Advertisement
Kapanewon Sehat Jadikan Masyarakat Sleman Lebih Peduli dan Tertolong

Advertisement
SLEMAN—Dinas Kesehatan (Dinkes) Sleman bersama tim pembina kabupaten sehat melakukan penilaian kapanewon sehat di lima lokasi kapanewon. Kapanewon Seyegan menjadi lokasi keempat. Penilaian dilakukan Kamis (10/11/2022) di Kantor Kapanewon Seyegan.
Kepala Dinkes Sleman Cahya Purnama mengatakan melalui kapanewon sehat kolaborasi di dalam mendukung sektor kesehatan menjadi semakin maksimal. Kapanewon menjadi ranah yang lebih dekat dengan masyarakat.
"Kolaborasi antara pemerintah, swasta, dan masyarakat menjadi lebih peduli dan tertolong," ucapnya Kamis (10/11/2022).
Dia menjelaskan penilaian kapanewon sehat mulanya dilakukan ke semua kapanewon yang berjumlah 17. Dari 17 kapanewon terpilih lima, di antaranya Kapanewon Gamping, Mlati, Prambanan, Seyegan, dan Sleman.
Ada sepuluh tatanan yang menjadi penilaian di antaranya tatanan masyarakat sehat mandiri, tatanan pemukiman, tatanan pasar rakyat sehat, tatanan sekolah/madrasah sehat, tatanan rumah ibadah.
Lalu tatanan pariwisata sehat, tatanan transportasi dan tertib lalu lintas jalan, tatanan perkantoran dan perindustrian, tatanan perlindungan sosial, dan terakhir tatanan pencegahan serta penanganan bencana.
"Dari sepuluh tatanan ini Seyegan mengambil tujuh tatanan. Kami tadi setelah melakukan pendalaman [Seyegan] bisa menaikkan lagi adi 8-9 tatanan. Kami beri waktu dua minggu ini untuk siapkan unggulan-unggulan di tatanan yang belum diusulkan. Ini akan menambah nilai nantinya," paparnya.
Terkait tatanan yang dinilaikan, kapanewon lain ada yang menilaikan untuk sepuluh tatanan seperti Prambanan dan Gamping, meski awalnya mereka mengusulkan di bawah sepuluh tatanan.
"Setelah ini akan dilanjutkan penilaian dari kabupaten tim verifikasi kapanewon sehat. Lalu yang nasional akan verifikasi 2023. Kami harap bisa sustain ke depan sehingga kapanewon ini bisa kembangkan sepuluh tatanan," harapnya.
Panewu Seyegan, Yakti Yudanto mengatakan dari sepuluh tatanan yang dipersayaratkan Seyegan mengambil tujuh. Jika secara kajian memenuhi maka tidak menutup kemungkinan untuk menambah tatanan.
"Harapan kami kalau ini sudah menjadi tatanan, akan menjadi pedoman warga masyarakat untuk menjadi pengingat gerakan masyarakat untuk menjaga kesehatan," ucapnya. (ADV)
Advertisement
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

DPR RI Desak Mendagri Tito Hentikan Efisiensi Dana Transfer ke Daerah
Advertisement

Pemkab Boyolali Bangun Pedestrian Mirip Kawasan Malioboro Jogja
Advertisement
Berita Populer
- Pasien Stroke di Sleman Capai Lebih dari 5.000 Orang
- Top Ten News Harianjogja.com, Senin 15 September 2025, Ribuan Pesilat Bertemu di Jogja, Hasil Man City vs Man United, Mafia Tanah Kas Desa
- Dispar Bantul Pindahkan TPR Wisata Pantai dengan Tenda Darurat
- Polsek Mergangsan Jogja Amankan ODGJ yang Lempar Botol ke Tukang Parkir
- Bupati Sleman Tugaskan OPD Dampingi Kalurahan Kelola Tanah Kas Desa
Advertisement
Advertisement