Advertisement
Cerita Bergambar BPNB DIY Gunakan Augmented Reality untuk Tingkatkan Minat Anak

Advertisement
JOGJA — Balai Pelestarian Nilai Budaya (BPNB) DIY menerbitkan beragam buku cerita bergambar dengan menggunakan augmented reality atau realitas berimbuh. Melalui penggunaan teknologi digital tersebut, anak-anak dapat membaca buku dengan pengalaman realitas yang lebih nyata.
Terdapat empat buku cerita bergambar terbitan BPNB DIY yang menggunakan teknologi augmented reality. Penggunaan teknologi tersebut mulai dicoba sejak tahun ini. Tujuan program tersebut adalah lebih meningkatkan minat anak untuk mengetahui dan mempelajari cerita rakyat budaya Jawa.
Keempat judul buku tersebut yakni Pangeran Sambernyawa, Dewi Sri Tanjung, Rara Anteng dan Jaka Seger, serta Joko Linglung Mencari Jalan Pulang. Kuasa Pengguna Anggaran BPNB DIY Dra. Dwi Ratna Nurhajarini, M.Hum. menyebut bahwa penerbitan buku cerita bergambar sebagai cara pihaknya melestarikan nilai-nilai budaya yang ada.
“Cerita-cerita rakyat itu termasuk bagian dari Objek Pemajuan Kebudayaan. Cerita rakyat bersifat tak benda, sehingga harus terus dilestarikan dan disesuaikan dengan perkembangan teknologi yang ada,” jelasnya, Selasa (22/11/2022).
Ratna menjelaskan dalam penerbitan buku ini terlebih dahulu dilakukan riset yang komprehensif. “Agar cerita yang disampaikan dalam buku cerita gambar maupun augmented reality tidak salah, jadi risetnya cukup maksimal,” ujarnya.
BPNB DIY sudah rutin menerbitkan buku cerita bergambar sejak 2019. “Pada tahun-tahun sebelumnya kami membuat juga tapi belum dilengkapi augmented reality. Ini kami tingkatan inovasinya agar anak-anak semakin menggemari pelestarian budaya,” imbuhnya.
Pamong Budaya Ahli Madya, Ernawati Purwaningsih, S.Si., M.Sc., yang mengkoordinasi penerbitan tersebut menjelaskan bahwa selain cerita rakyat, tema yang diambil juga terkait tokoh sejarah. “Buku ini kami kirimkan ke berbagai perpustakaan, sekolah, dan tempat anak lainnya agar bisa dimanfaatkan dengan baik,” jelasnya, Selasa siang.
Selain bentuk fisik, jelas Erna, buku juga dapat dimiliki secara lunak dengan mengunduhnya di laman BPNB DIY. “Tujuannya agar literasi terkait kebudayaan juga tumbuh di kalangan anak-anak,” ujarnya.
BPNB DIY sendiri sejak 1 November 2022 telah melebur menjadi Balai Pelestari Kebudayaan (BPK) Wilayah X. Baik Ratna maupun Erna berharap program penerbitan buku cerita bergambar dapat terus dilakukan. “Karena ini program yang strategis dalam pelestarian budaya terutama yang sasarannya anak-anak,” kata Erna.
Advertisement
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Klarifikasi GoTo Terkait Mantan Petingginya Terseret Dugaan Korupsi Chromebook
Advertisement

Berwisata di Tengah Bediding Saat Udara Dingin, Ini Tips Agar Tetap Sehat
Advertisement
Berita Populer
- Jadwal, Tarif, dan Rute DAMRI ke Bandara YIA, Purworejo, Kebumen, dan Magelang
- Jadwal KA Bandara YIA Reguler dan Xpress Berangkat dari Stasiun Tugu Hari Ini (15/7/2025)
- Mutasi Pejabat Utama Polda DIY: dari Dirreskrimsus, Irwasda dan Kapolresta Jogja
- Siap-Siap! PLN Lakukan Pemadaman Listrik di Bantul dan Wates Kulonprogo Hari Ini (15/7/2025)
- Pagi Ini (15/7/2025) Cuaca di Jogja dan Sekitarnya Cerah Berawan
Advertisement
Advertisement