Untuk Pemulihan Ekonomi, 20 UMKM di Jogja Dapat Bantuan
Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Sebanyak 20 pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) di Kota Jogja menerima bantuan peralatan dan bahan baku serta pendampingan dari Uni Eropa. Bantuan tersebut untuk mendorong pemulihan ekonomi UMKM.
Uni Eropa memberikan bantuan dukungan pendanaan melalui proyek Active Citizens Building Solidarity and Resilience in Response to Covid-19 (Action) atau Warga Aktif Membangun Solidaritas dan Ketahanan dalam Merespon Covid-19 melalui Perkumpulan untuk Peningkatan Usaha Kecil (PUPUK). Total ada 100 UMKM penerima bantuan yang tersebar di lima kota yaitu di Kota Jakarta Timur, Kabupaten Bogor, Kota Jogja, Kota Makassar, dan Kabupaten Lombok Timur.
Advertisement
Asisten Perekonomian dan Pembangunan Pemkot Jogja, Kadri Renggono, mengatakan kondisi pandemi Covid-19 juga berdampak pada pelaku UMKM di Jogja seperti penurunan omzet. Untuk itu Pemkot Jogja mengapresiasi Uni Eropa dan PUPUK atas bantuan yang telah diberikan dalam program Action. Pihaknya berharap sinergitas program dan kegiatan dapat terus berjalan.
“Tujuannya bantuan ini untuk meningkatkan kemampuan kerja komunitas marginal serta peningkatan akses pendapatan yang lebih baik. Ini sejalan dengan upaya Pemerintah Kota Jogja dalam menurunkan angka kemiskinan di Kota Jogja,” kata Kadri dalam keterangan tertulis yang diterima Harian Jogja, Sabtu (4/6/2022).
Pemkot Jogja juga memberikan dukungan bagi UMKM di antaranya pemberdayaan UMKM, pelatihan, pendampingan, fasilitasi kemitraan, pembiayaan, maupun promosi dan pemasaran. Selain itu fasilitasi pemasaran digital melalui menu Nglarisi dan Dodolan di aplikasi Jogja Smart Service.
Kepala Dinas Perindustrian Koperasi dan UKM Kota Jogja, Tri Karyadi Riyanto Raharjo, mengatakan, 20 UMKM di Kota Jogja yang menerima bantuan itu terbagi menjadi tiga klaster yaitu kerajinan, fashion, dan kuliner. Pelaku UMKM itu tersebar di Kemantren Kotagede, Wirobrajan dan Jetis. Dasar pemilihan pelaku UMKM yang menerima bantuan itu adalah kolaborasi antara konsorsium pelaksana proyek Action dengan forum komunikasi UMKM.
Sementara itu, Direktur Eksekutif ad interim Hivos, Michel Farkas, mengatakan, upaya yang dilaksanakan adalah contoh dari pendekatan inisiatif multi-aktor yang dilakukan oleh Hivos bersama-sama dengan konsorsium proyek Action melalui upaya menjalin kolaborasi antara pelaku usaha, masyarakat dan pemerintah daerah.
“Saya berharap upaya yang dilakukan PUPUK dapat membantu para pelaku usaha dan masyarakat yang didampingi ke arah peningkatan ekonomi pasca pandemi yang berkelanjutan,” katanya.
Menurut Ketua Dewan Pengurus PUPUK Indonesia, Rieta R Dewi, bantuan material itu diharapkan dapat menstimulasi serta meningkatkan produksi dan penjualan serta pendapatan UMKM. Termasuk memberdayakan para pelaku UMKM dalam mengimplementasikan rencana bisnis mereka untuk mempertahankan usaha dan meningkatkan ketahanan keluarga serta komunitas lokal untuk pulih akibat pandemi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Anies Baswedan Diprediksi Mampu Dongkrak Elektabilitas Pramono Anung-Rano Karno
Advertisement
Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism
Advertisement
Berita Populer
- Jadwal SIM Keliling Ditlantas Polda DIY, Kamis 21 November 2024: Di Kantor Kelurahan Condongcatur
- Dukung Ketahanan Pangan, Polda DIY Produktifkan Lahan Kadar Keasaman Tinggi di Galur
- Jadwal dan Lokasi Keberangkatan Bus DAMRI di Jogja
- Jadwal SIM Keliling di Kulonprogo Kamis 21 November 2024
- Prakiraan Cuaca Hari Ini di Jogja dan Sekitarnya, BMKG: Masih Didera Hujan
Advertisement
Advertisement