Advertisement

Promo November

Anak Difabel di Bantul Diduga Diperkosa Tetangga

Ujang Hasanudin
Minggu, 25 September 2022 - 10:47 WIB
Budi Cahyana
Anak Difabel di Bantul Diduga Diperkosa Tetangga Ilustrasi. - Freepik

Advertisement

Harianjogja.com, BANTUL—Seorang anak berkebutuhan khusus atau difabel berinisial KIW, 12, diduga diperkosa oleh tetangganya sendiri di Kecamatan Sewon, Bantul. Kasus tersebut kini dalam penanganan Polres Bantul.

Kasi Humas Polres Bantul Iptu I Nengah Jeffry Prana Widyana mengatakan pada Jumat (23/9/2022) September 2022, sekitar pukul 16.00 WIB, datang seorang Ibu dan anak ke Polsek Sewon. Mereka diantar oleh anggota Polsek Mantrijeron, Jogja.

Advertisement

“Ibu tersebut datang bersama anaknya untuk melaporkan dugaan perbuatan pemerkosaan terhadap anaknya yang disabilitas. Pelaku diduga tetangganya yang juga bisu,” kata Jeffry, Minggu (25/9/2022)

Kemudian Unit Reskrim Polsek Sewon berkoordinasi dengan Kanit Pelayanan Perempuan dan Anak  (PPA) Polres Bantul dan mengarahkan korban untuk segera visum di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Panembahan Senopati Bantul. “Namun ibu korban membawa anaknya ke RSUD Wirosaban,” katanya.

Dokter IGD RSUD Wirosaban kemudian melakukan visum dan mengatakan penanganan dilakukan dokter spesialis kandungan pada Senin mendatang.

Karena terlalu lama jika harus menunggu Senin dan khawatir barang bukti hilang, Sabtu malam anggota Reskrim Polres Bantul bersama Unit Reskrim Polsek Sewon ke rumah pelapor dan membawa korban ke Rumah Sakit Umum Daerah Panembahan Senopati Bantul.

Kasus tersebut sempat ramai di media sosial setelah ibu korban mengungkapkan lamanya proses visum. Jeffry pun menyampaikan permohonan maaf atas kasus menjadi ramai di media sosial.

BACA JUGA: Hanya Bayar Rp12.000 per Bulan, Warga Desa di Kulonprogo Bisa Nikmati Listrik Tanpa Batas

Kasus tertundanya visum dari rumah sakit tersebut mendapat sorotan dari Ombudsman RI (ORI) perwakilan DIY dan Jawa Tengah. Kepala Ombudsman RI DIY, Budhi Masturi mengatakan setelah mendapat informasi tersebut dia langsung secara menghubungi Itwasda Polda DIY.

Ia pun mendapat kejelasan bahwa sebenarnya petugas kepolisian sudah mengantarkan korban bersama orang tuanya ke RSUD Wirosaban kota Jogja. Namun, dokter spesialis baru bisa bekerja pada Senin (26/9/2022) besok.

“Ini berarti problem pelayanannya ada di rumah sakit. Jumat itu kan hari kerja, tetapi tidak ada dokter spesialis terkait yang melayani, sehingga harus menunggu Senin. Menurut saya penundaan visum berpotensi menghilangkan jejak kejahatan di tubuh korban,” ujar Budhi. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Pemerintah Segera Menyusun Data Tunggal Kemiskinan

News
| Jum'at, 22 November 2024, 23:07 WIB

Advertisement

alt

Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism

Wisata
| Selasa, 19 November 2024, 08:27 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement