Advertisement

Pengecer Migor di Jogja Diminta Segera Daftar Simirah

Newswire
Jum'at, 01 Juli 2022 - 20:27 WIB
Bhekti Suryani
Pengecer Migor di Jogja Diminta Segera Daftar Simirah Petugas menyalin minyak goreng curah ke sejumlah jeriken milik pedagang dalam operasi pasar yang digelar di Pasar Beringharjo, Sabtu (26/3/2022). - Harian Jogja - Yosef Leon

Advertisement

Harianjogja.com, JOGJA--Dinas Perdagangan Kota Jogja meminta pengecer minyak goreng curah untuk segera mendaftar di aplikasi Sistem Informasi Minyak Goreng Curah (Simirah) sebagai syarat memperoleh QRcode untuk melayani pembelian komoditas tersebut menggunakan aplikasi PeduliLindungi.

“Pengecer harus mendaftar di aplikasi Simirah. Nanti akan ada QRcode yang diterbitkan untuk dipasang di tempat penjualan,” kata Kepala Dinas Perdagangan Kota Jogja Veronica Ambar Ismuwardani di Jogja, Jumat (1/7/2022).

Advertisement

Setiap konsumen diwajibkan memindai QRcode tersebut. Jika hasil pemindaian menunjukkan warna hijau, maka konsumen bisa membeli minyak goreng curah dan sebaliknya, jika menunjukkan warna merah maka konsumen dilarang membeli komoditas tersebut.

Meskipun demikian, masih ada opsi lain yang diberikan kepada konsumen apabila mengalami kesulitan menggunakan aplikasi PeduliLindungi yaitu dengan menunjukkan nomor induk kependudukan (NIK) dari KTP.

Nantinya, pengecer yang akan mencatat dan memastikan konsumen tersebut memenuhi syarat untuk melakukan pembelian minyak goreng curah.

BACA JUGA: Astaga! Cicin Terjebak di Kemaluan Pria Bantul, Terpaksa Dievakuasi Damkar

Setiap konsumen hanya dapat membeli maksimal 10 kilogram minyak goreng curah per hari. Pengecer harus mematuhi harga eceran tertinggi (HET) minyak goreng yaitu Rp14.000 per liter atau Rp15.500 per kilogram.

Hingga saat ini, Ambar mengatakan, sudah ada 63 pengecer minyak goreng curah di Kota Jogja yang tercatat dalam aplikasi Simirah, baik pengecer di pasar tradisional maupun di toko.

“Nantinya, pengecer juga diminta mencatat penjualan minyak goreng curah dan melaporkannya ke distributor. Tujuannya agar penjualan minyak goreng curah sesuai kebutuhan dan tepat sasaran,” katanya.

Ia pun tidak menampik jika aturan penggunaan aplikasi PeduliLindungi untuk pembelian minyak goreng curah tersebut akan sedikit merepotkan.

“Dalam dua pekan ini kami akan intensifkan sosialisasi ke pengecer dan diharapkan bisa berproses untuk penerapan aturannya. Kami akan evaluasi terus,” katanya.

Berdasarkan data Dinas Perdagangan Kota Yogyakarta, kebutuhan minyak goreng curah di kota tersebut mencapai sekitar 154 ton per pekan dan stok saat ini cukup bahkan surplus 20 persen dari kebutuhan.

Sementara itu, salah satu pengecer minyak goreng curah di Pasar Kranggan Haryati mengaku keberatan dengan aturan baru tersebut karena akan menyulitkan konsumen membeli minyak goreng.

“Banyak yang sudah mengeluhkan aturan baru tersebut karena dinilai rumit,” katanya yang juga bisa memahami alasan diterbitkannya aturan tersebut.

Ia mengaku akan berusaha semaksimal mungkin untuk menerapkan aturan dari pemerintah.

Hal serupa disampaikan pengecer minyak goreng curah di Pasar Beringharjo, Ponirah yang juga mengatakan konsumen akan kesulitan membeli minyak goreng curah.

“Mau beli satu liter saja harus pakai barcode. Kasihan konsumennya karena akan repot harus memakai aplikasi,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : Antara

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

WhatsApp Bocor, Israel Dikabarkan Gunakan Data untuk Serang Rumah Warga Palestina

News
| Rabu, 24 April 2024, 15:07 WIB

Advertisement

alt

Rekomendasi Menyantap Lezatnya Sup Kacang Merah di Jogja

Wisata
| Sabtu, 20 April 2024, 07:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement