Advertisement

Petani Bantul Kembangkan Budi Daya Tembakau Bahan Baku Cerutu

Ujang Hasanudin
Selasa, 20 September 2022 - 13:27 WIB
Bernadheta Dian Saraswati
Petani Bantul Kembangkan Budi Daya Tembakau Bahan Baku Cerutu Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono X (keempat dari kanan) dan Bupati Bantul, Abdul Halim Muslih (kelima dari kanan) saat memanen tembakau jenis Grompol sebagai bahan baku ceruti di Dusun Srunggo, Kalurahan Selopamioro, Kapanewon Imogiri, Bantul, Jumat (16/9/2022) pekan lalu. - dok.Humas Pemkab Bantul)

Advertisement

Harianjogja.com, BANTUL—Petani tembakau di Bantul menjalin kerja sama dengan PT Tarumartani untuk mengembangkan budi daya tembakau sebagai bahan baku cerutu. Panen perdana tembakau hasil kerja sama ini sudah dilakukan pada pekan lalu di Dusun Srunggo, Kalurahan Selopamioro, Kapanewon Imogiri, Bantul.

Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Pertanian (DKPP) Bantul, Joko Waluyo mengatakan lahan pertanian tembakau di Bantul saat ini ada sekitar 220 hektare yang tersebar di sejumlah kapanewon, seperti Dlingo, Piyungan, Pleret, Imogiri, dan Pundong.

Advertisement

“Namun yang sudah kerja sama dengan PT Tarumartani baru 40 hektare,” kata Joko, saat dihubungi Selasa (20/9/2022).

Kerja sama yang dilakukan dengan PT Tarumartani dalam bentuk bimbingan penanaman tembakau mulai dari pemberian bibit gratis, pinjaman modal tanpa bunga untuk pembelian pupuk sebesar Rp2,5 juta per hektare. “Hasilnya nanti akan dibeli oleh PT Tarumartani dengan harga Rp2.000 per kilogram tembakau basah,” ucapnya.

Baca juga: Wisatawan Jogja! 4.000 Pedagang Pasar Beringharjo Bakal Gunakan Transaksi Non-Tunai

Joko menjelaskan sudah puluhan tahun lalu pertanian tembakau ada di Bantul, bahkan yang paling terkenal dengan kualitas bagus adalah Kedu Sili di Kalurahan Selopamioro, Kapanewon Imogiri. Selama ini petani tembakau menjual hasil panennya dalam bentuk tembakau rajangan.

Namun yang bekerja sama dengan PT Tarumartani saat adalah jenis Grompol untuk bahan cerutu. Kerja sama tersebut diakui Joko merupakan dawuh dari Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X karena selama ini Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Pemda DIY tersebut menerima pasokan bahan baku cerutu dari luar daerah.

“Akhirnya PT Tarumartani kerja sama dengan petani tembakau di Bantul untuk mengembangkan tembakau Grompol sebagai bahan baku cerutu,” ujar Joko. Tidak menutup kemungkinan luasan lahan tembakau kerja sama dengan Tarumartani ini akan diperluas lagi. Namun untuk lokasinya ia belum bisa menentukan.

Bupati Bantul, Abdul Halim Muslih berharap dengan luas lahan 40 hektar yang terpakai untuk menanam tembakau dapat memotivasi petani untuk menghasilkan tembakau berkualitas. Halim juga mengungkapkan apresiasinya atas keterlibatan PT Tarumartani yang berkenan mengambil peran dalam hal pemasaran tembakau.

“Salah satu permasalahan utama yang dihadapi petani selama ini adalah pemasaran tembakau. Untuk itu, terima kasih atas kebijakan Gubernur DIY agar PT Tarumartani berperan dalam pemasaran tembakau,” kata Halim.

Direktur Utama PT Tarumartani, Nur Achmad Affandi menambahkan petani tembakau di Dusun Srunggo, Kalurahan Selopamioro, Kapanewon Imogiri, sebelumnya sudah belajar soal penanaman hingga pengolahan tembakau di Klaten. Harapannya tentu agar kompetensi petani tembakau di Bantul meningkat. “Apabila tembakau jenis Grompol yang ditanam di Srunggo menghasilkan tembakau berkualitas, tentu hal ini semakin menguatkan Kabupaten Bantul yang menjadikan pertanian sebagai salah satu sektor unggulan,” ujarnya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

SYL Bebani Anak Buah di Kementan Rp800 Juta untuk Jalan-jalan ke Brasil dan AS

News
| Rabu, 08 Mei 2024, 18:27 WIB

Advertisement

alt

Grand Rohan Jogja Hadirkan Fasilitas Family Room untuk Liburan Bersama Keluarga

Wisata
| Senin, 06 Mei 2024, 10:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement