Advertisement

Kasus Meninggal Akibat Gagal Ginjal Akut di DIY Bertambah Satu Anak

Anisatul Umah
Rabu, 19 Oktober 2022 - 17:17 WIB
Bhekti Suryani
Kasus Meninggal Akibat Gagal Ginjal Akut di DIY Bertambah Satu Anak Ilustrasi. - Freepik

Advertisement

Harianjogja.com, SLEMAN - Jumlah kasus meninggal akibat gangguan ginjal akut atau acute kidney injury (AKI) di DIY bertambah satu anak. Sehingga total ada enam anak yang meninggal di Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Dr. Sardjito.

Dari 13 kasus yang ditangani enam anak meninggal, tiga anak dinyatakan sembuh, dan empat anak masih menjalani rawat inap. Dengan rincian pasien rawat inap satu perawatan intensif dan tiga perawatan biasa. Dari 13 yang dirawat enam anak dari DIY dan tujuh anak dari luar DIY yakni Jawa Tengah dan Jawa Timur.

Spesialis Nefrologi Anak/Ginjal Anak, dr. Kristia Hermawan mengatakan tambahan satu pasien yang meninggal sudah mendapatkan prosedur cuci darah. Akan tetapi terjadi komplikasi di organ lainnya.

"Ada komplikasi di organ lain, nambah satu jumlah pasien yang meninggal. Kasus meninggal Temanggung, Wonogiri, Slawi, Sleman, Piyungan, dan Sedayu. Dari Jogja, Sleman 10 tahun 1 bulan, dari Bantul 11 bulan, dan 7 bulan [Sedayu]," ucapnya dalam konferensi pers, Rabu (19/10/2022).

Menurutnya pasien-pasien yang datang sudah dalam kondisi gagal ginjal derajat berat. Kemudian yang meninggal usianya kebanyakan di bawah lima tahun. Akan tetapi detail faktor risiko yang menyebabkan pasien meninggal sampai saat ini belum bisa disimpulkan.

"Jumlah kasus terbatas belum bisa simpulkan. [pasien yang datang] ada yang rujukan, ada yang datang langsung tapi lebih banyak rujukan," jelasnya.

BACA JUGA: Hendra Kurniawan Lihat Jenazah Brigadir J

Advertisement

Lebih lanjut dia mengatakan dua kasus meninggal di DIY yang usianya di bawah satu tahun saat pasien masuk RSUP Dr. Sardjito selain gagal ginjal juga disertai dengan masalah napas dan hati. Untuk pasien yang usia 7 bulan dia belum mengkonsumsi apapun, hanya ASI dan MPASI yang dibuat sendiri oleh orang tuanya.

"Usia tujuh bulan baru dapat ASI dan MPASI pun tidak yang kemasan, jadi dibuat orang tuanya. Usia 11 bulan datang dengan keadaan keterlibatan paru-paru dan liver," ucapnya


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Menteri Imigrasi & Pemasyarakatan Sebut Rehabilitasi Narkoba untuk Kurangi Kelebihan Kapasitas Lapas

News
| Rabu, 30 Oktober 2024, 07:37 WIB

Advertisement

alt

Rekomendasi Makanan Ramah Vegan

Wisata
| Minggu, 27 Oktober 2024, 08:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement