Advertisement
Pelatihan Ecoprint di Brontokusuman Jogja Tingkatkan Perekonomian Masyarakat

Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Kelompok Batik Canting Makaryo di Kelurahan Brontokusuman, Kota Jogja, mengadakan pelatihan produksi ecoprint. Pelatihan tersebut bertujuan meningkatkan kemampuan anggota kelompok untuk meningkatkan produktivitasnya.
Berlangsung selama lima hari dari 23-27 Agustus, pelatihan tersebut diharapkan mampu meningkatkan taraf ekonomi anggota kelompok batik tersebut. Diikuti oleh 10 orang, pelatihan tersebut ditutup pada Minggu (28/8/2022).
Advertisement
PROMOTED: Dari Garasi Rumahan, Kini Berhasil Perkenalkan Kopi Khas Indonesia di Kancah Internasional
Lurah Brontokusuman Maryanto menjelaskan kelompok batik di kelurahannya fokus mengembangkan produksi batik dengan pewarnaan alam. “Jadi dijamin ramah lingkungan dan limbah produksinya tidak mencemari lingkungan, bahkan limbahnya bisa dimanfaatkan untuk merawat tanaman,” kata dia, Selasa (30/8/2022).
Pelatihan ecoprint, jelas Maryanto, terselenggara berkat bantuan pendanaan CSR dari BPD DIY. “Karena kelompok batik kami termasuk dalam Kelompok Usaha Rintisan (KUR) BPD DIY,” ujarnya.
Ecoprint dipilih untuk dipelajari oleh Kelompok Batik Canting Makaryo, lanjut Maryanto, untuk mengembangkan vareasi produksi. “Jadi kalau makin variatif, pasar yang dapat disasar semakin luas,” katanya.
Ketua Kelompok Batik Canting Makaryo Sri Susilowati menyebut pelatihan ecoprint tersebut sangat bermanfaat bagi anggotanya. “Setelah latihan kami langsung coba praktikan dan mulai uji coba produksi,” jelasnya.
Susilowati menyebut produksi batik anggotanya sudah dua batik per bulan dengan ukuran enam meter persegi. “Harapanya dengan pelatihan ini bisa meningkatkan produksi,” ujarnya.
Produksi batik tersebut, kata Susilowati, menjadi pemasukan tambahan bagi keluarga anggota. “Pembatik bisa menjual produknya sendiri atau kami bantukan penjualannya, biasanya kalau sudah lama tak terjual dititipkan ke kelompok,” ucap dia.
Baik batik maupun ecoprint yang akan diproduksi Kelompok Batik Canting Makaryo, jelas Susilowati, tetap menggunakan pewarna alam. “Ini supaya lebih ramah lingkungan dan tidak mengganggu masyarakat lingkungan sekitar karena limbah,” katanya.
Susilowati berharap makin banyak anggota yang bergabung di kelompok batiknya. “Makin banyak kan bukan berarti saling bersaing tapi bisa saling kolaborasi untuk meningkatkan ekonomi warga Brontokusuman,” ujar dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Berita Pilihan
Advertisement

Kepala Otorita IKN Enggan Komentari Gaji Rp172 Juta per Bulan
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Gibran Diminta Bantu Mengaspal, Jalan Godean Ternyata Sudah 20 Tahun Tak Direkonstruksi
- Wirogunan Kelola Sungai Code Jadi Kampung Wisata
- Kapolda DIY & Danrem Perintahkan Anggota Bantu Penanganan Stunting
- Puluhan Karyawan Trans Jogja Terkena PHK Mengadu ke DPRD DIY
- Ada 4 Simpang Susun di Tol Jogja-YIA, Ini Titik Lokasi dan Fungsinya!
Advertisement
Advertisement