Advertisement
Pemenang Sayembara JPG Didominasi Anak Muda, Sultan HB X: Karyanya Sangat Inspiratif
Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Pemenang sayembara desain pembangunan Jogja Planning Gallery (JPG) Malioboro diumumkan secara resmi di Kompleks Kepatihan, Jogja, Selasa (12/7/2022). Gubernur DIY, Sri Sultan HB X menilai karya yang dihasilkan sangat inspiratif. Adapun para pemenang didominasi anak muda milenial dengan karya yang sejalan dengan filosofi hamemayu hayuning bawana.
Pemenang tiga besar ini terdiri atas Juara Pertama yang berasal dari Perum Calista Karya Indah Denpasar, Bali terdiri atas Indira Oditya Sari, Benedictus Donny Mahardika, Rendianto Agustinus Purwanto dan Haidar Majid Dinutanayo. Kemudian Juara Kedua berasal dari Lenteng Agung, Jakarta Selatan, tim ini terdiri atas Himawan Prakoso, Muhammad Adriansyah, Yeni Setiawan Kurnianto dan Dwi Siswi Hariyani. Sedangkan Juara Ketiga Gede Windu Laskara, Tjokorda Gede Dalem Suparsa, I Made Agung Mas Surianta dan I Komang Adi Wedana.
Advertisement
Sri Sultan HB X mengapresiasi pelaksanaan sayembara desain JPG yang telah menghasilkan karya terbaik. Tiga pemenang tersebut akan melakukan komunikasi dengan Dinas PU ESDM DIY terkait kesediaannya ke depan ikut serta dalam proses perencanaan JPG. Raja Kraton Ngayogyakarta Hadiningrat ini menilai karya tersebut sangat inspiratif dan memang layak menjadi yang terbaik.
“Memang karya ini sangat menginspirasi, sekarang hanya bagaimana dari tiga karya itu bisa terwujud lebih utuh, karena itu yang terbaik dari desain karya yang ada. Biar diberikan ruang dulu sama Ibu Kepala Dinas untuk rembugan bagaimana menyatukan visi di antara mereka,” kata Sultan di sela-sela pengumuman pemenang Sayembara Desain JPG di Kompleks Kepatihan, Jogja, Selasa (12/7/2022).
BACA JUGA: Duh, Belasan Angkutan Umum Kena Razia Dishub Jogja
Sultan HB X berharap tim yang menjadi juara pertama nanti bisa menjadi leader dalam menkonsolidasikan potensi yang ada untuk merencanakan desain JPG yang lebih utuh. Agar ke depan gambar dan pembangunan hasilnya sesuai dengan harapan banyak pihak. Akan tetapi Sultan HB X tidak menghendaki jika dari karya yang dibikin ketiga tim juara ini hanya sekadar diambil masing-masing kemudian dijadikan satu. Melainkan lebih dari itu semua anggota tim juara diharapkan ikut berkontribusi lewat idenya untuk bersinergi merencanakan desain JPG.
“Saya tidak mau kalau dari gambar [para pemenang] itu nanti cuma ini diambil, ini diambil itu malah gambarnya rusak. Jadi kalau ada ide baru itu silahkan bisa saja itu terjadi, yang penting yang mengerjakan pola pikirnya dari pemenang itu bisa membangun sinergi bersama untuk menciptakan. Harapan saya JPG ini menjadi landmark budaya Jogja sebagai suatu bentuk bangunan baru,” katanya.
Ketua Panitia Sayembara JPG, Ahmad Syaifudin Mutaqi, menjelaskan ketiga karya terbaik itu semua sudah sejalan kearifan lokal Jogja dan membawa spirit hamemayu hayuning bawana. Kelebihan ketiga karya terkait dengan kearifan lokal itu itu menjadi poin penting karena menghadirkan sesuatu di ruang cagar budaya memang tidak mudah. Selain itu tim terbaik mampu menghadirkan konstekstual lokasi yang akan dibangun dengan beragam kondisi sosialnya.
“Tetapi ada satu yang menonjol sebagai juara. Menonjol dalam arti arsitektur itu holistik tidak parsial, secara utuh memenuhi kaidah yang diharapkan termasuk menjawab persoalan fungsional. Berikutnya tentu mempertimbangkan banyak hal berkaitan dengan kehadiran JPG sebagai kehijauan di tengah kota. Ini spirit positif hamemayu hayuning bawana menjadi karya itu bukan sesuatu lepas dari ruang konteksnya,” katanya.
Ia mengatakan karya desain yang disayembarakan ini merupakan konsep dasar arsitektur JPG atau skematik desain. Tentu karya tersebut akan mengalami pengembangan desain ketika sudah masuk pada tahap berikutnya yaitu design development. Namun tidak keluar dari konsep yang ditetapkan sehingga antara karya juara pertama, kedua dan ketiga bisa saling menguatkan. “Pastinya yang dominan adalah juara pertama,” ujar Ketua Kehormatan IAI DIY yang juga Dosen Arsitektur UII ini.
Kepala Dinas PUP-ESDM DIY, Anna Rina Herbranti, menambahkan ketiga pemenang akan diikutsertakan dalam penyusunan DED JPG Malioboro sehingga bisa saling melengkapi. Idenya sangat menarik meski sebagian besar di antara mereka dari kalangan anak muda atau milenial. Ia belum dapat memastikan perkiraan anggaran yang dibutuhkan karena saat ini tahapannya masih sangat awal.
“Kalau bentuk fisik, perhitungannya bukan jumlah lantai tetapi ketinggian bangunan, di aturan main sumbu filosofi ada 45 derajat kriteria itu dianggap kriteria teknis yang sudah pasti memenuhi kondisi lingkungan yang ada,” ucapnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Pengetatan Perjalanan Dinas Luar Negeri Bisa Hindari Kegiatan Muspra bagi Negara
Advertisement
Wisata Air Panorama Boyolali Jadi Favorit di Musim Libur Natal
Advertisement
Berita Populer
- Top Ten News Harianjogja.com, Kamis 26 Desember 2024, Yasonna Laoly Dicegah KPK, Lonjakan Wisatawan, Kecelakaan Pesawat
- Puluhan Gedung Sekolah di Bantul Butuh Perbaikan, Rata-rata Kerusakan Atap Bangunan
- Jadi Santa Claus, Bek Kanan PSS Sleman Phil Ofosu Ayeh Beri Hadiah Anak-anak Kompleks Perumahan
- Profil Almarhum Guru Besar Filsafat Pancasila UGM Profesor Kaelan, Usulkan Revitalisasi Negara Kebangsaan
- 3 Wisatawan Terseret Ombak di Pantai Parangtritis, Berhasil Diselamatkan
Advertisement
Advertisement