Advertisement

Promo November

Ubur-Ubur di Pantai Gunungkidul Tiba-Tiba Menghilang, Ternyata Ini Penyebabnya

David Kurniawan
Jum'at, 15 Juli 2022 - 14:57 WIB
Bhekti Suryani
Ubur-Ubur di Pantai Gunungkidul Tiba-Tiba Menghilang, Ternyata Ini Penyebabnya Ilustrasi ubur-ubur - Harian Jogja

Advertisement

Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL – SAR Satlinmas Wilayah 2 DIY di Pantai Baron, Kapanewon Tanjungsari memastikan untuk sementara waktu ancaman ubur-ubur menghilang di kawasan Pantai Selatan. Hilangnya ancaman tak lepas dari guyuran hujang sehingga kawanan mencari lokasi yang lebih hangat.

Koordinator SAR Satlinmas Wilayah 2 DIY, Marjono mengatakan, Sabtu (9/7/2022) ubur-ubur atau warga lokal mengenal dengan sebutan impes mulai terlihat di kawasan pantai. Penampakan ini mengancam pengunjung karena yang menyentuh akan menjadi korban sengatan. “Total sejak pertama kali muncul sudah ada 16 pengunjung yang tersengat ubur-ubur,” kata Marjono kepada wartawan, Jumat (15/7/2022).

Advertisement

Meski demikian, untuk sementara waktu ancaman sengatan menghilang, seiring turunnya hujan di wilayah Gunungkidul. Menurut dia, hal ini berdampak terhadap turunnya suhu air laut menjadi lebih dingin.

BACA JUGA: Keren! Petani di Wilayah Sleman Ini Semprot Padi Pakai Drone

Sebagai dampaknya, kawanan ubur-ubur kembali bermigrasi mencari perairan yang lebih hangat. “Kalau cuaca dingin dan turun hujan, maka tidak muncul. Tapi, kalau panas bisa muncul lagi. Untuk sementara kawanan ubur-ubur tidak terlihat lagi,” katanya.

Sekretaris SAR Satlinmas Wilayah 2 DIY, Surisdiyanto. Menurut dia, serangan ubur-ubur sering muncul mulai Mei hingga akhir Agustus. Hal ini tak lepas adanya perubahan suhu di laut sehingga kawanan ubur-ubur ini mencari tempat yang lebih hangat dengan cara migrasi.

Menurut dia, pada saat berada di kawasan pantai, binatang ini mudah sekali disentuh. Terlebih lagi, bentuknya yang menarik karena seperti balon dengan warna kebiru-biruan.

Meski menarik, ada potensi bahaya bagi setiap orang yang menyentuhnya karena bisa tersengat. Adapun efeknya sangat tergantung dengan kondisi tubuh karena ada yang hanya merasa gatal-gatal, panas di bangian terengat, sesak nafas hingga pingsan.

“Sudah sempat ada korban yang tersengat. Untuk berjaga-jaga, kami juga sudah menyiapkan obat-obatan guna memberikan pertolongan pertama bagi wisatawan yang menjadi korban,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

BPJS Ketenagakerjaan Tingkatkan Sinergi PLKK untuk Pelayanan Kecelakaan Kerja yang Lebih Cepat

News
| Sabtu, 23 November 2024, 05:57 WIB

Advertisement

alt

Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism

Wisata
| Selasa, 19 November 2024, 08:27 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement