,” katanya.
Sebelumnya diberitakan, Pelaksana Tugas Kepala Dinas Perindustrian Koperasi UKM dan Tenaga Kerja Gunungkidul, Kelik Yuniantoro mengatakan sudah ada 30 warga yang mengajukan rekomendasi untuk syarat berkerja di luar negeri. Meski demikian, pihaknya tidak mengurusi secara langsung pemberangkatan karena kewenangan berada di perusahaan serta diakomodasi oleh Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI).
“Tugas kami memberikan rekomendasi kepada Calon Pekerja Migran Indonesia dalam proses pengurusan paspor maupun keperluan visa selama bekerja di Negara tujuan. Selama dua tahun [sejak ada corona] kami tidak mengeluarkan rekomendasi untuk bekerja di luar negeri,” kata Kelik.
Di saat sudah bekerja di luar negeri, ia berjanji akan terus memantau terkait dengan kondisi PMI Gunungkidul. Selain melalui perusahaan tempat bekerja, juga ada upaya pengawasan melalui BP2MI. “Tentunya juga sudah ada seleksi terkait dengan dengan perusahan dalam kategori yang baik sehingga potensi penelantaran bisa makin dihilangkan,” katanya.
Berdasarkan data yang ada, ada beberapa tujuan Negara favorit seperti kawasan Asia Tenggara, Jepang dan Taiwan menjadi lokasi penempatan kerja bagi CPMI asal Gunungkidul. Selain itu, ada juga ke Negara Eropa seperti Malta.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Berani ke Italia, Benjamin Netanyahu dan Yoav Gallant Bisa Ditangkap
Advertisement
Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism
Advertisement
Berita Populer
- Kronologi Truk Box Tabrak Motor di Jalan Turi-Tempel yang Tewaskan Satu Orang
- Stok Darah dan Jadwal Donor Darah di Wilayah DIY Hari Ini, Kamis 21 November 2024
- Pilkada Bantul: TPS Rawan Gangguan Saat Pemungutan Suara Mulai Dipetakan
- BPBD Bantul Sebut 2.000 KK Tinggal di Kawasan Rawan Bencana Longsor
- Dua Bus Listrik Trans Jogja Senilai Rp7,4 Miliar Segera Mengaspal
Advertisement
Advertisement