Advertisement

Promo November

Kasus DBD Terus Naik, Sepanjang Tahun Ini 5 Warga Kulonprogo Meninggal Dunia

Ujang Hasanudin
Kamis, 17 November 2022 - 17:17 WIB
Arief Junianto
Kasus DBD Terus Naik, Sepanjang Tahun Ini 5 Warga Kulonprogo Meninggal Dunia Ilustrasi - Pixabay

Advertisement

Harianjogja.com, KULONPROGO — Dinas Kesehatan (Dinkes) Kulonprogo mengimbau masyarakat untuk menjalani pola hidup bersih dan sehat (PHBS) dan melakukan pemberantasan sarang nyamuk (PSN) untuk meminimalkan penyebaran penyakit demam berdarah dengue (DBD).

Pasalnya, selama tahun ini sampai pertengahan November sudah ada 685 kasus DBD di Bumi Menoreh, dan lima orang di antaranya meninggal dunia.

Advertisement

Jumlah kasus DBD tersebut juga meningkat jika dibandingkan tiga tahun terakhir. Pada 2021 kasus yang disebabkan nyamuk Aedes aegypti ada 135 kasus, 2020 ada 348 kasus, dan 2019 ada 296 kasus.

“Angka kasus DBD tahun ini sampai November ada 685 kasus dengan lima kematian,” kata Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinkes Kulonprogo, Rina Nuryati, saat dihubungi Kamis (17/11/2022).

BACA JUGA: Tidak Kuat Menanjak, Truk Terperosok ke Halaman Masjid

Rina mengatakan kasus DBD tersebut tersebar di semua kapanewon dengan rincian Kapanewon Temon (27 kasus), Wates (101), Panjatan (86), Galur (93), Lendah (51), Sentolo (90), Pengasih (35), Kokap (38), Girimulyo (40), Nanggulan (63), Kalibawang (30), dan Samigaluh (31). Sementara yang meninggal dunia masing-masing satu orang di Wates, Panjatan, Galur, Pengasih, dan Samigaluh.

Menurutnya, kasus kematian tersebut sebagian karena telat dibawa ke rumah sakit untuk mendapatkan penanganan medis. Sehingga ketika sampai rumah sakit kondisi sudah kritis dan akhirnya tidak terselamatkan.

“Penyebab kematian karena terjadi dengue syok syndrome. Ada beberapa pasien yang telat dibawa ke rumah sakit, tetapi ada juga yang sudah memeriksakan diri ke fasilitas pelayanan kesehatan,” ujarnya.

Rina mengimbau masyarakat jika merasakan demam dua hari tidak membaik sebaiknya segera dibawa ke fasilitas layanan kesehatan (Fasyankes) dan mengikuti anjuran dokter.

Untuk mengantisipasi DBD ini pihaknyas sudah menyiapkan sebanyak 43 fasyankes, yang meliputi sembilan rumah sakit, 21 puskesmas, dan 13 klinik. “Perhatikan dengan baik gejala yang muncul, jangan sampai terlambat penanganan,” katanya.

Dia juga mengimbau masyarakat untuk tidak memberi kesempatan nyamuk bertelur dan menjadi jentik-jentik baik di dalam maupun luar rumah. “Lakukan PSN minimal seminggu satu kali,” ucapnya.

Selain itu, kata dia, penting juga menjaga daya tahan tubuh atau menjaga PHBS dengan minum dalam jumlah yang cukup, makan sayur dan buah setiap hari, dan berolahraga rutin setiap hari.

BACA JUGA: Tanah Wakaf Masih Jadi Problem di Kulonprogo, Peran BWI Dinanti

Kepala Dinkes Kulonprogo, Sri Budi Utami mengatakan tahun ini kasus DBD cukup tinggi karena siklus enam tahunan. Menurutnya kasus DBD tinggi selama enam tahunan seperti 2004, 2010, dan 2016 lalu. “Memang siklus enam tahunan ini naiknya cukup tajam jadi butuh perhatian,” katanya.

Tidak ada cara lain untuk meminimalisir kasus DBD kecuali dengan PHBS dan PSN yang perlu digencarkan lagi. Ia memahami dalam kondisi pandemi Covid-19 kemungkinan masyarakat lupa pada gerakan PSN dan gerakan masyarakat hidup sehat atau Germas, “Karena ada Covid-19 mungkin masyarakat lupa gerakan PSN, maka harus digalakkan lagi,” ucap Sri Budi. 

Jumlah kasus DBD Kulonprogo 2022

Januari    : 163 kasus

Februari   :  68 kasus

Maret      :   38 kasus

April        :   41 kasus

Mei          :   35 kasus

Juni         :    78 kasus

Juli          :    64 kasus

Agustus    :    54 kasus

September:    53 kasus

Oktober     :   64 kasus

November  :   27 kasus

Total         : 685 kasus

Jumlah Kasus DBD per Kapanewon

Temon       :    27 kasus

Wates        :  101 kasus

Panjatan    :    86 kasus

Galur        :    93 kasus

Lendah      :    51 kasus

Sentolo      :    90 kasus

Pengasih    :    35 kasus

Kokap        :    38 kasus

Girimulyo    :   40 kasus

Nanggulan   :   63 kasus

Kalibawang  :   30 kasus

Samigaluh   :   31 kasus

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Bawaslu Bakal Terapkan Teknologi Pengawasan Pemungutan Suara di Pilkada 2024

News
| Sabtu, 23 November 2024, 14:07 WIB

Advertisement

alt

Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism

Wisata
| Selasa, 19 November 2024, 08:27 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement