Advertisement
Ada 30 Pusat IKM Baru di Jogja, Tersebar di Kecamatan
Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA--Pemerintah Kota (Pemkot) Jogja melalui Dinas Perindustrian Koperasi dan UKM setempat menuntaskan peluncuran 30 sentra Industri Kecil Menengah (IKM) di kota tersebut dan mendorong para pelaku usaha meningkatkan kualitas produk sehingga bisa menembus pasar ekspor.
“Peluncuran sentra IKM dilakukan secara bertahap dan seluruhnya sudah selesai akhir pekan lalu. Tentu, harapan kami adalah pelaku IKM bisa terus berkreasi, berinovasi dan meningkatkan daya saing produk,” kata Kepala Dinas Perindustrian Koperasi dan UKM Kota Yogyakarta Tri Karyadi Riyanto di Jogja, Sabtu (12/11/2022).
Dengan inovasi dan kualitas produk yang semakin baik, lanjutnya, produk dari pelaku IKM di Kota Yogyakarta dapat dipasarkan secara nasional, bahkan bisa menembus pasar internasional.
Peluncuran sentra IKM di Kota Yogyakarta diawali dari Kecamatan Umbulharjo pada pekan pertama September. Kecamatan tersebut memiliki empat sentra yaitu sentra aluminium, abon nabati, tempe, dan jumputan.
Sedangkan peluncuran terakhir digelar di Plaza Ngasem pada akhir pekan lalu untuk meluncurkan sentra IKM dari tiga kecamatan yaitu Kraton, Mergangsan, dan Danurejan dengan sentra yang dimiliki adalah gudeg, kaos lukis, kulit, kacang bawang, dan sentra ecoprint atau shibori
Sementara itu sejumlah sentra lain yang tersebar di berbagai kecamatan di Kota Yogyakarta, diantaranya sentra perak, jamu, konveksi, kulit, tahu, jajanan pasar, bakpia, rajut, dan batik.
BACA JUGA: Gedung Sekolah Ambruk yang Tewaskan Siswa di Gunungkidul Dibangun Tak Sesuai Prosedur
Advertisement
Pemkot Yogyakarta melalui Keputusan Wali Kota Yogyakarta Nomor 344 Tahun 2021 menetapkan 30 sentra IKM di kota tersebut.
Pembentukan sentra diyakini akan memudahkan pemerintah daerah dalam melakukan pembinaan kepada pelaku IKM, termasuk peningkatan kelembagaan dan kepengurusan, membantu pelaku industri untuk memenuhi legalitas usaha serta membantu pemasaran, permodalan, dan inovasi.
Sentra IKM bisa dibentuk jika ada minimal lima pelaku usaha sejenis yang bergabung atau membentuk kelompok.
“Pemkot Yogyakarta juga akan memiliki Pusat Desain Industri Nasional (PDIN) yang diharapkan dapat semakin membantu para pelaku IKM untuk mengembangkan usaha sehingga menguatkan perekonomian masyarakat,” katanya.
Pemkot Yogyakarta juga menyiapkan dasar hukum sebagai acuan pengembangan industri yaitu menyusun Raperda Rencana Pembangunan Industri Kota (RPIK) yang diharapkan dapat dibahas mulai tahun depan.
Sementara itu Sekretaris Daerah Kota Yogyakarta Aman Yuriadijaya mengatakan setiap wilayah memiliki potensi yang bisa dikembangkan untuk mendukung perekonomian dari sektor IKM.
“Keberadaan industri kecil ini juga mendukung sektor pariwisata sehingga bisa mendukung pertumbuhan ekonomi,” katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Antara
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Menteri Imigrasi & Pemasyarakatan Sebut Rehabilitasi Narkoba untuk Kurangi Kelebihan Kapasitas Lapas
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Peringati Sumpah Pemuda, Karang Taruna Rejowinangun Gelar Rejowinangun Fest 2024
- Ruang Melamun Bisa Jadi Rekomendasi Toko Buku Lawas di Jogja
- BKAD Kulonprogo Terbitkan SPPT, Nilai Pajak Bandara YIA Tahun 2024 Rp16,38 Miliar
- Grand Zuri Malioboro Corporate Gathering Nobar Home Sweet Loan
- Pilkada 2024: Politik Uang Tak Pengaruhi Preferensi Pemilih di Kota Jogja
Advertisement
Advertisement