Advertisement
Wisata Tersembunyi Pantai Watunene Gunungkidul, Pengunjung Bisa Lihat Penyu Bertelur

Advertisement
Harianjogja.com, Gunungkidul – Pantai Watunene di Kalurahan Tepus, Tepus, Gunungkidul merupakan salah satu pantai yang masih tersembunyi di kawasan wisata Gunungkidul. Dikarenakan masih sepi, pada saat musim kawin antara April hingga Mei puluhan penyu akan mendarat di pantai ini untuk bertelur.
Pantai Watunene berada di tengah-tengah antara Pantai Seruni dan Poktunggal. Lokasinya berjarak sekitar lima kilometer dari Jalur Jalan Lintas Selatan (JJLS) yang dibangun di wilayah Kalurahan Tepus, Kapanewon Tepus. Untuk menuju tempat ini banyak tantangan yang harus dilalui.
Advertisement
Selain kondisi yang naik turun, jalan menuju lokasi juga masih rusak karena masih berupa tanah dan bebatuan. Adapun yang diaspal baru sekitar satu kilometer.
Kondisi jalan yang esktrem ini maka tidak banyak yang berkunjung, layaknya umumnya pantai di Gunungkidul. Dikarenakan kondisi jalan yang ekstrem, kendaraan pribadi tidak disarankan menuju lokasi.
Baca juga: Sedang Tayang di Bioskop, Ini Sinopsis Film Mumun
Sebagai gantinya, pengelola Desa Wisata Kalurahan Tepus (Dewi Kampus) sudah menyediakan jip untuk berpetualang. Harga sewa bervariasi mulai dari RP350.000-400.000 untuk sekali jalan dan sudah bisa mengangkut empat wisatawan.
Tantangan di Pantai Watunene tidak hanya menuju ke lokasi saja. Pasalnya, setelah sampai wisatawan juga masih harus menuruni jalan setapak di tebing perbukitan yang tingginya sekitar 100 meter.
Tantangan demi tantangan mulai dari saat menuju hingga ke pantai akan terbayar. Pengunjung bisa melihat hamparan pasir putih yang kondisinya masih sangat bersih. Maklum tempat wisata ini belum dikenal sehingga pengunjung yang datang tidak banyak.
Tak hanya keindahan pemandangan alam, di bulan-bulan tertentu, pengunjung juga bisa melihat penyu yang mendarat untuk bertelur. Ketua Pengelola Dewi Kampus, Suheri mengatakan, destinasi Pantai Watunene merupakan salah satu objek pantai tersembunyi yang sedang dipromosikan ke wisatawan.
Menurut dia, pantai ini tidak hanya menyuguhkan keindahan alam dengan hamparan pasir putih. Namun, sambung Heri, pada bulan April hingga Mei menjadi musim kawin penyu sehingga banyak hewan laut ini untuk bertelur.
Baca juga: Curhatan Warga: Pilih Harga BBM Tidak Naik Ketimbang BLT
“Aktivitasnya [bertelur] siang hari sehingga ini kami jadikan daya tarik, meski tidak setiap saat ada. Sebab, pendaratan penyu paling banyak mulai April hingga Mei,” kata Heri, Minggu (4/9/2022).
Menurut dia, pada saat sekarang tidak banyak pantai yang digunakan untuk pendaratan penyu. Hal ini tak lepas karena banyaknya kunjungan wisatawan sehingga penyu-penyu ini memilih ke tempat yang cenderung sepi.
“Untuk jenisnya banyak mulai dari penyu hijau, sisik hingga belimbing. Selain Watunene, lokasi penyu juga bisa dilihat di Pantai Cluwakan dan Beling,” katanya.
Koordinator SAR Satlinmas Wilayah 2 DIY, Marjono mengatakan, sebelum pantai-pantai Gunungkidul dikenal oleh para wisatawan, dulu banyak penyu-penyu yang mendarat untuk bertelur. Saat ini sudah jarang terlihat dan yang ditemukan penyu yang terdampar dan mati.
“Mungki sudah sangat ramai. Sekarang yang ketemu kebanyakan sudah mati dan kemudian dikubur,” katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Advertisement
Tren Baru Libur Sekolah ke Jogja Mengarah ke Quality Tourism
Advertisement
Berita Populer
- Tidak Dapat Murid Baru, 10 SD di Gunungkidul Tak Langsung Ditutup
- Operasi Patuh Progo di Jogja Segera Dimulai, Ini Sasaran Pelanggaran yang Ditindak
- Baru Diluncurkan, Koperasi Desa Merah Putih Sinduadi Dapat Ratusan Pesanan Sembako
- DIY Bakal Bentuk Sekber Penyelenggara Haji-Umroh, Upayakan Direct Flight dari Jogja ke Makkah
- Sasar 2 Terminal di Gunungkidul, Kegiatan Jumat Bersih Jangan Hanya Seremonial Semata
Advertisement
Advertisement