Advertisement

Viral Eksperimen Sosial Cewek Diminta Tutup Aurat di Malioboro, Begini Tanggapan Pemda DIY

Sunartono
Selasa, 30 Agustus 2022 - 07:57 WIB
Sirojul Khafid
Viral Eksperimen Sosial Cewek Diminta Tutup Aurat di Malioboro, Begini Tanggapan Pemda DIY Salah satu tayangan eksperimen terkait wanita dimiminta menutup aurat di Malioboro. - Youtube.

Advertisement

Harianjogja.com, JOGJA—Video eksperimen sosial akhir-akhir ini banyak diproduksi oleh konten kreator. Beberapa hari terakhir, sebuah channel Youtube Zavilda TV mengunggah konten eksperimen sosial dengan mengambil latar lokasi di kawasan Malioboro. Adapun isi konten tersebut menasehati dan mengajak secara forntal seorang perempuan yang berpakaian terbuka untuk menutup aurat.

Tindakan eksperimen sosial itu pun menimbulkan pro kontra. Tidak sedikit netizen yang menilai aksi itu sebagai bagian dari intoleransi karena memaksa seorang perempuan untuk mengenakan hijab. Berdasarkan penelurusan Harian Jogja, channel Zavilda TV mengunggah sedikitnya 40 konten eksperimen sosial mengajak perempuan dengan pakaian terbuka untuk mengenakan hijab di depan umum dengan latar lokasi di kawasan Malioboro.

Advertisement

Meski tidak disebutkan lokasi pengambilan gambarnya, namun beberapa ciri khas aksesoris latar video tersebut berada di jalur pedestrian Malioboro, mulai dari tempat duduk hingga lampu.

BACA JUGA: Kucing Liar di Jogja Akan Dikendalikan Tahun Depan karena Sangat Banyak

Teranyar channel ini terakhir mengunggah konten dengan latar Malioboro pada Selasa (23/8/2022) dan telah ditonton 76.000 kali dan dikomentari sebanyak 4.200 netizen. Sebagian besar netizen tidak setuju dengan cara eksperimen sosial berbau agama.

“Dia terlalu memaksa, entah ini settingan atau beneran, perlu diperbaiki lagi cara ceramahnya,” tulis salah satu netizen dengan akun NotKimxxxx di kolom komentar.

“Dia nyuruh orang pakai kerudung tetapi aurat si target diumbar di channel Youtube,” tulis akun Dimasxxx.

Menanggapi hal itu Sekda DIY, Kadarmanta Baskara Aji, menilai kegiatan eksperimen sosial itu tetap harus memperhatikan kultur yang majemuk, agar semua pihak tetap bisa hidup berdampingan antara orang berbeda agama dan beda cara berpakaian. Sehingga konten dengan unsur pemaksaan seharusnya tidak terjadi.

“Karena nantinya dikhawatirkan justru akan kontraproduktif berkaitan dengan ketentraman masyarakat,” katanya.

BACA JUGA: Pemilu 2024, Honor PPK hingga Hansip di Bantul Naik Lumayan Banyak

Terkait penggunaan Malioboro sebagai objek melakukan pengambilan gambar tersebut, Aji menilai hal itu sepenuhnya menjadi kewenangan petugas keamanan.

“Yang saya tahu masyarakat DIY itu beragam, ada yang muslim dan nonmuslim, harus jaga toleransi. Bahkan yang muslim juga diberikan toleransi untuk tidak selalu harus menggunakan pakaian muslimah. Biarkan kesadaran dari masing-masing orang saja, kalau masih sebatas norma kesopanan di masyarakat ya jangan dipaksa,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Jerman Bantah Netanyahu yang Menyebut Tak Ada Korban Sipil di Rafah

News
| Sabtu, 27 Juli 2024, 06:57 WIB

Advertisement

alt

Taman Balekambang Solo Resmi Dibuka Kamis 25 Juli 2024, Segini Tarif Masuk dan Jam Operasionalnya

Wisata
| Rabu, 24 Juli 2024, 15:37 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement