Dua Rumah Ambruk gegara Tanah Longsor, 2 Orang Dievakuasi Warga
Advertisement
Harianjogja.com, SLEMAN— Hujan deras yang mengguyur sebagian besar wilayah Sleman pada Selasa (11/20/2022) sore WIB menyebabkan tanah longsor di Karangtanjung, Kalurahan Pandowoharjo, Kapanewon Sleman. Akibatnya dua rumah rusak berat dan dua orang mengalami luka-luka akibat tertimpa runtuhan.
Kepala Dusun Karangtanjung, Sunarto menjelaskan longsor terjadi sekitar pukul 15.30 WIB yang mengakibatkan talut dan tembok salah satu rumah yang posisinya di atas menimpa satu rumah yang terletak di bawah rumah tersebut.
Advertisement
“Menimpa rumah salah satu warga lainnya. Waktu kejadian, di rumah ada tiga orang, dua orang sedang berada di kamar, tertimpa reruntuhan. Sedangkan satu orang lagi berada di ruang tamu. Beruntung, mereka selamat,” ujarnya, Rabu (12/10/2022).
BACA JUGA: TMMD Tahap III 2022 Dilaksanakan di Sendangadi Sleman
Kedua orang yang tertimpa runtuhan tersebut masing-masing bernama Heni Novita Sari, 30 dan Zaky, 5. Keduanya segera dievakuasi oleh warga setempat sehingga masih selamat.
Kerusakan materiel, kata Sunarto, di antaranya adalah talut dan pagar rumah dengan panjang 11 meter dan tinggi lima meter runtuh serta rumah yang tertimpa rusak sekitar 50%.
Bupati Sleman, Kustini Sri Purnomo bersama Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sleman meninjau lokasi bencana tersebut pada Rabu pagi.
Dia menuturkan beberapa hari terakhir ini terjadi hujan yang cukup lebat di wilayah Sleman sehingga masyarakat perlu lebih waspada untuk potensi dampak dari adanya hujan lebat.
“Bagi Warga Karangtanjung yang menjadi korban longsor, Pemkab Sleman melalui BPBD Sleman memberikan bantuan penuh sebesar Rp50 juta untuk perbaikan rumah yang mengalami kerusakan berat,” ucap dia.
BACA JUGA: Dorong Layanan Kependudukan, Dukcapil Sleman Kerja Sama dengan 9 Faskes & 21 Kalurahan
Kepala BPBD Sleman, Makwan, mengatakan berdasarkan Perbup No.56/2021 tentang Pedoman Pengelolaan Bantuan Bencana, Pemkab Sleman memberikan bantuan penuh dengan salah satu pertimbangan bahwa korban merupakan warga yang masuk dalam kategori KK miskin.
Sebagai upaya mitigasi bencana, masyarakat perlu memperhatikan sumber pemicu bencana. Terlebih saat ini, dari informasi yang dihimpun BPBD Sleman, terdapat kondisi cuaca ekstrem sampai dengan 15 Oktober nanti.
"Kita semua perlu waspada karena cuaca ekstrem itu hujan sangat deras, mungkin durasinya tidak panjang tapi itu bisa menimbulkan volume air yang sangat banyak. Sehingga masyarakat harus waspada akan potensi bencana akibat cuaca ekstrem," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Terkait Pemulangan Mary Jane, Filipina Sebut Indonesia Tidak Minta Imbalan
Advertisement
Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism
Advertisement
Berita Populer
- Warga Keluhkan Pembakaran Sampah oleh Transporter, DLH Bantul Siap Bertindak
- 2 Sekolah di Kulonprogo Ini Berpotensi Terdampak Pembangunan Tol Solo-Jogja-YIA
- Viral Aksi Mesum Parkiran Abu Bakar Ali Jogja, Satpol PP Dorong Adanya Kontrol Sosial
- Pemkot Berkomitmen Selesaikan Sampah dari Hulu sampai Hilir
- Dorong Pilkada Lebih Fair dan Bermartabat, PDIP Kulonprogo Bentuk Satgas OTT Politik Uang
Advertisement
Advertisement