Belasan Ribu Warga Gunungkidul Dapatkan STB Gratis
Advertisement
Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL – Sedikitnya 17.774 keluarga di Gunungkidul mendapatkan bantuan Set Top Box (STB) untuk menerima siaran TV digital. Hingga sekarang penyaluran sudah dilakuan untuk 10.700 keluarga penerima manfaat.
Kepala Bidang Informasi dan Komuikasi Publik, Dinas Komunikasi dan Informatika Gunungkidul, Asar Jajang Riyanti mengatakan, sudah ada data penerima bantuan STB secara gratis.
Advertisement
Adapun sekarang dalam proses pemasangan oleh rekanan yang telah ditunjuk. “Informasinya siaran analog selesai pada November, makanya pemasangan STB terus dilakukan,” kata Asar, Selasa (25/10/2022).
Menurut dia, ada 17.774 keluarga yang mendapatkan bantuan STB. Meski demikian, belum semuaya terpasang karena baru menyasar sebanyak 10.700 keluarga. “Capaian sudah lebih dari 60 persen dari target yang terpasang,” katanya.
BACA JUGA: Rentang Waktu 4 Bulan, Bupati Gunungkidul Pecat 4 PNS
Meski demikian, Asar mengakui proses pemasangan ada kendala. Pasalnya, ada sekitar 200 keluarga penerima bantuan belum bisa menangkap siaran digital. “Sistemnya masih ditolak. Untuk prosesnya kami serahkan ke vendor, karena kami hanya mengawasi pelaksanaan di lapangan,” katanya.
Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Gunungkidul, Wahyu Nugroho berharap bantuan pemasangan STB ke rumah-rumah warga bisa berjalan lancar sehingga selesai tepat waktu. “Ini masih proses, mudah-mudahan tidak ada kendala dalam pemasangannya,” kata Wahyu.
Meski masih dalam proses, dia menggarisbawahi tidak semua warga Gunungkidul menerima bantuan. Pasalnya, ada persyaratan calon penerima sesuai dengan ketentuan dari Pemerintah Pusat.
Wahyu mencontohkan, calon penerima merupakan keluarga kurang mampu yang masuk dalam Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS). Selain itu, harus memiliki televisi serta mampu menangkap siaran digital.
“Jadi tidak semua dapat karena sebelum penyaluran, kami juga sudah mendata calon penerima yang diajukan ke Pemerintah Pusat,” katanya.
Salah seorang warga Putat di Kapanewon Patuk, Gunawan mengatakan, selama ini menggunakan parabola untuk menangkap siaran TV. Pasalnya, penggunaan antena biasa tidak bisa karena rumahnya dengan stasiun pemancar di Kalurahan Ngoro-oro terhalang perbukitan.
“Jadi kalau hanya dengan antena biasa hanya bisa menangkap dua siaran TV dan gambarnya juga tidak jernih. Makanya saya nontonya pakai parabola,” katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Polisi Tembak Polisi hingga Tewas di Solok, Polda Sumbar Dalami Motifnya
Advertisement
Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism
Advertisement
Berita Populer
- Beranda Migran Nilai Pemindahan Penahanan Mary Jane ke Filipina Langkah Maju untuk Keadilan
- Kampanye Akbar di Pilkada Sleman, Paslon Boleh Berikan Hadiah Barang Maksimal Senilai Rp1 Juta
- Kunjungan Presiden Prabowo Subianto ke Inggris Diharap Jadi Pembuka Pengembalian Aset HB II
- Tabrak Pengendara setelah Terabas Lampu Merah, Pemotor Alami Luka Berat
- Pemkab Siapkan Rp52,7 Miliar untuk Makan Bergizi Gratis, Defisit APBD Bantul Kian Dalam
Advertisement
Advertisement