GAGAL GINJAL AKUT: Dinyatakan Tak Aman, 3 Obat Ini Ternyata Laris di Pasaran
Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA — Asosiasi Pemilik Apotik DIY menyatakan tiga obat yang masuk dalam daftar tidak aman oleh BPOM merupakan jenis yang paling laris di pasaran karena murah. Obat tersebut kini telah di-recall dan diambil oleh distributor.
Ketiga obat yang dinyatakan tidak aman oleh BPOM karena mengandung etilen glikol dan dietilen glikol adalah Unibebi Cough Syrup, Unibebi Demam Drop dan Unibebi Demam Syrup yang diproduksi oleh Universal Pharmaceutical Industries.
Advertisement
Ketua Asosiasi Apotik DIY, Tunggul Wardani menjelaskan ketiga obat itu termasuk laris di pasaran karena harganya tergolong murah dengan kisaran Rp7.000. Sejak ada edaran dari BPOM, pihak distributor telah mengirimkan surat ke pelanggan seluruh apotek di DIY untuk melakukan recall terhadap ketiga jenis obat sirop tersebut.
"Obat ini termasuk laris di pasaran, sering juga dipakai bidan dalam memberikan pelayanan. Di tempat [apotik] kami sehari bisa [laku] 50 botol," katanya Senin (24/10/2022).
BACA JUGA: Gelar Apel di Alun-Alun Jogja, Gus Yaqut Ingatkan Banser Harus Patuhi Kiai
Dia mengatakan penarikan produk dilakukan distributor dengan mengirimkan surat tersebut tidak merugikan karena apotik mendapatkan kembalian uang. Adanya update pengumuman 133 produk obat aman yang dirilis BPOM cukup membuat pihak apotik kian jelas obat mana saja yang tidak aman dan diketahui masih ada tiga jenis.
Melalui pengumuman yang jelas, Tunggul Wardani berharap tidak ada razia dari aparat keamanan, meski sampai saat ini belum ada razia dari pihak berwenang di DIY.
"Sehingga kami tahu obat apa saja yang boleh dijual dan tidak boleh dijual. Tentu kami menyambut baik adanya pengumuman dari BPOM," ujarnya.
Ketua Pengurus Ikatan Apoteker Indonesia (IAI) Cabang Sleman, Deddy Setyono mengatakan ketiga obat yang dinyatakan tidak aman oleh BPOM tersebut tergolong obat lama dan memang banyak penggunanya. Selama penggunaan tersebut berdasarkan catatannya belum pernah ada masalah dari konsumen.
Pihak apotek telah mengarantina ketiga produk tersebut sembari menunggu distributor mengambil. Beberapa apotek menghubungi langsung ke distributor agar segera ditarik dari peredaran dan beberapa distributor sudah mulai menarik dari apotek.
"Kalau jumlah yang di-recall itu kami tidak ada datanya, tetapi pasti banyak, karena ketiga obat ini termasuk laris selama ini. Kami perkirakan hampir semua apotek menjual obat ini karena memang selama ini banyak dicari," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Advertisement
Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism
Advertisement
Berita Populer
- Mendorong Pilkada yang Inklusif dan Ramah Difabel
- Terbukti Langgar Netralitas, Seorang ASN di Bantul Dilaporkan ke BKN
- KPU Sleman Targetkan Distribusi Logistik Pilkada Selesai dalam 2 Hari
- 20 Bidang Tanah Wakaf dan Masjid Kulonprogo Terdampak Tol Jogja-YIA
- Jelang Pilkada 2024, Dinas Kominfo Gunungkidul Tambah Bandwidth Internet di 144 Kalurahan
Advertisement
Advertisement