Format Penulisan Ijazah Dipersoalkan, Rektor UGM Punya Penjelasannya...
Advertisement
Harianjogja.com, SLEMAN - Presiden Joko Widodo (Jokowi) dituding menggunakan ijazah palsu dari UGM untuk Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019-2024 lalu. Bahkan ijazahnya digugat ke Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Pusat.
Terkait dengan hal itu, Rektor UGM, Prof Ova Emilia menegaskan jika Presiden Joko Widodo adalah alumni Program Studi (Prodi) S1 Fakultas Kehutanan UGM angkatan 1980. Jokowi dinyatakan lulus pada 1985 sesuai ketentuan dan bukti kelulusan yang dimiliki oleh UGM.
Advertisement
"Atas data yang dimiliki dan terdokumentasi dengan baik, kami meyakini keaslian ijazah Sarjana Ir. Joko Widodo dan yang bersangkutan benar-benar lulusan Fakultas Kehutanan UGM," ucapnya dalam konferensi pers di Gedung Pusat UGM, Selasa (11/10/2022).
BACA JUGA: Rektor UGM Ova Emilia Pastikan Ijazah Jokowi Asli
Format penulisan ijazah Jokowi juga menjadi sorotan. Mengenai hal ini Rektor UGM, Prof Ova Emilia mengatakan di tahun kelulusan Jokowi penulisan ijazah dilakukan dengan tulis tangan halus. Belum ada penyeragaman penulisan ijazah kala itu.
"Sepertinya dulu belum ada penyeragaman seperti sekarang, di Dikti ada format khusus. Sehingga kadang-kadang memang ada perbedaan satu dengan yang lain, tapi kami ada dokumen arsip," ucap dia.
Senada, Dekan Fakultas Kehutanan, Sigit Sunarta mengatakan untuk menjawab pertanyaan format ijazah, UGM sudah melihat formatnya antara ijazah Jokowi dengan teman seangkatannya yang lulus bersamaan.
Temuan yang didapat adalah formatnya persis dengan yang lain, yakni dalam bentuk tulisan tangan halus di Fakultas Kehutanan. Sementara untuk di fakultas lain, Sigit mengaku tidak tahu pasti seperti apa formatnya.
"Kami sudah mencoba melihat, mengenai format ijazah yang diterima Bapak Jokowi dengan teman satu angkatan yang kebetulan lulus pada saat bersamaan di mana kebetulan di situ persis [formatnya]," ucap dia.
Prof Ova menyebut klarifikasi ini perlu dilakukan sebagai bentuk tanggung jawab UGM, sebagai institusi penyelenggara pendidikan tinggi kepada para alumninya. Tidak memandang apakah yang bersangkutan orang nomor satu atau bukan.
"Misalnya jika ada alumni yang bekerja di suatu tempat dan memerlukan verifikasi bahwa yang bersangkutan memang alumni UGM," jelasnya.
Wakil Rektor UGM Bidang Kemahasiswaan, Pengabdian kepada Masyarakat, dan Alumni, Arie Sujito mengatakan jika nama UGM sudah dikaitkan, maka tidak mungkin UGM tidak menyampaikan ke publik dan seolah tidak tahu. Masalah perlu didudukkan agar tidak ada spekulasi yang berlebihan.
"Klarifikasi ini mendudukkan masalah agar clear, tidak over spekulasi dan ini juga berlaku bagi siapapun alumni yang menginginkan klarifikasi, kebetulan saja Bapak Jokowi orang nomor satu," ungkapnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Berani ke Italia, Benjamin Netanyahu dan Yoav Gallant Bisa Ditangkap
Advertisement
Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism
Advertisement
Berita Populer
- Kronologi Truk Box Tabrak Motor di Jalan Turi-Tempel yang Tewaskan Satu Orang
- Stok Darah dan Jadwal Donor Darah di Wilayah DIY Hari Ini, Kamis 21 November 2024
- Pilkada Bantul: TPS Rawan Gangguan Saat Pemungutan Suara Mulai Dipetakan
- BPBD Bantul Sebut 2.000 KK Tinggal di Kawasan Rawan Bencana Longsor
- Dua Bus Listrik Trans Jogja Senilai Rp7,4 Miliar Segera Mengaspal
Advertisement
Advertisement