Advertisement

Promo November

Pakar Manajemen Bencana: Banyak Tempat Wisata di DIY Berada di Kawasan Berbahaya

Ujang Hasanudin
Selasa, 01 November 2022 - 20:07 WIB
Arief Junianto
Pakar Manajemen Bencana: Banyak Tempat Wisata di DIY Berada di Kawasan Berbahaya Ilustrasi Wisatawan berswafoto di Bukit Mojo, Gumelem, Mangunan, Bantul. - Istimewa

Advertisement

Harianjogja.com, BANTUL — Koordinator Program Studi Magister Manajemen Bencana UPN Veteran, Eko Teguh Paripurno menyebut banyak objek wisata di DIY berada di kawasan rawan bencana. Parahnya, tempat-tempat tersebut justru minim penanganan ketika sewaktu-waktu terjadi bencana baik tanah longsor, luapan air sungai, erupsi Gunung Merapi, maupun saat terjadi gelombang tinggi air laut.

Di Bantul, Eko menyebutkan sejumlah objek wisata yang rawan becana longsor ada di kawasan Mangunan, Kapanewon Dlingo dan sekitarnya karena berada di kawasan tebing yang membahayakan. Kemudian juga kawasan bukit bintang atau perbatasan Bantul dan Gunungkidul yang berlokasi di Kapanewon Piyungan.

Advertisement

Di Sleman ada di kawasan lereng merapi, dan wisata di sempadan sungai di Sleman, Bantul, Kota dan Gunungkidul. “Hampir sebagian tempat wisata melanggar tata ruang,” kata Eko, saat dihubungi Selasa (1/11/2022).

BACA JUGA: Satker PJN: Banyak Titik Titik Rawan Longsor di Jalur Patuk-Piyungan Belum Bertalut

Menurutnya pengelola wisata juga tidak memiliki pengetahuan dan penanganan keselamatan bagi pengunjung ketika terjadi bencana. Kondisi itu diperparah dengan sikap pemerintah daerah cenderung permisif terhadap kondisi objek wisata yang rawan bencana tersebut. 

Sejumlah pembiaran yang terjadi misalnya pembiaran tempat usaha yang tanpa izin, tidak ada semacam punishment ketika investor atau pengelola mengelola wisata, dan selanjutnya tidak memiliki rencana bagaimana penanganan ketika terjadi bencana.

Itulah sebabnya, dia menilai keamanan bagi pengunjung terabaikan. “Bagi pemilik wisata keamanan pengunjung bukan perioritas, bisa dicek ada tidak peralatan ketika terjadi bencana?” ucapnya.

Dengan demikian Eko menilai kesiapsiagaan bencana di sektor wisata masih lemah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Otak Kasus Tindak Pidana Perdagangan Orang Bakal Diringkus Polri

News
| Sabtu, 23 November 2024, 02:07 WIB

Advertisement

alt

Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism

Wisata
| Selasa, 19 November 2024, 08:27 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement