Mulai Tahun Depan, Setiap Kelurahan di Jogja Punya Program Pengolahan Sampah
Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA--Produksi sampah Kota Jogja yang mencapai 370 ton per hari, sebanyak 100 ton di antaranya bisa terolah.
Kepala Bidang Pengelolaan Sampah, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Jogja, Ahmad Haryoko mengatakan, sampah organik bisa diolah menjadi pupuk.
Advertisement
Selain pengolahan sampah organik di Tempat Pembuangan Sementara (TPS), pengelolaan juga terjadi di beberapa kelurahan. Sementara untuk sampah nonorganik dijual ke pelapak.
“Untuk sampah yang dikelola oleh bank sampah [di tingkat kelurahan], total se-Kota Jogja bisa mengolah sekitar dua ton per hari,” kata Haryoko, Jumat (13/5/2022).
BACA JUGA: Profil Mbah Kholil, Crazy Rich Jepara yang Bangun Jembatan Rp3,7 Miliar
Ke depan, akan ada tempat khusus pengolahan sampah, terutama untuk organik. Dari total sampah yang terproduksi, sebesar 60 persennya berupa sampah organik.
“Nantinya di setiap kelurahan ada pengolahan sampah dengan embrio bank sampah. Dan bantuan untuk masing-masing kelurahan sebesar Rp15 juta untuk mengolah sampah organik,” katanya.
“Diharapkan dengan pengolahan sampah organik di masing-masing kelurahan akan menekan pembuangan sampah ke Tempat Pembuangan Sampah Terpadu Piyungan, Bantul.”
Nantinya pengolahan sampah organik anak memaksimalkan lahan ruang terbuka hijau. Program ini akan mulai berjalan pada 2023 melalui Musyawarah Rencana Pembangunan 2022. “Nanti masyarakat sendiri yang memilih metode pengomposannya,” kata Haryoko.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Advertisement
Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism
Advertisement
Berita Populer
- KPU Sleman Targetkan Distribusi Logistik Pilkada Selesai dalam 2 Hari
- 20 Bidang Tanah Wakaf dan Masjid Kulonprogo Terdampak Tol Jogja-YIA
- Jelang Pilkada 2024, Dinas Kominfo Gunungkidul Tambah Bandwidth Internet di 144 Kalurahan
- Angka Kemiskinan Sleman Turun Tipis Tahun 2024
- Perluasan RSUD Panembahan Senopati Bantul Tinggal Menunggu Izin Gubernur
Advertisement
Advertisement