Advertisement
Jabatan Banyak Jadi Alasan Guru Besar Minim Penelitian

Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA -- Dosen dengan kualifikasi jabatan akademik profesor atau guru besar diminta tetap mempertahankan produktivitas keilmuan yang ditekuni. Sejumlah guru besar terkendala jabatan sehingga kegiatan penelitiannya terganggu.
Kepala Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDikti) Wilayah V, Aris Junaidi menyatakan lembaganya memfasilitasi agar para dosen di DIY bisa menduduki jabatan akademik hingga guru besar. Setelah mendapatkan predikat itu ia berharap para guru besar tidak kendur dalam menghasilkan karya dan tetap produktif dalam berbagai kegiatan akademik terutama penelitian. Saat ini jumlah guru besar di DIY sebanyak 290 orang dari berbagai keilmuan.
Advertisement
"Harapan kami justru lebih produktif baik dalam penelitian, membimbing S2 dan S3, membangun jaringan, itu suatu keharusan sebagai guru besar. Kalau di luar negeri misalnya tidak produktif ya dikeluarkan, cari yang produktif karena dampaknya kan bisa menambah post graduated student Magister Doktor jadi naik," katanya kepada wartawan di sela-sela penyerahan SK Guru Besar di Kampus Universitas Ahmad Dahlan (UAD), Jalan Kapas Umbulharjo, Kota Jogja, Jumat (15/7/2022).
BACA JUGA: Wow! Bakal Ada Sarinah-Sarinah Mini di Bandara
Dia mengakui karya jurnal dari kalangan guru besar juga perlu ditingkatkan. Hal ini tidak lepas dari berbagai kendala yang dihadapi rata-rata guru besar memiliki jabatan tertentu di kampus. Akibatnya kegiatan penelitian terganggu bahkan hingga aktivitas pembimbingan, pengujian, membangun jaringan. "[Untuk penerbitan jurnal] Hanya minim, sekaligus untuk dalam dua tahun hanya satu, sangat minim harapannya minimal bisa lebih dari itu," ujarnya.
Rektor UAD, Muchlas menyatakan kampusnya menargetkan penambahan lima guru besar dalam setahun. Pada tahun ini baru terealisasi penambahan dua orang, salah satunya SK diserahkan kepada Suparman sebagai guru besar Matematika Terapan pada Jumat.
Dia tercatat sebagai satu-satunya guru besar untuk Matematika Terapan di LLDikti wilayah V. Saat ini kampusnya memiliki delapan guru besar aktif. Namun dalam proses perkuliahan dibantu dengan 11 guru besar purna tugas. Dia berupaya mendorong para guru besar agar tetap produktif di bidang akademik.
"Kami melakukan akselerasi untuk menambah kualifikasi guru besar. Kami menjaring potensi dosen yang siap, kami dampingi, dana kami siapkan, pemberkasan persyaratan juga ada tim yang menyiapkan," ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Kawal Demo Pengemudi Ojol, 6.118 Personel Gabungan Dikerahkan
Advertisement

Pemkab Boyolali Bangun Pedestrian Mirip Kawasan Malioboro Jogja
Advertisement
Berita Populer
- Wabup Kulonprogo Turun Langsung Ikut Ronda Bersama Warga
- Stabilkan Harga, Pemkab Bantul Gelar Gerakan Pangan Murah
- Raperda Pemakaman Kota Jogja Disahkan, Atur Regulasi Makam Tumpang
- Sultan Berharap Pengembang Jalan Utara-Selatan Maksimalkan Potensi Pansela
- Puluhan Motor di Gunungkidul Tak Lolos Uji Emisi Kendaraan
Advertisement
Advertisement