Advertisement

Di Tengah Wabah PMK, Jumlah Hewan Kurban di Bantul Tahun Ini Meningkat

Ujang Hasanudin
Senin, 11 Juli 2022 - 18:57 WIB
Budi Cahyana
Di Tengah Wabah PMK, Jumlah Hewan Kurban di Bantul Tahun Ini Meningkat Sejumlah warga sedang memotong-motong daging kurban di Dusun Pepe Tegal, Kalurahan Trirenggo, Bantul, Sabtu (9/7/2022). - Harian Jogja/Ujang Hasanudin

Advertisement

Harianjogja.com, BANTUL—Wabah penyakit mulut dan kuku tak berpengaruh terhadap perayaan Iduladha di Bantul. Jumlah hewan kurban yang dipotong selama Iduladha di Bantul tahun ini meningkat dibandingkan dengan tahun sebelumnya.

Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Bantul menyebut peningkatan jumlah hewan kurban pada Iduladha tahun ini karena ada perbedaan hari raya Iduladha. Selain itu, tahun ini sudah ada kelonggaran pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM), meski pandemi Covid-19 belum berlalu.

Advertisement

BACA JUGA: 7 Pasar dan 1 Mall di DIY Siap Layani Pembayaran Lewat QRIS, Ini Daftarnya

Kepala DKPP Bantul, Joko Waluyo, menyebut jumlah hewan kurban yang dipotong selama Sabtu (9/7/2022) dan Minggu (10/7/2022) sebanyak 18.841. Jumlah tersebut terdiri dari sapi 6.585 ekor, kambing 4.299 ekor, dan domba7.957 ekor. Ribuan ternak tersebut dikurbankan di 2.131 lokasi. Data tersebut baru sampai Minggu malam, sekitar pukul 20.31 WIB. Ia menduga masih ada kemungkinan hewan yang dipotong bertambah.

Sementara, jumlah hewan kurban yang dipotong selama Iduladha tahun lalu sebanyak 18.436 ekor dengan rincian, sapi 6.537 ekor, kambing 4.464 ekor, dan domba 7.435 ekor. Titik pemotongan hewan kurban sebanyak 2.202 titik.

Banyaknya hewan kurban yang dipotong tahun ini juga semakin banyak hewan kurban yang terjangkit cacing hati atau fasciola. Hewan kurban yang ditemukan mengandung cacing hati mencapai 368 ekor, terdiri dari 314 ekor sapi, 26 ekor kambing dan 28 ekor domba, “Tahun lalu yang terjangkit cacing hati sebanyak 141 ekor, terdiri dari sapi 122 ekor, kambing 19 ekor, dan domba 17 ekor,” ujar Joko.

Joko mengatakan hati ternak yang mengandung cacing hati harus dibuang dan dikubur. Namun bagian hati yang tidak mengandung cacing masih bisa dikonsumsi dengan cara dimasak sempurna.

“Dagingnya masih aman untuk dikonsumsi. Dari laporan petugas pengawas, tidak ditemukan hewan kurban yang terpapar penyakit mulut dan kuku atau PMK,” tuturnya.

Dalam catatan DKPP, sejumlah panitia penyembelihan hewan kurban sudah menggunakan wadah daging menggunakan bahan yang ramah lingkungan seperti daun jati, besek dan keranjang dari anyaman bambu.

BACA JUGA: Viral Sapi Kabur saat Mau Disembelih, Main ke Supermarket dan Akhirnya Kecemplung Kali

“Namun, masih ada yang membersihkan jeroan di sungai sehingga berpotensi mencemari lingkungan,”ungkapnya.

Joko menambahkan jumlah hewan kurban diperkirakan masih akan terus bertambah karena masih ada warga yang menyembelih hewan kurban hingga 12 Juli mendatang tetapi jumlahnya tidak banyak.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Kejagung Tetapkan 5 Tersangka Baru Kasus Korupsi Timah, Bos Maskapai Penerbangan Terlibat

News
| Sabtu, 27 April 2024, 07:47 WIB

Advertisement

alt

Sandiaga Tawarkan Ritual Melukat ke Peserta World Water Forum di Bali

Wisata
| Sabtu, 20 April 2024, 19:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement