Advertisement
Patut Dicontoh, Bank Sampah di Kota Jogja Ini Sukses Gaet Banyak Nasabah

Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Forum Bank Sampah (FBS) Kemantren Umbulharjo, Kota Jogja, terus mendapatkan banyak nasabah berkat penanganan sampah organik. Keberhasilan itu diungkapkan dalam pembahasan rogram penangan sampah pada Senin (21/11/2022).
Peningkatan nasabah konsisten di seluruh kelurahan selama tiga bulan terakhir. Di Kelurahan Semaki pada September ada 190 nasabah, meningkat menjadi 215 pada Oktober, lalu pada November menjadi 230. Kelurahan dengan nasabah bank sampah terbanyak adalah Sorosutan, peningkatan cukup tinggi dari 695 pada September menjadi 936 nasabah pada November.
Advertisement
Mantri Pamong Praja Umbulharjo Rajwan Taufiq menjelaskan peningkatan tersebut lantaran mulai giatnya pengelola bank sampah untuk terus menambah nasabahnya. “Penggerak bank sampah di Umbulharjo menggunakan berbagai cara agar terus meningkat, dari mengajak tokoh-tokoh masyarakat hingga melakukan pelatihan edukasi,” katanya, Senin sore di Pendopo Kemantren Umbulharjo.
Rajwan menyebutkan ada enam cara yang digunakan bank sampah di Umbulharjo untuk menangani sampah organik. “Enam cara atau model itu dari ember tumpuk, biopori, losida, maggot, eco enzym, hingga MOL [mikro organisme lokal],” ucap dia.
Enam cara tersebut, menurut Rajwan, terbukti efektif menangani sampah organik. “Enam cara itu yang menentukan dari bank sampah sendiri disesuaikan dengan keinginan mereka, kami bebasakan” katanya.
Kerja sama penanganan sampah, lanjut Rajwan, juga terus dikembangkan oleh bank sampah di Umbulharjo. “Misalnya di Kelurahan Giwangan menjalin kemitraan dengan Rumah Zakat, lalu di Sorosutan itu ada nota kesepakatan dengan Penggerobak Sampah agar memastikan sampahnya terpilah,” jelasnya.
FBS tersebut juga dihadiri Ketua FBS Jogja Aman Yuriadijaya yang juga Sekda Kota Jogja. Aman mengapresiasi berbagai langkah yang sudah dilakukan Kemantren Umbulharjo dalam mengelola sampah. “Peningkatan nasabah ini penting karena jadi kunci pengorganisasian pengelolaan sampah, semakin banyak warga ikut semakin mudah mengaturnya,” katanya.
BACA JUGA: Menoreh & Gunungkidul Utara Jadi Kawasan Paling Rawan Longsor di DIY
Aman menjelaskan pemilihan sampah jadi kunci utama yang harus dibudayakan. “Tanpa ada pemilahan sampah susah mengelolanya, meskipun selepe ini malah yang jadi kunci,” jelasnya.
Pemilahan sampah harus dilakukan sejak di rumah tangga, jelas Aman, untuk memastikan pengelolaannya lebih mudah. “Kami juga sedang mendorong ini melalui Peraturan Wali Kota, targetnya nanti penggerobak juga ikut bertanggung jawab memastikan sampah yang dibawanya sudah terpilah,” ujarnya.
Penggerobak sampah, lanjut Aman, juga harus dirangkul untuk memastikan keberhasilan pengelola sampah. “Karena warga yang tidak tergabung ke ban sampah ini mengurus sampahnya dengan penggerobak, makanya mereka harus juga dilibatkan,” ujar dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

KAI Operasionalkan Kereta Bersubsidi Selama Libur Paskah, Berikut Daftarnya
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Jadwal dan Tarif Angkutan DAMRI, Sabtu 19 April 2025
- Pemadaman Listrik Hari Ini, Sabtu 19 April 2025: Kota Jogja Kena Giliran
- Jadwal dan Lokasi Layanan Perpanjangan SIM di Sleman, Sabtu 19 April 2025
- Jalur Trans Jogja Terbaru Hari Ini, Sabtu 19 April 2025
- Cek Lokasi Layanan Perpanjangan SIM di Gunungkidul, Sabtu 19 April 2025
Advertisement