Advertisement

Ingin Berangkat Haji di Usia Muda, Agar Bisa Optimal Menjalalankan Ibadah, Daftarkan Haji Selagi Muda

Media Digital
Selasa, 25 Oktober 2022 - 09:22 WIB
Budi Cahyana
Ingin Berangkat Haji di Usia Muda, Agar Bisa Optimal Menjalalankan Ibadah, Daftarkan Haji Selagi Muda Ilustrasi haji muda - Istimewa

Advertisement

JOGJA—Ibadah haji adalah ibadah fisik. Dibutukan stamina dan tenaga yang prima agar semua ibadah wajib dan sunah berjalan lancar. Maka dari itu, menjalankan ibadah haji tak harus menunggu usia tua. Menjalankan Rukun Islam kelima sangat dianjurkan pada usia muda sehingga semua proses ibadah bisa dikerjakan dengan baik.

Tak heran jika saat ini banyak anak-anak muda yang sudah mendaftar ibadah haji. Terlebih lagi masa tunggu keberangkatan sangat lama, bahkan ada yang 30 tahun lebih.

Advertisement

Mendaftar haji pada usia muda menjadi pilihan sehingga pada saat berangkat masih memiliki kemampuan fisik yang memadai. Seperti salah satu calon jemaah haji asal Sleman, Zulfi Fathiya Salsabila. Dia mengaku sudah didaftarkan sebagai calon haji sejak masih duduk di bangku SMA pada 2016 atau saat berusia 16 tahun. Diperkirakan dia akan berangkat ketika berusia 35 tahun.

“Sekarang usia saya 23 tahun, jadi sekitar 12 tahun lagi kemungkinan baru berangkat,” ujar mahasiswa Pascasarjana UGM ini.

Menurut Salsa, dua adiknya juga sudah didaftarkan haji. Itu tidak lepas dari tradisi kedua orang tuanya yang juga berangkat haji pada usia muda yakni sekitar 35 tahun.

“Adik saya yang sekarang umur 20 tahun juga sudah didaftarkan bersamaan dengan saya. Sedangkan adik saya yang terakhir yang sekarang umur 14 tahun baru didaftarkan pada 2021 kemarin karena harus menunggu usia 12 tahun dulu,” kata Salsa.

Dia mengaku pada awalnya ditanya orang tuanya apakah mau didaftarkan haji? Karena terinspirasi dari kedua orang tuanya, Salsa dan adiknya langsung menyetujuinya. “Kebetulan orang tua saya keduanya berangkat haji di usia muda. Sehingga memiliki kesadaran mendaftarkan anak-anaknya sejak dini sebagai peserta haji. Saya memang ingin berhaji di usia muda seperti orang tua saya,” kata dia.

Alasannya, jika masih muda maka fisiknya kuat. Terlebih lagi jika berdasarkan pengalaman bahwa ibadah haji itu akan banyak aktivitas yang membutuhkan tenaga seperti harus berjalan jauh seperti saat lempar jumrah,

thowaf, dan lainnya. Sehingga usia yang relatif muda adalah waktu yang tepat untuk berangkat haji.

“Selagi kita memiliki kemampuan mengapa harus ditunda,” ungkap Salsa.

Dia mengakui bahwa fenomena jemaah calon haji di Indonesia rata-rata sudah berusia tua atau jelang tua yakni 50 tahun ke atas. Dia berpikir bahwa akan banyak anak muda yang dibutuhkan sekadar untuk membantu jemaah haji lain khususnya yang sudah tua.

“Kalau ada yang muda tentu saja bisa membantu mereka yang sudah usia tua. Misalnya membantu mendorong kalau pakai kursi roda, tanpa harus sewa. Kami inginnya ketika berhaji di usia muda juga bisa membantu yang sepuh-sepuh, ini juga menjadi motivasi saya. Kalau usia sudah sama-sama sepuh kan sulit untuk bisa saling membantu,” ungkap Salsa.

Dia menilai kesadaran berhaji di usia muda mulai meningkat. Ini disebabkan karena daftar tunggu lama hingga berpuluh-puluh tahun. Meski pun mendaftar di usia SMP, tetapi nanti berangkat sudah dewasa atau sudah berkeluarga. “Kebetulan dulu saya mendaftar masih pakai tabungan orangtua, mungkin ke depan akan kami ganti insyaallah kalau saya ada rezeki,” ujar Salsa.

Adik Salsa, Manan, 14 tahun, mengaku ingin berhaji saat usianya sembilan tahun. Bahkan, sejak saat itu dia sudah menabung jika ada sisa uang saku. Selanjutnya, setelah usianya 12 tahun oleh orang tuanya langsung didaftarkan. Dia ingin seperti orang tuanya yang berangkat haji pada usia relatif muda. Dengan begitu, dia masih memiliki fisik yang baik dan bisa membantu jemaah yang lain. Sementara itu, dokter pendamping haji Agus Widyatmoko mengatakan dalam pelaksanaan ibadah haji, ada peraturan yang disebut istitaah kesehatan. Artinya seseorang yang akan berangkat ibadah haji selain harus mampu secara finansial dan memiliki ilmu untuk melaksanakan ibadah haji, namun juga harus sehat secara fisik dan mental.

Ia menjelaskan alasan kemampuan kesehatan menjadi syarat utama dalam ibadah. Karena setiap tahapan pelaksanaan ibadah haji sangat berkaitan fisik seseorang.

"Ketika mau sai, lempar jumrah, itu semua membutuhkan aktivitas fisik, oleh karena itu pemerintah ada namanya istilah kesehatan. Seseorang boleh berangkat kalau dinyatakan mampu secara kesehatan," kata dokter spesialis penyakit dalam ini.

Berangkat ibadah haji di usia muda memang secara fisik lebih kuat dibandingkan usia yang sudah tua. Sehingga pemerintah menganjurkan kepada masyarakat jika sudah memiliki kemampuan secara finansial, ilmu dan kesehatan maka disarankan mendaftar haji di usia relatif muda. Akan tetapi Agus menilai dari sisi kesehatan sejak awal sudah ada prosedur yang mengatur lewat pemeriksaan. (ADV)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Pilihan

Advertisement

alt

AS Disebut-sebut Bakal Memberikan Paket Senjata ke Israel Senilai Rp16 Triliun

News
| Sabtu, 20 April 2024, 17:37 WIB

Advertisement

alt

Rekomendasi Menyantap Lezatnya Sup Kacang Merah di Jogja

Wisata
| Sabtu, 20 April 2024, 07:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement