Advertisement
Cerita Bregada Jaga Malioboro Layani Wisatawan Berfoto Gratis & Menjawab Pertanyaan

Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA - Sekelompok masyarakat menggunakan kostum ala prajurit Kraton Ngayogyakarta alias Bregada dapat dijumpai setiap akhir pekan di kawasan Malioboro.
Bregada jaga Malioboro merupakan program Dinas Pariwisata DIY untuk memberikan layanan kepada wisatawan di Malioboro seperti yang tampak pada Sabtu (6/8/2022).
Advertisement
Sama seperti akhir pekan sebelumnya ada 23 personel bregada yang dikerahkan untuk menjaga kawasan Malioboro. Mereka menggunakan pakaian prajurit Kraton Jogja. Mereka dibagi di beberapa titik kawasan Malioboro. Sore itu tiga orang yang terdiri Ardian prihandono, 45, Wahyu,30 dan Saridi, 50, merupakan Bregada Wirososro yang ditugaskan berjaga di depan Teras Malioboro 2.
Sekitar pukul 16.00 mereka bersiap di Gerbang Barat Kompleks Kepatihan dengan melakukan apel, kemudian tersebar di berbagai titik dengan berjalan kaki menempati lokasi yang ditentukan. Ketiga prajurit bregada ini berjaga dengan santai, dua orang menggunakan tongkat dan satu orang memegang pedang. Belum genap 10 menit berdiri di depan Teras Malioboro 2, sudah ada empat wisatawan yang didominasi anak muda mengajak berfoto.
Ardian, Saridi dan Wahyu pun melayaninya dengan ramah. Mereka memenuhi semua pose permintaan wisatawan. Setelah dinilai cukup, kemudian wisatawan berpamitan dengan mengucapkan terima kasih.
“Mungkin karena di lokasi lain tidak ada, jadi bagi wisatawan menarik, dalam sekali jaga itu rata-rata lebih dari 50 kelompok wisatawan yang minta foto bersama,” kata Ardian yang juga warga Jogonegara, Sosromenduran, Jogja ini saat berbincang dengan Harianjogja.com, Sabtu (6/8/2022).
“Memang paling banyak permintaan foto, dan gratis siapa saja boleh foto bersama kami,” imbuh Wahyu.
Ardian bersama anggota Bregada lainnya berusaha menjaga keramahan Jogja. Sudah tak terhitung berapa kali ia menjawab berbagai pertanyaan wisatawan. Karena mereka datang dari berbagai kota di Indonesia. Mulai dari menanyakan keberadaan toilet hingga yang paling unik bertanya lokasi Titik Nol Kilometer Jogja yang paling masyhur.
“Beberapa kali saya ditanyai lokasi titik nol kilometer, kebetulan waktu berjaga di depan Hotel Grand Inna, wisatawan ini baru pertama kali kebetulan parkir di Abu Bakar Ali, ya kami berikan penjelasan lokasinya ke selatan kalau jalan kaki butuh waktu sekian menit. Sejak PKL pindah banyak juga yang tanya lokasinya,” ucapnya.
Bregada yang dilibatkan tersebut melalui pemberdayaan warga di sekitar Malioboro. Terdiri atas kelompok Bregada Saekakapti dan Wirososro dari Kelurahan Sosromenduran, Bregada Reksowinongo dari Kelurahan Ngampilan dan Bregada Suryatmaja dari Kelurahan Suryatmajan. Kebetulan kelurahan di sekitar Malioboro ini sebagian besar telah memiliki anggota bergodo rakyat.
Sehingga melalui pemberdayaan ini mereka yang dekat dengan Malioboro lebih memahami area Malioboro ketika ada wisatawan yang bertanya tentang kawasan tersebut. Sore itu, Sabtu (6/8/2022) merupakan giliran Wirososro dari Kelurahan Sosromenduran.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Ramai-ramai Kementerian Lembaga Minta Tambah Anggaran: Kemenperin Ajukan Rp3,9 Triliun untuk Biaya Program
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Kasus Mas-mas Pelayaran: Polisi Tegaskan Driver Ojol Pengantar Makanan Hanya Telat 5 Menit
- Kalurahan Tegalpanggung Jogja Kelola Sampah Organik dengan Biopori
- Rental Motor di Sleman Kebanjiran Order Saat Libur Panjang
- Tempat Relokasi Parkir ABA, Jukir Sebut Libur Sekolah Tak Berdampak Signifikan
- Budi Daya Kedelai Hitam di Gunungkidul Mencapai 68 Hektare
Advertisement
Advertisement