Komisi A DPRD Bantul Berharap Pilur Berjalan Aman dan Damai
Advertisement
Harianjogja.com, BANTUL—Komisi A Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Bantul berharap Pemilihan Lurah (Pilur) serentak berjalan aman, damai, dan lancar. Pilur di 21 kalurahan dan 12 kapanewon akan digelar pada 25 September 2022 mendatang, tepatnya hari Minggu.
Ketua Komisi ADPRD Bantul, Muhammad Agus Salim, mengatakan dari hasil pemantauannya selama tahapan Pilur mulai dari pendaftaran calon lurah, masa kampanye, hingga hari tenang ini, di semua kalurahan yang menggelar Pilur secara umum berjalan lancar, aman, dan damai.
Advertisement
Berkaitan dengan masa hari tenang, DPRD Bantul sudah beberapa kali menyampaikan kepada semua calon lurah untuk menghindari pengerahan massa maupun monye politic atau politik uang karena bisa merusak demokrasi.
“Kemudian juga harapan kami kader-kader di masing-masing calon lurah bisa mematuhi regulasi atau aturan di masa hari tenang, untuk tidak melakukan mobilisasi massa dukungan. Karena hari ini sampai 24 sudah masa hari tenang,” kata Agus Salim, saat dihubungi Kamis (22/9/2022).
Masa tenang kampanye berlaku mulai 22-24 September. Sementara pemungutan suara berlangsung pada 25 September.
Tidak hanya masa kampanye dan juga masa tenang, politikus Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ini juga berharap pasca pemungutan suara, semua calon lurah maupun masing-masing pendukungnya bisa menjaga diri, tidak melakukan hal-hal yang dapat merusak persatuan dan kesatuan bangsa utamanya masyarakat di tingkat bawah.
Ia meminta yang menang untuk tidak jemawa atau sombong. Demikian yang kalah juga tidak ngamuk melainkan menerima hasil Pilur dengan lapang dada, “Kemudian juga perlu adanya rekonsilisasi seluruh peserta calon lurah supaya kondisifitas warga di tiap kalurahan yang menggelar Pilur bisa kembali seperti semula,” ucapnya.
BACA JUGA: Bayi Perempuan Masih Hidup Dibuang di Pematang Sawah Sewon Bantul
Agus Salim juga mewanti-wanti semua pamong kalurahan, mulai dari Aparatur Sipil Negara (ASN), Badan Pemusyawaratan Kalurahan (Bamuskal), hingga kepala dusun untuk berlaku nertral dalam Pilur demi menjaga keberlangsungan Pilur yang berkualitas dan lurah yang terpilih benar-benar sesuai dengan harapan masyarakat.
“Kami sudah imbau dari awal bahwa netralitas pamong kalurahan dalam Pilur ini merupakan harga mati. Karena jika tidak netral akan ada sanksinya,” ujarnya.
Anggota Komisi A DPRD Bantul, Teguh Santosa, menambahkan masa kampanye sudah dilalui, sudah berjalan aman, tertib, dan lancar. Ia meminta semua calon lurah bisa memahami aturan yang ada. Selain itu politikus Golkar ini juga meminta semua calon lurah mupun pendukungnya untuk menjaga kerukunan bersama karena semua warga merupakan saudara, karena semua calon lurah juga sama-sama ingin memberikan yang terbaik untuk kalurahannya masing-masing.
“Saling menerima baik yang menang maupun kalah,” ucapnya.
Senada, Anggota Komisi A DPRD lainnya, Sigit Nursyam Priyanto, berharap proses Pilur serentak 25 September mendatang berjalan baik dan lancar serta partisipasi masyarakat untuk memilih calon lurah juga tinggi. Harapannya terpilih pemimpin yang baik sesuai dengan harapan masyarakat.
BACA JUGA: Pemilih Pemilu 2024 di Bantul Diyakini Melonjak, Ini Penyebabnya
Setelah Pilur, politikus Partai Keadilan Sejahtera (PKS) ini berharap ada rekonsiliasi yang dilakukan semua calon lurah maupun pendukungnya. Menurutnya perbedaan pilihan jangan sampai menjadikan konflik yang berkepanjangan di masyarakat, “Yang menang ojo umuk [jangan sombong] dan yang kalah ojo ngamuk [jangan marah],” katanya.
Berdasarkan hasil monitoring dari sejumlah kalurahan yang menggelar Pilur, diakuinya sejauh ini cukup lancar. Warga cukup antusias mengikuti penyampaian visi misi dari calon lurah di masing-masing kalurahan. Meski ada priksi karena perbedaan pilihan namun masih dalam tahap wajar.
Sebelumnya, Bupati Bantul, Abdul Halim Muslih, juga sudah meminta kepada semua calon atau kandidat lurah dalam Pilur serentak pada 25 September mendatang untuk siap kalah dan siap menang. Halim juga meminta kepada para kandidat atau calon lurah diharapkan dapat mengendalikan basis massa pendukungnya untuk menghindari konflik yang tidak diinginkan. Setiap kompetisi tentu ada yang kalah dan ada yang menang.
“Setiap kandidat harus siap dengan realitas hasil yang ada nantinya, sehingga setelah pelaksanaan pilihan lurah selesai semuanya akan berjalan seperti semula,” kata Halim.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Terkait Pemulangan Mary Jane, Filipina Sebut Indonesia Tidak Minta Imbalan
Advertisement
Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism
Advertisement
Berita Populer
- Viral Aksi Mesum Parkiran Abu Bakar Ali Jogja, Satpol PP Dorong Adanya Kontrol Sosial
- Pemkot Berkomitmen Selesaikan Sampah dari Hulu sampai Hilir
- Dorong Pilkada Lebih Fair dan Bermartabat, PDIP Kulonprogo Bentuk Satgas OTT Politik Uang
- Hujan Deras, Dapur di Rumah Warga Kasihan Bantul Roboh Timpa Penghuni
- Bencana Hidrometeorologi, Pemkab Gunungkidul Segera Tetapkan Status Siaga
Advertisement
Advertisement