Advertisement
Difabel Diajak Tur dalam Pameran Seni di ISI

Advertisement
Harianjogja.com, BANTUL—Panitia pameran Konvergensi: Pasca Tradisionalisme menggelar tur disabilitas di Galeri R.J. Katamsi, ISI Jogja, Selasa (23/8/2022). Tur di lokasi pameran tersebut bertujuan memberi akses difabel dalam kegiatan seni.
Tim Program Pameran Konvergensi: Pasca Tradisionalisme, Adnan Aditya, menjelaskan tur disabilitas ini bekerja sama dengan Jogja Disability Arts (JDA). "Pesertanya dari mana saja, kami menyebar poster. Tapi memang beberapa dari komunitas," katanya.
Advertisement
BACA JUGA: KPK Temukan Bukti Suap Penerimaan Mahasiswa Baru di Kantor Rektorat Unila
Dengan tur disabilitas ini, ruang pameran pun juga sudah dipastikan aksesibel untuk difabel. Difabel yang masuk ke galeri bisa memanfaatkan ram. Disediakan pula lift yang muat diisi beberapa orang dengan kursi roda.
"Kami rasa sudah cukup akses. Di setiap lantai bisa diakses dengan lift yang cukup besar, lalu di kamar mandi di lantai satu sudah kamar mandi pintu geser. Lalu gallery sitter sudah kami bekali bagaimana berkomunikasi dengan teman tuli," ungkapnya.
Program ini bertujuan untuk memfasilitasi siapa saja yang ingin mengakses pameran, termasuk para difabel. "Ini bentuk upaya kami untuk bisa memfasilitasinya. Agar bisa diakses siapa saja," kata dia.
Humas JDA, I Made Sudana, menuturkan difabel selama ini sangat jarang hadir di pameran seni. Sebelumnya, hampir tidak ada upaya untuk melibatkan difabel dalam kegiatan seni. Padahal begitu banyak kegiatan seni di Jogja.
Artjog 2022 menjadi awal mula pelibatan difabel dengan diajaknya JDA ikut memamerkan karyanya. Kemudian disusul dengan tur disabilitas di Konvergensi: Pasca Tradisionalosme, diharapkan semakin banyak difabel yang bisa mengakses kegiatan serupa.
BACA JUGA: Blangko Habis, Ratusan Orang di Gunungkidul Belum Bisa Mencetak SIM
"Membuka peluang untuk teman difabel bisa ikut menikmati pameran seperti ini. Kami berterima kasih sekali dengan ISI Jogja yang sudah memfasilitasi ini," katanya.
Kehadiran difabel menurutnya tergantung dari fasilitas yang disediakan panitia. Jika tempat tidak aksesibel, difabel pun memilih tidak datang karena akan kesulitan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Ojol Gelar Demo 17 September 2025, Ini 7 Tuntutan yang Diangkat
Advertisement

Pemkab Boyolali Bangun Pedestrian Mirip Kawasan Malioboro Jogja
Advertisement
Berita Populer
- Tabrak Truk di Jalan Ngawen Gunungkidul, Pemotor Meninggal Dunia
- Perolehan Emas Sleman Dalam Porda XVII Terpaut 14 Medali dengan Bantul
- Pedagang Pasar Jombokan Kulonprogo Bersyukur Retribusi Turun 50 Persen
- Polda DIY Sebut Kerugian Akibat Demonstrasi Capai Rp28 Miliar
- Inspiratif! Kisah Elita Peroleh Beasiswa LPDP di 6 Kampus Top Dunia
Advertisement
Advertisement