Advertisement
Pendataan Regosek 2022, Lurah Minta Jangan Asal Terawang

Advertisement
Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL – Sedikitnya 1.341 petugas diterjunkan untuk pendataan awal Registrasi Sosial Ekonomi (Regosek) 2022. Rencananya kegiatan ini berlangsung selama sebulan, mulai 15 Oktober hingga 14 November 2022.
Kepala BPS Gunungkidul, Rintang Awan Eltribakti mengatakan, persiapan untuk pendataan regosek 2022 sudah dilakukan. Selain merekrut pentugas pendataan, juga telah dilaksankaan pelatihan untuk pelaksanaan di lapangan. “Pelatihan dilaksanakan pada 26 September hingga 7 Oktober di Kota Jogja,” katanya kepada wartawan, Jumat (14/10/2022).
Dia menjelaskan, total ada 1.341 petugas yang diterjunkan untuk pendataan. Rencananya, pendataan awal Regsosek akan menyasar seluruh keluarga di Gunungkidul.
Prosesnya dilakukan secara door to door atau layaknya sensus penduduk. “Besok [Sabtu 15/10/2022] kita mulai dan pelaksanaannya berlangsung hingga 14 November 2022,” kata Eltri.
BACA JUGA: Warga Klegung Gunungkidul Berharap Jalan Rusak Bertahun-tahun Bisa Diperbaiki
Menurut dia, kegiatan ini merupakan porgam nasional. Pelaksanannya dilakukan secara serentak dilakukan seluruh BPS di setiap provinsi di Indonesia.
“Mudah-mudahan pendataan di Gunungkidul berjalan dengan lancar dan bisa selesai tepat waktu sesuai dengan jadwal yang telah disusun,” katanya.
Eltri menjelaskan, regsosek akan menjadi cikal bakal basis data perlindungan sosial. Data ini juga jadi dasar pengambilan kebijakan.
Tujuan utama untuk menangkap dinamika perubahan kesejahteraan masyarakat. Selain itu, juga dijadikan dasar program pemberdayaan ekonomi pemerintah kepada masyarakat. “Pasti kami akan ikut berpartisipasi dalam menyukseskan program ini,” katanya.
Lurah Pacarejo, Semanu, Suhadi mengatakan, ada sekitar 30 petugas yang diterjunkan untuk pendataan awal Regosek di Kalurahan Pacarejo. Meski demikian, pihaknya tidak ikut menangani karena pelaksanaan langsung ditangani oleh BPS.
Meski demikian, ia meminta kepada petugas pendataan tidak asal mendata. Terlebih lagi, sebelum pelaksanaan sudah ada pelatihan selama dua hari di Kota Jogja berkaitan dengan petunjuk teknis dan pedoman pelaksanaan di lapangan. “Makanya jangan hanya asal terawang dari jarak jauh. Tapi, harus mendatangi rumah ke rumah secara langsung,” katanya.
Menurut dia, pendataan langsung ke rumah secara langsung merupakan hal yang wajib. Hal ini untuk mendapatkan data yang riil sesuai dengan kondisi di lapangan sebenaranya. “Jadi tidak boleh asal,” katanya.
BACA JUGA: Kementerian BUMN Bersama Telkom Bagikan 1000 Paket Sembako Murah di Batulicin
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Imbas Transaksi Rp349 T, Mahfud: Banyak Pejabat Kemenkeu yang Dirotasi
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
Advertisement
Advertisement