Advertisement
BPNB DIY Tampilkan Hasil Belajar Peserta Sinden dan Karawitan Sore

Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA--Balai Pelestari Nilai Budaya (BPNB) DIY menampilkan peserta kursus Sinden dan Karawitan Sore, Jumat (19/8/2022). Penampilan tersebut sebagai bentuk hasil akhir pembelajaran siswa.
Kepala BPNB DIY Dwi Ratna Nurhajarin menyebut program Sinden dan Karawitan Sore sebagai program tahunannya. Tujuannya untuk regenerasi pelaku pelestari seni budaya. “Karena untuk ikut jadi peserta Sinden dan Karawitan Sore ada batasan umurnya,” ujarnya, Jumat siang.
Advertisement
Ratna menyebut batas umur peserta tersebut adalah 20 sampai 40 tahun. Untuk Karawitan Sore, jelas Ratna, sudah meluluskan dua kelompok belajar, sedangkan Sinden Sore tahun ini dilakukan yang pertama.
“Tahun depan akan kami lanjutkan programnya, bahkan ada usulan untuk membuat kelas dengan klasifikasi tahapan berikutnya artinya semacam kelas mahirnya,” jelasnya. Sinden dan Karawitan Sore, lanjut Ratna, pada dasarnya mengajarkan seni sinden dan karawitan pada tahap dasar.
“Kelas ini memang ditujukan untuk yang awam dan belajar dari dasar, nah rencananya tahun depan ada kelas serupa untuk yang kalsifikasi mahir sebagai proses pengayaan belajar bagi yang sudah mengikuti kelas dasar ini,” tutur Ratna.
Ratna menjelaskan peminat dua kelas tersebut cukup banyak. “Masyarakat cukup antusias setiap kali kami buka pendaftaran Sinden dan Karawitan Sore,” katanya.
Pembina Seni Budaya BNPB DIY Warsito menyebut ada 24 pertemuan yang sudah dilangsungkan dalam proses pembelajaran Sinden dan Karawitan Sore. “Dalam seminggu ada satu pertemuan, untuk sinden tiap Kamis lalu karawitan tiap Rabu,” jelasnya.
Sehingga proses pembelajaran Sinden dan Karawitan Sore berlangsung selama enam bulan. “Kurang lebih enam bulan sampai mereka (peserta) benar-benar bisa mempraktekkannya secara minimal dasar,” katanya.
Pengajar Sinden dan Karawitan Sore, jelas Warsito, juga berasal dari profesional. “Selain dari internal BPNB DIY, kami juga meminta khusus pada dosen ISI Jogja untuk mengajar jadi lebih terarah dan terjamin kualitasnya,” ujarnya.
Ke depan, Warsito berencana tak hanya mengadakan pembelajaran sinden dan karawitan. “Harapannya ada penambahan kesenian lain yang juga diadakan di ini, misalnya wayang uwong karena itu juga sudah mulai sedikit peminatnya,” jelasnya. Semakin beragam pembelajaran kesenian yang diberikan, lanjut Warsito, semakin lestari seni tradisi dan nilai-nilainya. (**)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

1 Tewas dalam Kecelakaan Mobil vs Motor di Jalan Wahidin Semarang, Sopir Melarikan Diri
Advertisement

Destinasi Kepulauan Seribu Ramai Dikunjungi Wisatawan, Ini Tarif Penyeberangannya
Advertisement
Berita Populer
- Ketua DPP PDIP Djarot Syaiful Hidayat Gembleng Kader 3 Pilar PDI Perjuangan Kota Yogyakarta
- Serap Gabah 111 Ribu Ton, Bulog Kanwil Jogja Sewa Gudang Tambahan
- Libur Waisak, DIY Diserbu Ratusan Ribu Kendaraan
- Dua Ekor Sapi Kurban untuk Presiden Prabowo Dipasok dari Bantul
- Korban Ledakan Amunisi di Garut, Kolonel Cpl. Antonius Hermawan Akan Dimakamkan di Dekat Rumah Orang Tua di Pakem Sleman
Advertisement