Advertisement
UAD Tambah 4 Guru Besar dari Beragam Rumpun llmu
Upacara pengukuhan empat guru besar UAD, Sabtu (16/8/2025). - Istimewa/uad.
Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Universitas Ahmad Dahlan (UAD) mengukuhkan empat guru besar di Amphitarium Kampus IV pada Sabtu (16/8/2025). Keempatnya merupakan guru besar dari rumpun ilmu yang berbeda sehingga bisa menambah khasanah keilmuan di lingkungan kampus tersebut.
Keempat guru besar tersebut menyampaikan pidato pengukuhannya secara bergantian dengan tema masing-masing tak kalah menarik. Profesor Siti Mahsanah Budijati yang dikukuhkan sebagai guru besar teknologi pangan menyampaikan pidato bertajuk Model Integratif Pengelolaan Produk Akhir Masa Pakai (End-of-Life) dalam Kerangka Ekonomi Sirkular. Ia menekankan urgensi pengelolaan produk akhir masa pakai melalui strategi reverse logistics. Upaya ini merupakan bagian dari mewujudkan ekonomi sirkular yang berkelanjutan.
Advertisement
BACA JUGA: Pemkot Jogja Dorong Petani Optimalkan Hilirisasi di Lahan Sempit
Kemudian Profesor Waharjani sebagai guru besar bidang Ilmu Agama menyampaikan pidato tetang Pintu Masuk Psikologi Profetik yang menyoroti tentang pendekatan psikologi yang berpijak pada nilai-nilai kenabian sebagai respons atas krisis spiritual dan degradasi moral yang melanda masyarakat modern.
Selanjutnya guru besar Ilmu Hukum Pemerintahan Profesor Anom Wahyu Asmorojati menyampaikan terkait perubahan mendasar dalam sistem pemilu Indonesia harus dilihat sebagai bagian penting dari perjalanan reformasi demokrasi. Praktik pemilu serentak membawa legitimasi konstitusional, namun menimbulkan kompleksitas teknis, pragmatisme partai politik, hingga tenggelamnya isu-isu lokal dalam dominasi agenda politik nasional.
Adapun Prof. Maryudi yang dikukuhkan sebagai guru besar Teknik Kimia menyampaikan pidato tentang Polimer untuk Pengolahan Air Limbah dalam Pengelolaan Lingkungan Berkelanjutan. Tema ini dinilai sejalan panggilan zaman untuk menjawab persoalan lingkungan yang kian mendesak.
Rektor UAD, Profesor Muchlas meminta kepada keempat guru besar tersebut agar selalu menjaga marwah keilmuan dan akademik. Selain itu mendorong mereka untuk menghasilkan karya spektakuler dengan semangat hilirisasi serta mampu merespons isu-isu terkini dengan penawaran solusi.
BACA JUGA: Trump Tertarik Tembaga Indonesia, Pemerintah Perkuat Produk Hilirisasi
“Karena kita di UAD juga perlu merancang unifikasi keilmuan yang sudah digulirkan dua tahun terakhir. Dengan integrasi keilmuan yang solid, kami yakin akan semakin mampu berperan sebagai universitas yang memberi solusi nyata bagi masyarakat,” katanya.
Dengan bertambahnya empat guru besar tersebut, saat ini UAD memiliki total 57 guru besar. Selain itu ada 139 lektor kepala, 392 lektor, 133 asisten ahli, dan 55 tenaga pengajar. "Kami berkomitmen mendukung program LLDIKTI Wilayah V, yaitu zero asisten ahli, dengan target dua tahun ke depan seluruh asisten ahli dan tenaga pengajar dapat mencapai jabatan Lektor," ucapnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Imbas Shutdown, Dana Perumahan Militer AS Dialihkan untuk Gaji Tentara
Advertisement
Desa Wisata Adat Osing Kemiren Banyuwangi Masuk Jaringan Terbaik Dunia
Advertisement
Berita Populer
- Kecelakaan Beruntun, Mahasiswa Meninggal Dunia di Jalan Imogiri Barat
- Dana Desa Bantul 2026 Turun Rp18 Miliar Dibandingkan Tahun Lalu
- Dinpar DIY: Festival Lampion di Bantul Aman Tidak Ada Kebakaran
- Siswa SMP Kulonprogo Terjerat Judol, Ibunya Dapat Modal Usaha
- 695 Siswa dan Guru di Saptosari Gunungkidul Diduga Keracunan MBG
Advertisement
Advertisement



