Advertisement
Vaksinasi Booster Massal Dimulai di 3 Desa di Sleman

Advertisement
Harianjogja.com, SLEMAN- Untuk mengejar target pencapaian vaksinasi booster atau dosis ketiga Covid-19, Pemkab Sleman mulai melaksanakan vaksinasi massal di masing-masing desa atau kalurahan. Kegiatan tersebut digelar mulai Senin (23/8/2022) hingga 7 September mendatang.
Bupati Sleman Kustini Sri Purnomo mengatakan pelaksanaan vaksinasi di setiap kalurahan tersebut bertujuan agar masyarakat Sleman bisa lebih dekat mendapatkan pelayanan vaksinasi. Ia bahkan menerbitkan SE Nomor 051 Tahun 2022 tentang Percepatan Vaksinasi Dosis Lanjutan (Booster) Bagi Masyarakat.
Advertisement
"Saya juga mengajak seluruh masyarakat Sleman untuk menyukseskan pelaksanaan vaksin booster di masing-masing Kalurahan ini demi mewujudkan herd immunity yang semakin kuat," katanya, Senin (22/8/2022).
BACA JUGA: Korupsi di Kampus Negeri, KPK Keluarkan Rekomendasi Penerimaan Mahasiswa Jalur Mandiri
Ia mengingatkan saat ini Covid-19 masih berada di sekitar masyarakat dengan segala variannya. Untuk itu, kata Kustini masyarakat juga diminta tetap menerapkan protokol kesehatan dalam kegiatan sehari-hari. Vaksinasi booster, katanya menjadi salah satu cara agar kekebalan tubuh menghadapi Covid-19.
"Jika kekebalan tubuh masyarakat sudah semakin kuat, maka diharapkan program pemerintah agar Sleman bisa pulih lebih cepat dan bangkit lebih kuat dari Covid-19 bisa terwujud," tegasnya.
Untuk diketahui, Dinas Kesehatan (Dinkes) Sleman menargetkan 1000 dosis vaksin diberikan di masing-masing kalurahan. Hal tersebut tertuang dalam Surat Edaran Bupati Sleman Nomor 443/002643 tentang Kegiatan Vaksinasi Serentak, yang dikeluarkan pada 9 Agustus 2022.
Pemberian vaksin tersebut dilakukan di 86 kalurahan sesuai dengan jadwal yang ditentukan. Pada Senin (22/8/2022) misalnya, kegiatan vaksinasi digelar di Kalurahan Tirtoadi (Mlati), Margoluwih (Seyegan) dan Balecatur (Gamping).
Pemkab, katanya, mengambil langkah percepatan pelaksanaan vaksinasi dosis lanjutan (booster) melalui berbagai strategi secara proaktif, persuasif, terfokus, dan terkoordinir. "Hal ini menjadi salah satu upaya kami untuk pulih lebih cepat dan bangkit lebih kuat adalah dengan melaksanakan vaksinasi Covid-19," ujarnya.
Kepala Dinas Kesehatan, Cahya Purnama menyampaikan saat ini Sleman masih berada di level 1 PPKM. Meski efek dari varian baru Covid-19 kali ini tidak seberat sebelumnya, namun penyebarannya dinilai begitu cepat.
Berdasarkan data per 21 Agustus total kasus aktif Covid-19 di Sleman tercatat 197 kasus di mana 42 kasus dirawat di rumah sakit, 3 kasus menjalani isolasi di Gedung Isoter Rusun Gemawang dan 152 kasus melakukan isolasi mandiri di rumah.
"Untuk menyukseskan pelaksanaan vaksinasi booster ini dibutuhkan dukungan dari semua pihak. Hingga saat ini capaian vaksinasi booster di Sleman sudah di atas 42% namun masih dibawah target 50 % yang diberikan oleh Gubernur DIY," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Gunung Dukono Erupsi Lagi, Tinggi Kolom Letusan Tercatat 1,1 Km
Advertisement

Kampung Wisata Bisa Jadi Referensi Kunjungan Saat Liburan Sekolah
Advertisement
Berita Populer
- Pemkab Kulonprogo Lelang Jabatan Kepala Kesbangpol dan BPBD, Sekda: Penentu Akhir di Tangan Bupati
- DPAD DIY Gelar Festival Literasi Jogja 2025, Cek Tanggalnya di Sini
- Gempa Bumi Magnitudo 2-2,7 Guncang Wilayah Kulonprogo, Bantul dan Gunungkidul pada Kamis Pagi Ini
- Petani di Bantul Kesulitan Produksi Garam, Ini Penyebabnya
- Keputusan MK 135 Belum Jadi Solusi Persoalan Demokrasi Elektoral
Advertisement
Advertisement