Akhirnya! Semua Sekolah di Bantul PTM 100%, dengan Syarat...
Advertisement
Harianjogja.com, BANTUL -- Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Bantul mengizinkan semua sekolah dari jenjang Taman Kanak-kanak (TK) sampai sekolah menegah pertama (SMP) untuk menggelar pembelajaran tatap muka (PTM) penuh atau 100%.
“Bagi sekolah-sekolah yang siap sesuai izin ketua Satgas Penanganan Covid-19 Bantul bisa melaksanakan PTM secara penuh,” kata Kepala Disdikpora Bantul, Isdarmoko, Senin (11/7/2022).
Advertisement
Penyelenggaraan PTM penuh, kata dia, hanya berlaku bagi sekolah-sekolah yang sudah siap. Namun bagi sekolah yang belum siap, pihaknya tetap membolehkan untuk menggelar PTM secara terbatas.
BACA JUGA: Sopir Ngantuk, Mobil Tabrak TPR Pantai Parangtritis
Namun demikian baik PTM penuh maupun PTM terbatas pihaknya meminta agar mengedepankan protokol kesehatan (prokes), mengingat saat ini masih terjadi penularan Covid-19. “Terhadap kebijakan PTM penuh maupun terbatas itu tiap sekolah tetap diwajibkan menerapkan prokes ketat bagi siswa maupun guru,” ujar Isdarmoko.
Perihal pembukaan tahun ajaran baru 2022/2023, Isdarmoko menyatakan semua sekolah di Bantul, sejak jenjang TK sampai SMP akan melaksanakan masa pengenalan lingkungan sekolah (MPLS).
Dia menyebut total siswa yang akan mengikuti MPLS selama tiga hari dari Senin sampai Rabu (13/7/2022) sebanyak 38.719 siswa.
Jumlah tersebut terdiri dari 14.115 siswa jenjang TK, 11.923 siswa jenjang sekolah dasar (SD) dan 12.681 siswa jenjang SMP, “Adapun materi MPLS yang diberikan oleh guru diantaranya kegiatan pembelajaran, kurikulum, pendidikan karakter dan lain-lain,” katanya.
Lebih lanjut Isdarmoko mengatakan pada tahun ajaran baru ini pihaknya juga akan menerapkan Implementasi Kurikulum Merdeka (IKM) mandiri.
BACA JUGA: Pencurian Pikap Terjadi Lagi di Bantul, Kali Ini Modusnya Begini
Kurikulum tersebut diakuinya berbeda dibandingkan kurikulum sebelumnya. Sebab, dalam kurikulum terbaru itu guru harus bisa menerapkan pembelajaran dengan sistem belajar yang mengakomodir kebutuhan tiap-tiap murid.
Pemkab Bantul sendiri memilih IKM Merdeka Berubah. “Memang IKM ini berbeda dari kurikulum sebelumnya [Kurikulum 2013] karena disesuaikan perkembangan zaman, kondisi situasi kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi,” ucap Isdarmoko.
Sebelumnya, Isdarmoko menyatakan Bantul menjadi kabupaten yang cepat dalam melaksanakan kebijakan pergantian kurikulum.
Dia mencontohkan seperti pada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) dan Kurikulum 2013 yang dulu diluncurkan di Bantul. “Mempertimbangkan kesiapan juga. Tapi kalau negeri memang saya wajibkan karena saya kira Platform Merdeka Mengajar [PMM] itu sudah lengkap kok. Jadi memang belajar mandiri. Itu digunakan untuk komunitas belajar,” kata dia.
Sejumlah persiapan yang dilakukan untuk IKM di antaranya aktivasi akun belajar.id, bergabungnya guru-guru dalam PMM. “Kedua, sekolah-sekolah sudah mempersiapkan in house training [IHT] dan bimtek [bimbingan teknis] tentang persiapan implementasi Kurikulum Merdeka,” ujar Isdarmoko.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
BPJS Ketenagakerjaan Tingkatkan Sinergi PLKK untuk Pelayanan Kecelakaan Kerja yang Lebih Cepat
Advertisement
Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism
Advertisement
Berita Populer
- Mendorong Pilkada yang Inklusif dan Ramah Difabel
- Terbukti Langgar Netralitas, Seorang ASN di Bantul Dilaporkan ke BKN
- KPU Sleman Targetkan Distribusi Logistik Pilkada Selesai dalam 2 Hari
- 20 Bidang Tanah Wakaf dan Masjid Kulonprogo Terdampak Tol Jogja-YIA
- Jelang Pilkada 2024, Dinas Kominfo Gunungkidul Tambah Bandwidth Internet di 144 Kalurahan
Advertisement
Advertisement