Advertisement
Pakar Manajemen Bencana: Banyak Tempat Wisata di DIY Berada di Kawasan Berbahaya

Advertisement
Harianjogja.com, BANTUL — Koordinator Program Studi Magister Manajemen Bencana UPN Veteran, Eko Teguh Paripurno menyebut banyak objek wisata di DIY berada di kawasan rawan bencana. Parahnya, tempat-tempat tersebut justru minim penanganan ketika sewaktu-waktu terjadi bencana baik tanah longsor, luapan air sungai, erupsi Gunung Merapi, maupun saat terjadi gelombang tinggi air laut.
Di Bantul, Eko menyebutkan sejumlah objek wisata yang rawan becana longsor ada di kawasan Mangunan, Kapanewon Dlingo dan sekitarnya karena berada di kawasan tebing yang membahayakan. Kemudian juga kawasan bukit bintang atau perbatasan Bantul dan Gunungkidul yang berlokasi di Kapanewon Piyungan.
Advertisement
Di Sleman ada di kawasan lereng merapi, dan wisata di sempadan sungai di Sleman, Bantul, Kota dan Gunungkidul. “Hampir sebagian tempat wisata melanggar tata ruang,” kata Eko, saat dihubungi Selasa (1/11/2022).
BACA JUGA: Satker PJN: Banyak Titik Titik Rawan Longsor di Jalur Patuk-Piyungan Belum Bertalut
Menurutnya pengelola wisata juga tidak memiliki pengetahuan dan penanganan keselamatan bagi pengunjung ketika terjadi bencana. Kondisi itu diperparah dengan sikap pemerintah daerah cenderung permisif terhadap kondisi objek wisata yang rawan bencana tersebut.
Sejumlah pembiaran yang terjadi misalnya pembiaran tempat usaha yang tanpa izin, tidak ada semacam punishment ketika investor atau pengelola mengelola wisata, dan selanjutnya tidak memiliki rencana bagaimana penanganan ketika terjadi bencana.
Itulah sebabnya, dia menilai keamanan bagi pengunjung terabaikan. “Bagi pemilik wisata keamanan pengunjung bukan perioritas, bisa dicek ada tidak peralatan ketika terjadi bencana?” ucapnya.
Dengan demikian Eko menilai kesiapsiagaan bencana di sektor wisata masih lemah.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Advertisement

Pemkab Boyolali Bangun Pedestrian Mirip Kawasan Malioboro Jogja
Advertisement
Berita Populer
- Nelayan Kulonprogo Jarang Melaut karena Angin dan Ombak Tinggi
- Kuota Sampah Kota Jogja di TPA Piyungan Tersisa 2.400 Ton
- Sampah dari Jogja Dibuang ke TPST Piyungan, Sultan: Sampai Akhir 2025
- Pemkot Jogja Tingkatkan Kesehatan Masyarakat melalui Perbaikan RTLH
- Catat Rangkaian Kegiatan Menarik Selama HUT ke-74 Pemkab Kulonprogo
Advertisement
Advertisement