Advertisement
Laskar PKB Tolak Kekerasan dan Politik Identitas di DIY
Advertisement
Harianjogja.com, BANTUL—Puluhan orang yang mengatasnamakan diri dari Forum Komunikasi Laskar Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) mendeklarasikan diri DIY damai menuju pemilu 2024 mendatang demi persatuan bangsa. Deklarasi DIY damai dilakukan di Pasar Seni dan Wisata Gabusan, Jalan Parangtritis Km 9, Kapanewon Sewon, Bantul, Rabu (24/8/2022) malam.
Koordinator Forum Komunikasi laskar PKB, Bowo Susanto mengatakan situasi di wilayah DIY saat akhir-akhir ini menunjukan berbagai tindakan yang tidak beradab, bahkan tindakan-tindakan kekerasan tersebut merenggut nyawa.
Advertisement
Selain itu, maraknya kriminalitas jalanan seperti klithih, Isu SARA, intoleran dan berita-berita hoaks, serta suhu politik cenderung memanas menuju tahun politik 2024 mendatang. “Kondisi ini tentu berpotensi memecah belah bangsa serta mengusik kedamaian di DIY,” kata Bowo seusai membacakan deklarasi DIY Damai menuju pemilu 2024.
Karena itu pihaknya berkomitmen untuk tidak akan terpancing dengan hoaks, provokasi berbau SARA dan golongan, tidak akan menggunakan politik identitas dalam kontestasi politik, bersinergi dengan masyarakat dan penegak hukum untuk menciptakan situasi damai di DIY dan Bantul khususnya, serta menggalang sebanyak-banyaknya dukungan mewujudkan DIY damai untuk Bangsa.
Baca juga: Kesaksian Warga Melihat Penyerangan Berujung Korban Tewas di Sekitar Asrama Papua Jogja
Lebih lanjut Bowo mengatakan semua laskar PKB akan ikut mewujudkan DIY damai dengan berkalaborasi bersama aparat penegak hukum, tokoh agama, dan tokoh masyarakat di masing-masing wilayah.
Pihaknya mengaku prihatin dengan adanya kasus kekerasan yang akhir-akhir ini terjadi di wilayah DIY. Menurtnya deklarasi tersebut sebagai rangsangan awal dari sejumlah anak muda khususnya yang tergabung dalam laskar PKB untuk membantu menciptakan kedamaian di wilayah DIY.
Bowo juga meminta para tokoh masyarakat dan tokoh agama tidak melakukan politik identitas dalam mengadapi pemilu 2024 mendatang. “Sebab politik identitas berbahaya dan berpotensi memecah belah bangsa dan mengancam keutuhan NKRI,” katanya. Deklarasi damai ini sebagian besar diikuti anak-anak muda namun juga ada tokoh agama dan tokoh masyarakat.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
- 26 Pelaku Prostitusi Ditangkap Polres Klaten saat Operasi Pekat Candi 2024
- Menilik Kesuksesan Kaliwedi Sragen Kembangkan Agrowisata hingga Waterboom
- BPJPH Bersama Industri dan Designer Luncurkan Indonesia Global Halal Fashion
- MWA UNS Solo Bentuk Panitia Pemilihan Rektor Periode 2024-2029, Ini Susunannya
Berita Pilihan
Advertisement
Jelang Lebaran, PLN Hadirkan 40 SPKLU Baru di Jalur Mudik untuk Kenyamanan Pengguna Mobil Listrik
Advertisement
Mengenal Pendopo Agung Kedhaton Ambarrukmo, Kediaman Sultan Hamengku Buwono VII
Advertisement
Berita Populer
- KAI Daop 6 Turunkan Paksa 11 Penumpang yang Nekat Merokok dalam Kereta
- Lokasi dan Waktu Penukaran Uang Baru di Jogja dan Sekitarnya, Berikut Caranya
- Simak Jadwal Pekan Suci 2024 Gereja Katolik di Jogja
- Rekomendasi Makanan Takjil Tradisional di Pasar Ramadan Kauman Jogja
- Dukung Kelestarian Lingkungan, Pemda DIY Mulai Terapkan Program PBJ Berkelanjutan
Advertisement
Advertisement