Pertama Pasca Pandemi, Sanggar Budaya Ambar Rukma Pentaskan Tari Klasik

Advertisement
SLEMAN-Pada Kamis malam (4/8/2022) di Pendopo Agung Ambarrukmo, para penari nampak antusias menjelang dibukanya Pementasan Tari Klasik. Ini merupakan pementasan pertama yang digelar pasca Pandemi Covid-19.
Mengangkat tema 'Greget Sengguh Ora Mingkuh Puja Astuti Luwar Bebendu' sebuah filosofi Joged Mataram yang memiliki makna meski diterpa pandemi yang tidak mudah, namun tetap semangat merawat budaya. Juga ungkapan rasa syukur bisa melewati pandemi dan kembali menggelar pementasan.
Sebelum pandemi Covid-19 pementasan biasa digelar dua kali dalam setahun. Di Pendopo Agung Ambarrukmo dan alam terbuka.
General Manager Royal Ambarrukmo, Herman Courbois mengatakan pihaknya hanya menyediakan tempat, sementara yang menggelar pementasan adalah Sanggar Budaya Ambar Rukma (SABAR). Menurutnya Royal Ambarrukmo konsen dalam pelestarian budaya Jawa.
Baca juga: Meriah, Tarian Kolosal dan Kirab Budaya Ramaikan Puncak Perayaan HUT Bantul
"Ini perlu diteruskan ya, apalagi dengan generasi muda yang semakin banyak bersosial media, akhirnya lupa dengan budaya sendiri," ucapnya ditemui di sela-sela acara.
Masyarakat dari segala usia mempelajari tari Jawa Klasik di Pendopo Agung Ambarrukmo setiap hari Selasa dan Kamis jam 16.00 WIB. Tari Jawa Klasik memang terkesan susah, sehingga anak muda kurang tertarik.
Namun sanggar bisa membuktikan dengan ketelatenan, siapapun di segala usia bisa menari Jawa. Pendopo ini menjadi bagian dari Hotel Ambarrukmo, sehingga wisatawan bisa sekaligus belajar dan melihat tari-tari Jawa.
"Di pendopo kami, ini jadi one shop shopping bagi wisatawan baik wisatawan nusantara dan mancanegara," lanjutnya.
Sementara itu, Pembina Sanggar SABAR, RM Condroyono mengatakan para penari begitu semangat malam ini karena sempat tertunda dan tertatih-tatih selama pandemi. Meski banyak kendala namun sanggar tetap tekun dan konsisten berlatih, sehingga pementasan bisa digelar.
"Ambarrukmo memang konsen dengan budaya Jawa. Sanggar beranggotakan lebih dari seratus orang. Minat belajar tari besar tapi kami masih terbatas untuk putri. Antusiasme tari putri jauh lebih besar," ucapnya. *
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

UU Cipta Kerja Perbolehkan Perusahaan Pecat Karyawan dengan Kondisi Ini
Advertisement

Bisa Dicoba! Ini 3 Wisata Air di Jogja Langsung dari Sumbernya
Advertisement
Berita Populer
- Ada Edaran dari Jokowi, Pemkab Sleman Batalkan Rencana Buka Bersama
- Forpi Pantau Layanan Pemkot di Awal Ramadan, Ini Hasilnya
- Dinkes Jogja Catat 1.352 Kasus TBC Sepanjang 2022
- Jangan Telat, Ini Jadwal Tambahan KRL Jogja Solo untuk Hari Minggu Ini
- AJI Jogja Kecam Pelabelan Hoaks atas Berita Penutupan Patung Bunda Maria
Advertisement