Kasus Harian PMK di Sleman Mulai Menurun, Segini Data Totalnya
Advertisement
Harianjogja.com, SLEMAN -- Jumlah ternak di Sleman yang positif terserang penyakit mulut dan kuku (PMK) hingga Jumat (22/7/2022) mencapai 5.555 kasus. Meski jumlah ternak yang terpapar PMK tinggi tetapi kasus harian terus menurun bila dibandingkan awal wabah terjadi.
Untuk menekan kasus, Dinas Pertanian, Pangan, dan Perikanan (DP3) Sleman kembali akan memberikan vaksinasi PMK tahap kedua mulai pekan depan. Tahap kedua distribusi vaksin PMK, Sleman mendapat kouta sebanyak 3.900 dosis.
Advertisement
BACA JUGA: Ijazah Siswa Sleman yang Ditahan MTs Bakal Diserahkan
Kepala DP3 Sleman Suparmono mengatakan hingga Jumat siang jumlah ternak yang terpapar PMK tercatat sebanyak 5.555 kasus. Dari jumlah tersebut ternak yang sembuh mencapai 1.349 ekor, sakit 3.996 ekor, mati 161 ekor dan potong bersyarat 49 ekor. "Jadi ada penambahan kasus terkonfirmasi PMK pada hari ini [Jumat] sebanyak 26 kasus," katanya, Jumat.
Pram, sapaan akrab Suparmono menjelaskan, jika dibandingkan awal kasus wabah PMK terjadi saat ini jumlah kasus harian ternak yang terpapar PMK sudah menurun drastis. Kasus PMK di Sleman saat ini berkisar antara 24-60 kasus per hari. "Penurunan kasus ini karena kami menangani ternak sakit dengan pengobatan dan penerapan boisecurity yang ketat," katanya.
Dari segi jenis ternak, sapi potong paling banyak terpapar PMK sebanyak 3.245 ekor sementara yang sembuh 911 ekor, mati 107 ekor dan potong paksa 5 ekor. Sapi perah yang terpapar sebanyak 852 ekor, belum ada yang dinyatakan sembuh. Sebanyak 45 ekor sapi perah mati dan 20 ekor dipotong paksa.
Kemudian, kerbau yang terpapar PMK sebanyak 10 dan dinyatakan sembuh baru satu ekor. Untuk kambing yang terpapar PMK sebanyak 71 ekor dan satu ekor dinyatakan sembuh. Ternak domba yang masih sakit akibat PMK sebanyak 93 ekor dan yang sembuh 167 ekor. Hanya satu ekor yang mati.
BACA JUGA: Sewakan Tanah Kas Desa Tanpa Seizin Sultan, Dukuh di Sleman Dijerat Dugaan Korupsi
Dia menjelaskan, penanganan PMK di lapangan tetap dilaksanakan rutin termasuk desinfeksi kandang ternak di tiap-tiap kapanewon. Untuk disinfektan petugas menggunakan jenis eco-enzym sebanyak 450 sampai 500 liter dari pengurus eco-enzym Sleman.
Adapun peralatan hand sprayer petugas mendapat dukungan dari Polda DIY, BPBD Sleman dan dari dinas maupun dari kelompok ternak. "Hari ini [Jumat] kami melakukan disinfeksi atau penyemprotan disinfektan kandang ternak di wilayah Kapanewon Pakem, Cangkringan dan Turi," katanya.
Kandang ternak yang disasar untuk kegiatan ini berada di delapan titik baik zona hijau, zona kuning dan zona merah dengan menerapkan SOP dan ketentuan Biosecurity ketat. "Selain melakukan disinfektan juga akan memberikan komunikasi, informasi dan edukasi (KIE) kepada para peternak agar para peternak mengetahui pentingnya desinfeksi dan manfaat eco enzym dalam penanggulangan PMK," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
KPK Sita Rp7 Miliar dari OTT Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah
Advertisement
Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism
Advertisement
Berita Populer
- Menteri Kebudayaan Fadli Zon Akan Upayakan Pemulangan Manuskrip Kraton Jogja Tersimpan di Inggris
- Jadwal dan Lokasi Bus SIM Keliling Kota Jogja Pekan Terakhir November 2024
- Tugas Resmi Berakhir, Ini 5 Keberhasilan yang Diraih PJs Bupati Sleman
- Update Terbaru Pembangunan Tol Jogja-Solo, Konstruksi Ruas Trihanggo-Junction Sleman Capai 39,11 Persen
- Satpol PP Sleman Fokus Bentuk Omah Jaga Warga di Tiap Kalurahan
Advertisement
Advertisement