Advertisement

PDIN Jogja Digadang-gadang Jadi Wadah Pengembangan Industri

Yosef Leon
Jum'at, 23 Desember 2022 - 21:37 WIB
Budi Cahyana
PDIN Jogja Digadang-gadang Jadi Wadah Pengembangan Industri Sejumlah produk IKM yang mejeng dalam soft launching PDIN Jogja, Jumat (23/12/2022). - Harian Jogja/Yosef leon

Advertisement

Harianjogja.com, JOGJA—Pusat Desain Industri Nasional (PDIN) yang didirikan di bekas Terminal Terban, Jogja, digadang-gadang menjadi wadah bagi ekosistem pengembangan riset dan perancangan produk bagi pelaku industri kecil dan menengah di wilayah Jogja dan sekitarnya.

Manajemen dan sistem pemeliharaan operasionalnya tengah disusun untuk meningkatkan kapasitas sumber daya manusia pelaku usaha lebih berkembang dalam melihat pasar dan memajukan daya saing produk. 

Advertisement

Kepala Dinas Perindustrian Koperasi dan UKM Kota Jogja Tri Karyadi Riyanto mengatakan seluruh pemangku kepentingan ekonomi kreatif sudah sepakat untuk berkolaborasi dalam mengembangkan PDIN menjadi wadah peningkatan UKM di wilayah setempat. Tempat itu akan menjadi lokasi riset industri, riset pembangunan dan juga konsultasi bagi pelaku UKM. 

"Ada tiga komoditas utama yang akan kita jadikan fokus pengembangan di PDIN yakni kayu, logam, serta fesyen dan turunannya," kata Totok pada soft launching PDIN Jumat (23/12/2022). 

Menurutnya, selama ini nuansa kompetitif antarpelaku UKM belum terbentuk secara maksimal lantaran belum adanya wadah yang menyatukan. PDIN bisa digunakan pelaku UKM untuk memamerkan produk usahanya, sehingga nuansa kompetisi, berbagai pengalaman maupun segmen pasar lebih terpusat di tempat itu. 

"Jadi lebih kepada ekosistemnya. Ketika disini mereka bisa berbagi pengalaman dan skil atau pemasaran dan bisa estimasi ke depan mau bagaimana," ujarnya. 

PDIN nantinya hanya membuat produk prototipe hasil kerja sama dengan IKM atau elemen lain untuk kemudian diproses produksi massal di UPT Logam atau sentra IKM yang tersebar di Kota Jogja. Pihaknya akan menonjolkan sisi sebelum dan sesudah IKM berpartisipasi dalam wadah itu lewat gerai pameran yang juga disediakan di PDIN.

"Kami sudah ada semacam skema kerja sama dengan PT Krisbow yang bergerak pada alat mesin. Mereka lemah pada desain, dengan hadirnya ini IKM tentu valuenya bertambah, kemudian yang produksi nanti bisa kerja sama dengan perusahaan besar atau sentra IKM atau pula UPT Logam," katanya. 

Pihaknya menargetkan operasional penuh PDIN bisa dilakukan pada 7 Juni 2023 mendatang bertepatan dengan hari ulang tahun Pemkot Jogja yang ke-76. Saat ini proses pembangunan fisik masih di angka 98 persen. Serah terima proyek dari kontraktor akan dilaksanakan pada 28 Desember mendatang. Setelahnya akan disusun payung hukum serta penilaian yang melibatkan profesional dalam menentukan skema tarif. 

BACA JUGA: Jalan Menuju Kaliurang Kemungkinan Dibuat Satu Arah

Gedung PDIN dibangun dengan dana alokasi khusus senilai Rp34,5 miliar di lahan bekas Terminal Terban di Jalan C Simanjuntak yang terdiri dari 4 lantai. Pada lantai dasar digunakan untuk halaman parkir dan akses muatan barang, lantai satu sebagai ruang pameran, seminar, dan plaza, lantai dua ruang audio visual, diskusi terbuka, perpustakaan, ruang rapat, dan roof garden, lantai tiga kantor PDIN, kantor sewa, co-working space dan lantai empat untuk kantor mitra dan sirkulasi.

Kepala UPT Logam Kota Jogja Nafiul Minan menyebut, kehadiran PDIN diharapkan menjadi sistem pendukung bagi keberlanjutan UKM di wilayahnya. Secara umum ekosistem IKM dan produk ekonomi kreatif sudah terbentuk cukup matang di Kota Jogja, hanya tinggal manajemen pemeliharaannya saja yang perlu dimaksimalkan. "Sebagai pusat wadah bagi pelaku IKM kami tentu punya target bahwa PDIN bisa menjadi pelopor pengembangan kapasitasnya pekaku usaha tidak hanya Jogja tapi Indonesia," ucapnya.

Tenaga Ahli PDIN Satya Brahmantya menyampaikan pendirian PDIN sudah digagas sejak 2019 lalu dan bisa direalisasikan pada 2022 ini. Gagasan pendiriannya berangkat dari belum adanya wadah resmi yang mengkoordinasikan pelaku IKM untuk mempunyai wadah yang lengkap dalam menyambungkan antara kepentingan pemerintah, akademisi, maupun pelaku IKM. Padahal Jogja dikenal sebagai salah satu pelopor munculnya pelaku IKM yang mumpuni.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Seorang Polisi Berkendara dalam Kondisi Mabuk hingga Tabrak Pagar, Kompolnas: Memalukan!

News
| Sabtu, 20 April 2024, 00:37 WIB

Advertisement

alt

Pengunjung Kopi Klotok Membeludak Saat Libur Lebaran, Antrean Mengular sampai 20 Meter

Wisata
| Minggu, 14 April 2024, 18:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement