Advertisement
Pengecer Migor di Jogja Diminta Segera Daftar Simirah
Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA--Dinas Perdagangan Kota Jogja meminta pengecer minyak goreng curah untuk segera mendaftar di aplikasi Sistem Informasi Minyak Goreng Curah (Simirah) sebagai syarat memperoleh QRcode untuk melayani pembelian komoditas tersebut menggunakan aplikasi PeduliLindungi.
“Pengecer harus mendaftar di aplikasi Simirah. Nanti akan ada QRcode yang diterbitkan untuk dipasang di tempat penjualan,” kata Kepala Dinas Perdagangan Kota Jogja Veronica Ambar Ismuwardani di Jogja, Jumat (1/7/2022).
Advertisement
Setiap konsumen diwajibkan memindai QRcode tersebut. Jika hasil pemindaian menunjukkan warna hijau, maka konsumen bisa membeli minyak goreng curah dan sebaliknya, jika menunjukkan warna merah maka konsumen dilarang membeli komoditas tersebut.
Meskipun demikian, masih ada opsi lain yang diberikan kepada konsumen apabila mengalami kesulitan menggunakan aplikasi PeduliLindungi yaitu dengan menunjukkan nomor induk kependudukan (NIK) dari KTP.
Nantinya, pengecer yang akan mencatat dan memastikan konsumen tersebut memenuhi syarat untuk melakukan pembelian minyak goreng curah.
BACA JUGA: Astaga! Cicin Terjebak di Kemaluan Pria Bantul, Terpaksa Dievakuasi Damkar
Setiap konsumen hanya dapat membeli maksimal 10 kilogram minyak goreng curah per hari. Pengecer harus mematuhi harga eceran tertinggi (HET) minyak goreng yaitu Rp14.000 per liter atau Rp15.500 per kilogram.
Hingga saat ini, Ambar mengatakan, sudah ada 63 pengecer minyak goreng curah di Kota Jogja yang tercatat dalam aplikasi Simirah, baik pengecer di pasar tradisional maupun di toko.
“Nantinya, pengecer juga diminta mencatat penjualan minyak goreng curah dan melaporkannya ke distributor. Tujuannya agar penjualan minyak goreng curah sesuai kebutuhan dan tepat sasaran,” katanya.
Ia pun tidak menampik jika aturan penggunaan aplikasi PeduliLindungi untuk pembelian minyak goreng curah tersebut akan sedikit merepotkan.
“Dalam dua pekan ini kami akan intensifkan sosialisasi ke pengecer dan diharapkan bisa berproses untuk penerapan aturannya. Kami akan evaluasi terus,” katanya.
Berdasarkan data Dinas Perdagangan Kota Yogyakarta, kebutuhan minyak goreng curah di kota tersebut mencapai sekitar 154 ton per pekan dan stok saat ini cukup bahkan surplus 20 persen dari kebutuhan.
Sementara itu, salah satu pengecer minyak goreng curah di Pasar Kranggan Haryati mengaku keberatan dengan aturan baru tersebut karena akan menyulitkan konsumen membeli minyak goreng.
“Banyak yang sudah mengeluhkan aturan baru tersebut karena dinilai rumit,” katanya yang juga bisa memahami alasan diterbitkannya aturan tersebut.
Ia mengaku akan berusaha semaksimal mungkin untuk menerapkan aturan dari pemerintah.
Hal serupa disampaikan pengecer minyak goreng curah di Pasar Beringharjo, Ponirah yang juga mengatakan konsumen akan kesulitan membeli minyak goreng curah.
“Mau beli satu liter saja harus pakai barcode. Kasihan konsumennya karena akan repot harus memakai aplikasi,” katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Antara
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Indonesia Mengutuk Serangan Israel ke Pasukan PBB di Lebanon, Prajurit TNI Terluka
Advertisement
Patung Gajah Mada Diletakkan di Dasar Laut untuk Tarik Minat Wisatawan
Advertisement
Berita Populer
- Jadwal SIM Keliling Kulonprogo Kamis 10 Oktober 2024: Hari Ini di Kantor Kapanewon Nanggulan
- Jadwal SIM Keliling Bantul Kamis 10 Oktober 2024: Hari Ini di Kelurahan Seloharjo
- Jadwal Pemadaman Kamis 10 Oktober 2024: Giliran Gunungkidul, Kulonprogo dan Sleman Listrik Padam
- Jadwal Damri Titik dari Pantai Parangtritis Titik Nol Kilometer Malioboro Jogja Kamis 10 Oktober 2024
- Jalur Trans Jogja: Ke Destinasi Wisata, Rumah Sakit hingga Kampus
Advertisement
Advertisement