Bupati Kustini Dukung Penuh Reformasi Kelurahan yang Diusung Sultan
Advertisement
Harianjogja.com, SLEMAN-Bupati Sleman Kustini Sri Purnomo menyampaikan dukungannya atas visi misi Gubernur dan Wakil Gubernur DIY yang akan melakukan reformasi kelurahan. Menurutnya Sleman adalah Kabupaten yang telah menerapkan smart regency, smart city, smart government dan lainnya.
"Sleman siap mendukung program Bapak Gubernur," ucapnya kepada Harian Jogja, Rabu (10/8/2022).
Advertisement
Dia menjelaskan program yang sudah berjalan di Sleman yakni dari 1.212 pedukuhan yang ada, sekitar 600 di antaranya sudah dipasang internet gratis.
"Tentunya Pemerintah Kabupaten [Pemkab] Sleman akan terus mengupgrade terkait IT [Information Technology] dan Sumber Daya Manusia [SDM], agar bisa mendukung visi misi Gubernur DIY," jelasnya.
Sementara itu, Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Kabupaten Sleman, Aji Wulantara mengatakan visi misi Gubernur ini menjadi sebuah realita untuk memperkuat keistimewaan DIY. Termasuk reformasi kalurahan yang nantinya akan memiliki peran penting tidak hanya dalam menjalankan tugas pemerintahan, namun juga menjaga keistimewaan.
Baca juga: Mulai Tahun Depan, Setiap Kelurahan di Jogja Punya Program Pengolahan Sampah
"Sebenarnya ini kan sudah dimulai, artinya visi misi Pak Gubernur mempertegas kembali. Dalam rangka menjaga nilai-nilai budaya masyarakat. Bicara budaya tidak hanya soal pentas seni, tapi juga kesejahteraan melalui budaya," jelasnya.
Kebudayaan dan kesejahteraan masyarakat disinergikan misalnya saat dilangsungkan pertunjukan seni budaya, bagaimana masyarakat diikutsertakan untuk menjadi bagian pengembangan ekonomi kerakyatan.
"Sehingga dinas-dinas teknis tidak melulu Dinas Kebudayaan menampilkan kebudayaan saja, tapi kolaborasi dengan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) lain mendorong Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) serta kekuatan ekonomi sosial masyarakat yang lain," ucapnya.
Keberadaan teknologi menurutnya juga menjadi sesuatu yang sejalan. Perlu diimbangi dengan SDM yang ada, sehingga ekspresi budaya bisa didukung dengan teknologi. Selain itu juga dimanfaatkan dalam proses penyelenggaraan pemerintah agar berjalan lebih efektif.
"Ya misalnya sekarang yang kecil-kecil saja yang sudah biasa bagaimana penampilan masyarakat diunggah di kanal youtube dan lainnya," lanjutnya.
Reformasi kelurahan, kata Aji Wulantara, adalah bagaimana memposisikan pemerintah di kelurahan sebagai garda terdepan yang bersinggungan dengan masyarakat memberikan ruang seluas-luasnya untuk bisa memperoleh kesempatan dalam kesejahteraan.
Dia mencontohkan melalui Desa Budaya Mandiri nantinya akan ada peran kelurahan memandirikan kelompok-kelompok ekonomi kerakyatan. Sehingga akan ada beberapa dimensi, tidak hanya dimensi seni dalam arti sempit, namun juga kekuatan ekonomi masyarakat ini dikembangkan.
"Cerminan masyarakat yang berbudaya. Berbudaya artinya mengangkat martabat manusia, termasuk ekonominya," tuturnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
BPJS Ketenagakerjaan Tingkatkan Sinergi PLKK untuk Pelayanan Kecelakaan Kerja yang Lebih Cepat
Advertisement
Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism
Advertisement
Berita Populer
- Dinas Kebudayaan Gelar Malam Anugerah Kebudayaan dan Launching Aplikasi SIWA
- Pemkab Bantul Kembali Bagikan 250 Pompa Air Berbahan Bakar Gas ke Petani
- KPH Yudanegara Minta Paguyuban Dukuh Bantul Menjaga Netralitas di Pilkada 2024
- Mendorong Pilkada yang Inklusif dan Ramah Difabel
- Terbukti Langgar Netralitas, Seorang ASN di Bantul Dilaporkan ke BKN
Advertisement
Advertisement