Advertisement

Promo November

Rektor UII Ingatkan Etika Akademik saat Penyerahan SK Profesor

Sunartono
Rabu, 12 Juni 2024 - 14:37 WIB
Sunartono
Rektor UII Ingatkan Etika Akademik saat Penyerahan SK Profesor Rektor UII Profesor Fathul Wahid saat menyerahkan SK jabatan akademik profesor kepada Anas Hidayat yang merupakan dosen pada Jurusan Manajemen Fakultas Bisnis dan Ekonomika dengan disaksikan pejabat LLDikti Wilayah V, Selasa (11/6/2024). - Istimewa.

Advertisement

Harianjogja.com, JOGJA—Rektor UII Profesor Fathul Wahid mewanti-wanti kepada seluruh jajaran akademisi di kampusnya agar tetap memperhatikan etika akademik. Mengingat saat ini banyak potensi pelanggaran etika akademik salah satunya muncul iklan narasi bantuan menulis artikel ilmiah hingga plagiasi.

Hal itu disampaikan Fathul dalam sambutan saat menyerahkan SK jabatan akademik profesor kepada Anas Hidayat yang merupakan dosen pada Jurusan Manajemen Fakultas Bisnis dan Ekonomika dengan disaksikan pejabat LLDikti Wilayah V, Selasa (11/6/2024).

Advertisement

BACA JUGA : Desak Kasus Dugaan Plagiat Rektor Dituntaskan, BEM Unnes Datang ke Jogja

Fathul memberikan tiga narasi penting yang tidak boleh dicontoh para dosen sebagai orang yang harus mengembangkan ilmu pengetahuan. Pertama, kasus pencatutan karya ilmiah hasil publikasi dari sebuah perguruan tinggi di Malaysia oleh seorang dosen perguruan tinggi tanah air yang sempat mencuat beberapa waktu lalu. Pencomotan artikel tersebut tanpa konfirmasi hingga pelaku kemudian disanksi.

Kedua, lanjut Fathul, akhir-akhir bermunculan iklan jurnal akreditasi Sinta tertentu yang bisa menjadi syarat minimal untuk mempertahankan status dosen bersertifikasi. Parahnya, iklan tersebut sampai menghitung antara perolehan tunjangan dengan biaya yang dikeluarkan ketika meminta bantuan menulis artikel. Iklan ini harus diabaikan oleh dosen yang memiliki etika akademik.

Ketiga, seiring perkembangan teknologi saat ini juga bermunculan iklan penggunaan kecerdasan buatan atau AI yang sangat memudahkan dosen menulis artikel secara kuantitas namun tanpa memenuhi kualitas berpikirnya.

"Iklan menggunakan kecerdasan buatan, satu hari satu artikel scopus, menulis cepat dengan AI biaya murah. Kalau melihat ketiga ilustrasi tadi, bahwa karya akademik tidak lagi dikaitkan dengan pengembangan ilmu utama, tetapi hanya sekadar jadi instrumen pemenuhan kewajiban administratif. Maka kita akan terjebak pada kuantitas semata," ucap Fathul.

Direktur Sumber Daya Manusia UII Ike Agustina mengatakan dengan diterimanya SK Profesor tersebut maka UII telah melahirkan 45 prefesor dari berbagai disiplin ilmu. UII tercatat memiliki 263 276 orang dosen berpendidikan doktor (226 NIDN dan 7 NIDK). Dari total 842 orang dosen (276 doktor dan 2 Spesialis-2, 43 Spesialis-1, 521 magister/sederajat), sebanyak 188 (73 Lektor Kepala dan 115 Lektor) di antaranya telah memiliki jabatan akademik Lektor atau Lektor Kepala.

BACA JUGA : Kalau Terbukti Plagiat, Ini Sanksi yang Bakal Diterima Rektor Unnes

"Di 2024 UII telah menerima 5 SK Profesor baru, di mana satu di antaranya diterima dari Kementerian Agama, dan 4 lainnya diterima dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi. Capaian tersebut tidak lepas dari ikhtiar yang terus dilakukan UII dalam upaya peningkatan jabatan akademik dosen untuk dapat mencapai jabatan akademik tertinggi," ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Pemblokiran Rekening Bank Jadi Langkah Efektif Menekan Judi Online

News
| Sabtu, 30 November 2024, 19:47 WIB

Advertisement

alt

Lima Satwa Berbagai Spesies Lahir di Beberapa Taman Safari di Indonesia

Wisata
| Sabtu, 30 November 2024, 05:07 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement